Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Jan 27, 2014

Dimana Palestina Selama Ini ?

Israel yang dalam bahasa Ibrani  מדינת ישראל Medinat Yisra'el,  merupakan sebuah negara di Timur Tengah yang dikelilingi Laut Tengah, Lebanon, Suriah, Yordania, Mesir dan gurun pasir Sinai.  Israel juga dikelilingi dua daerah Otoritas Nasional Palestina, Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Selain bangsa  Yahudi, di Negara Israel juga dihuni beberapa kelompok etnis minoritas seperti etnis Arab yang berkewarganegaraan Israel.  Di Israel juga terdapat beberapa agama lain disamping Yudaisme seperti Muslim, Kristen, Druze dan lain-lain.

Menurut kitab Taurat, Tanah Israel (Kanaan) dijanjikan oleh Tuhan kepada Abraham dan keturunannya  . Dalam sejarah, sekitar abad 11 Sebelum Masehi, beberapa kerajaan dan negara Israel berdiri  disekitar Tanah Israel sekarang.  Yang terkenal adalah, kerajaan dibawah pemerintahan Daud dan Salomo putranya.  Sesudah  periode Kerajaan-kerajaan Israel tersebut,  Tanah Israel jatuh di bawah kekuasaan musuh-musuhnya antara lain takluk dibawah pemerintahan Asiria, Babilonia, Persia, Yunani, Romawi, Sassania, dan Bizantium. Baru kemudian jatuh dibawah  penaklukan Muslim pada abad ke-7.

Umat Yahudi, sepanjang sejarahnya dibawah penaklukan musuh, terus berjuang untuk membebaskan tanah mereka dari penjajahan. Dan pemberontakan mereka yang terkenal dengan  Perang Bar Kokhba melawan Kekaisaran Romawi yang juga gagal, membuat keberadaan orang Yahudi di wilayah tersebut berkurang drastis. Perang Bar Kokhba Tahun 32 tersebut menyebabkan pengusiran besar-besaran Yahudi dari tanah airnya.

Sisa bangsa Israel di tanah nenek moyangnya semakin "menipis" lagi akibat Pada tahun 629, Kaisar Bizantium Heraklius memerintahkan pembantaian dan pengusiran orang-orang Yahudi.

Tanah Israel direbut dari Kekaisaran Bizantium sekitar tahun 636 oleh penakluk muslim. Selama lebih dari enam abad, kontrol wilayah tersebut berada di bawah kontrol Umayyah, Abbasiyah, dan "Tangan Raja-raja Katolik "  sebelum akhirnya  jatuh di bawah Kesulatanan Mameluk pada tahun 1260.  Dan kemudian pada tahun 1516, Tanah Israel menjadi bagian dari Kesultanan Utsmaniyah, yang memerintah wilayah tersebut sampai pada abad ke-20.

Pengusiran besar-besaran Yahudi atau yang biasa disebut Diaspora Yahudi, menyebabkan telah  tersebarnya Yahudi ke berbagai negara. Dan ternyata itu telah dinubuatkan di Alkitab.

Tapi pada permulaan abad ke-12, penindasan Yahudi oleh Katolik mendorong perpindahan orang-orang Yahudi Eropa kembali ke Tanah Suci asal nenek moyang mereka.  Dan perpindahan itu meningkatkan kembali jumlah populasi Yahudi  di Tanah Israel, terlebih setelah pengusiran orang Yahudi dari Spanyol pada tahun 1492.  Pada masa itu, komunitas-komunitas besar Yahudi kebanyakan berpusat pada Empat Kota Suci Yahudi, yaitu Yerusalem, Hebron, Tiberias, dan Safed.

Pada pertengahan  abad ke-18, jumlah bangsa Israel yang kembali ke tanahnya bertambah lagi yang berasal dari Eropa Timur.  Pada priode 1904–1914  setelah terjadinya pogrom Kishinev,  Sekitar 40.000 orang Yahudi lagi  berpindah ke Tanah nenek moyangnya.

Selama Perang Dunia I, Menteri Luar Negeri Britania (Inggris) Arthur Balfour mengeluarkan pernyataan yang dikenal sebagai Deklarasi Balfour, yaitu deklarasi yang mendukung pendirian negara Yahudi di Timur Tengah.

Oposisi  Arab terhadap rencana ini berujung pada Kerusuhan Palestina 1920, dan pembentukan organisasi Yahudi yang dikenal sebagai Haganah (Bahasa Ibrani : Pertahanan).

Pada tahun 1922, Liga Bangsa-Bangsa mempercayakan mandat atas Palestina kepada Britania Raya. Populasi wilayah ini pada saat itu secara dominan merupakan Arab muslim, sedangkan pada wilayah perkotaan seperti Yerusalem,  secara dominan merupakan Yahudi.

Dari tahun 1919–1929, secara keseluruhan bertambah lagi  100.000 orang Yahudi pulang ke Palestina. Setelah terjadinya kerusuhan Jaffa, Britania membatasi imigrasi Yahudi, dan wilayah yang ditujukan sebagai negara Yahudi dialokasikan di Trans Yordania.

Gerakan Nazi pada tahun 1930an  menyebabkan  masukknya seperempat juta lagi orang Yahudi ke Palestina.  Gelombang masuknya Yahudi secara besar-besaran ini menimbulkan Pemberontakan Arab di Palestina 1936-1939,  yang kemudiaan disikapi  Britania dengan membatasi imigrasi.

Pada akhir Perang Dunia II, jumlah populasi orang Yahudi telah mencapai 33% populasi Palestina, meningkat drastis dari sebelumnya yang hanya 11% pada tahun 1922.

Setelah 1945, Britania Raya menjadi sering terlibat dalam konflik kekerasan dengan Yahudi. Pada tahun 1947, pemerintah Britania menarik diri dari Mandat Palestina, menyatakan bahwa Britania tidak dapat mencapai solusi yang diterima baik oleh orang Arab maupun Yahudi.  Disini belum ada perang Israel dengan Palestina, tapi pergesekan antara "pemukim lama dan baru", etnis Arab dan Yahudi.

PBB yang baru saja dibentuk kemudian menyetujui Rencana Pembagian PBB (Resolusi Majelis Umum PBB 18 pada 29 November 1947). Rencana pembagian ini membagi Palestina menjadi dua negara, satu negara Arab, dan satu negara Yahudi. Yerusalem ditujukan sebagai kota Internasional – corpus separatum – yang diadministrasi oleh PBB untuk menghindari konflik status kota tersebut.

Komunitas Yahudi menerima rencana tersebut, tetapi Liga Arab dan Komite Tinggi Arab menolaknya atas alasan kaum Yahudi mendapat 55% dari seluruh wilayah tanah meskipun hanya merupakan 30% dari seluruh penduduk di daerah ini. Kalau Arab menerima, seharusnya Wilayah Israel yang disetujui  PBB hanya ini.

Tapi karena tidak ikhlas, Pada 1 Desember 1947, Komite Tinggi Arab mendeklarasikan pemogokan selama 3 hari, dan kelompok-kelompok Arab mulai menyerang target-target Yahudi.

Sampai disini belum ada perang Israel dengan  Palestina. Yang ada hanya perang antara etnis Arab dengan Yahudi di tanah Palestina. Lihatlah kata "Tanah Palestina"  seperti kata "Daratan Eropa" . Indentifikasi terhadap sebuah lokasi, tanah, tempat. Tapi tidak ada dalam sejarahnya negara yang namanya Eropa.
Pada 14 Mei 1948, sehari sebelum akhir Mandat Britania,  Bangsa Yahudi memproklamasikan kemerdekaan dan menamakan negara yang didirikan tersebut sebagai Israel.

Sehari kemudian, gabungan lima negara Arab – Mesir, Suriah, Yordania, Lebanon dan Irak –menyerang Israel, menimbulkan Perang Arab-Israel 1948.

Maroko, Sudan, Yaman dan Arab Saudi juga membantu mengirimkan pasukan. Perang yang sangat tidak seimbang. Pada masa itu populasi Yahudi di Palestina masih 800 ribuan jiwa. Tapi anehnya Israel dapat bertahan.

Perang ini berlangsung 1 Tahun, yang diakhiri dengan  dideklarasikan genjatan senjata  dan batas wilayah sementara yang dikenal sebagai Garis Hijau ditentukan.

Yordania kemudian menduduki dan menganeksasi wilayah yang dikenal sebagai Tepi Barat dan Yerusalem Timur, sedangkan Mesir mengontrol Jalur Gaza.  Israel kemudian diterima sebagai anggota PBB pada tanggal 11 Mei 1949.  Selama tahun 1950-an, Israel terus menerus diserang oleh militan Arab  yang kebanyakan berasal dari Jalur Gaza yang diduduki oleh Mesir.

Perang Enam Hari tahun 1967 dipicu oleh Mesir, Suriah, dan Yordania yang menutup perbatasannya dengan Israel dan mengusir pasukan perdamaian PBB keluar dari wilayah tersebut serta memblokade akses Israel terhadap Laut Merah.  Mereka sepakat untuk "membuang israel ke laut".

Tapi Israel menang total menghajar 6 negara sekaligus.  Wilayah Israel bertambah luas denganmasuknya  Gaza, Sinai, Tepi barat dan dataran tinggi Golan ketangan mereka. Peta Israelpun berubah:[http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/97/Six_Day_War_Territories.svg]

Mesir kemudian berdamai dengan Israel dengan imbalan Sinai dikembalikan kepada mereka, dan tahun 2005  Israel juga menarik diri dari Gaza.

Gaza yang kini telah menjadi basis terkuat perlawanan bersenjata kapad Israel, "tidak" dikembalikan kepada Mesir, tapi dihadiahkan kepada Palestina. Namun disinilah masalahnya. Hamas menginginkan lebih dan ternyata  Gaza yang telah ditinggalkan malah menjadi mimpi buruk bagi Israel. Dan Israelpun bertindak keras demi keamanannya. Perang November 2012 pun pecah. Rudal Iran beterbangan ke daerah Israel yag ditembakkan dari Gaza. Mesir tahu sejarah Gaza. Masir merasa ikut bertanggung jawab karena Gaza adalah miliknya yang lepas saat mengobarkan Perang 6 hari dengan Israel.

Jadi Mesir memprakarsai Gencatan senjata itu sudah sangan tepat, karena :
  1. Mesir yang sekarang seideologi dengan Hamas
  2. Mesir memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
  3. Gaza adalah dibawah kontrol Mesir sejak Perang Arab -Israel 1947 sebelum akhirnya jatuh kembali  kepada Israel yang menang "perang 6 hari"  pada 1967.

Ini hanya penelusuran sejarah. Mengapa  Mesir, Yordania dan negara-negara lain sekarang "kapok" menghadapi Israel ? Karena mereka sudah mencoba dan telah membuktikannya dalam sejarah . Dan sekarang giliran Iran untuk mencobanya, dan telah dimulai dari penempatan rudal2nya di Gaza.

Dimana keberadaan  Palestina ? Selama ini hanya perang Arab - Israel yang berkesinambungan dalam sejarah. Perang antara Suriah, Yordania, Mesir, Arab Saudi dan bangsa lainnya dengan Israel. Sekarang Iran mengambil peran utama.  Dan bangsa-bangsa Eropa, Barat dan Blok Komunis juga ikut ambil bagian. Dan itu demi kepentingan ekonomi, ideologi  dan keutuhan bangsanya masing-masing .  Jika bangsa-bangsa ini menjauh dari konflik, mungkinkah Israel dan Palestina bisa hidup berdampingan dengan damai dan makmur ?

No comments: