"Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian! Siapakah yang telah menetapkan ukurannya? Bukankah engkau mengetahuinya? -- Atau siapakah yang telah merentangkan tali pengukur padanya? Atas apakah sendi-sendinya dilantak, dan siapakah yang memasang Batu Penjurunya pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai? Siapa telah membendung laut dengan pintu, ketika membual ke luar dari dalam rahim? -- ketika Aku membuat awan menjadi pakaiannya dan kekelaman menjadi kain bedungnya; ketika Aku menetapkan batasnya, dan memasang palang dan pintu; ketika Aku berfirman: Sampai di sini boleh engkau datang, jangan lewat, di sinilah gelombang-gelombangmu yang congkak akan dihentikan! Pernahkah dalam hidupmu engkau menyuruh datang dinihari atau fajar kautunjukkan tempatnya untuk memegang ujung-ujung bumi, sehingga orang-orang fasik dikebaskan dari padanya?" (Ayub 38:4-13)
Dalam pelajaran kali ini kita ingin membahas tentang Batu Penjuru, apakah Kristus adalah Batu Penjuru yang dimaksud dalam ayat-ayat ini. Kristus tentu saja telah membuat pembayaran penuh bagi upah dari dosa orang-orang yang percaya sebelum dunia diciptakan (Matius 25:34, Efesus 1:4, Roma 8:29, 1 Korintus 2:7, 1 Petrus 1:20, 2 Timotius 1:9, Ibrani 4:3, Wahyu 13:8, Wahyu 17:8). Akan tetapi pada saat itu, tidak satupun dari kita telah hidup dan ayat tersebut sedang berbicara tentang "anak-anak Allah", yang menunjuk kepada manusia. Sedang malaikat bukanlah anak-anak Allah, malaikat tidak diciptakan menurut "gambar dan rupa" Allah, hanya manusia saja yang diciptakan menurut gambar atau citra Allah. Sekarang bagaimana mungkin bahwa sewaktu Dia memasang Batu Penjuru, semua anak-anak Allah bersorak-sorai?
Sekarang untuk menjawab pertanyaan itu kita harus melihat pada kitab Matius 21:41 dimana Tuhan Yesus sedang berbicara kepada orang-orang Farisi dan menyatakan bahwa mereka adalah "kebun anggur" yang dimaksud dan karena orang-orang Farisi itu telah berencana untuk membunuh pemilik kebun anggurnya. Dalam ayat itu kita membaca demikian:
"Kata mereka kepada-Nya: "Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya."
Disini Tuhan sedang berbicara mengenai "kebun anggur", yaitu organisasi sinagoga-sinagoga umat Yahudi yang akan dialihkan kepada organisasi gereja Perjanjian Baru. Dan ayat tersebut berlanjut di ayat 42 demikian:
"Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita."
Batu, yaitu Tuhan Yesus, yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan, yaitu orang-orang Farisi, telah menjadi Batu Penjuru. Dengan kata lain, Allah sedang menyatakan bahwa sekarang Kristus telah datang ke dunia ini untuk memperlihatkan bagaimana Dia telah membuat pembayaran bagi upah dosa-dosa kita. Sekarang Allah berbicara mengenai Dia sebagai Batu Penjuru yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan dan Dia telah menjadi Batu Penjuru.
Kemudian Tuhan melanjutkan di dalam ayat-ayat 43-44 demikian:
"Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu. (Dan barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk.)"
Dengan kata lain, Allah sedang menggunakan bahasa yang menyatakan tentang peletakan suatu Batu Penjuru. Secara kekal, hal itu sesungguhnya telah dilakukan sebelum dunia dijadikan. Akan tetapi disini Allah sedang memusatkan perhatian pada peletakan Batu Penjuru ketika Dia datang untuk memperlihatkan bagaimana Dia telah menderita untuk membuat pembayaran bagi upah dosa-dosa umat-Nya.
Kemudian dikatakan, "pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama". Sekarang siapakah yang dimaksud dengan "bintang-bintang fajar" ? Nah, kita harus membiarkan Alkitab untuk menuntun kita sekali lagi dengan cara membandingkan ayat yang satu dengan ayat yang lainnya. Alkitab adalah kamus bagi dirinya sendiri. Di dalam kitab Wahyu 2:28 Allah sedang berkata kepada orang-orang percaya yang sejati demikian: "dan kepadanya akan Kukaruniakan Bintang Timur"
Apa yang Allah berikan kepada kita adalah Tuhan Yesus Kristus, Dia adalah Bintang Timur itu. Dan sesungguhnya di dalam kitab Wahyu 22:16 kita membaca demikian:
"Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, Bintang Timur yang gilang-gemilang."
Maka cukup jelaslah bahwa Kristus adalah "bintang fajar" (bintang pagi) yang dimaksud. Ingatlah bahwa Matahari selalu terbit dari sebelah Timur. Kemudian dikatakan disini di dalam kitab Ayub: "bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama"
Nah, apakah Tuhan menyanyi? Jawabannya adalah Ya, kitab Zefanya 3:16-17 berkata demikian:
"Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: "Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu. TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai [yaitu dengan bernyanyi - KJV]" ** harap diperhatikan bahwa dalam bahasa aslinya ungkapan "sorak-sorai" pada akhir kalimat ini sebenarnya adalah ungkapan "menyanyi".
Dengan kata lain, Tuhan bernyanyi. Jadi hal itu sesuai dengan kitab Ayub 38 dimana dikatakan: "bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama". Akan tetapi ayat ini menyebut "bintang-bintang fajar" yang merupakan suatu kata jamak. Yesus adalah kata tunggal, akan tetapi Allah adalah kata jamak. Dalam ungkapan "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi" (Kejadian 1:1), kata "Allah" yang digunakan dalam ayat ini adalah suatu kata jamak, "Elohim", yang berarti Allah-allah. Itu menyangkut Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus. Sehingga seluruh ke-Allahan terlibat di dalam sukacita, karena Allah sedang mempertunjukkan bahwa Dia adalah sang Batu Penjuru. Dan batunya sedang diletakkan, dan batu tersebut telah menjadi Batu Penjuru. Kristus adalah Batu Penjuru itu.
Kemudian dikatakan di dalam kitab Ayub 38:7 demikian:"pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai..."
Nah, siapakah mereka itu? Ayat ini sedang berbicara tentang saat ketika Kristus datang untuk memperlihatkan bagaimana Dia menderita untuk membayar upah dari dosa-dosa umat-Nya, walaupun secara prinsip Dia telah menyelesaikan seluruh karya penebusan itu sejak sebelum dunia diciptakan.
Tetapi anda lihat, anak-anak Allah adalah orang-orang percaya sejati yang bersukacita ketika Kristus diletakkan sebagai Batu Penjuru pada peristiwa kayu salib. Pertama-tama, terdapat Henokh, pada saat itu dia telah berada di dalam Surga. Ia adalah seorang anak Allah yang sejati. Kemudian terdapat Musa, kita mengetahui bahwa dia juga telah berada di dalam Surga. Dan kita mengetahui bahwa ada orang-orang lain yang telah mati dalam keadaan diselamatkan, jadi mereka berada di Surga dalam keberadaan jiwa mereka. Dan ingatlah bahwa pada saat Kristus bangkit pada hari Minggu pagi di tahun 33 Masehi ada kubur-kubur yang terbuka dan banyak dari tubuh orang-orang percaya sejati diangkat ke atas ke dalam Surga (Matius 27:53).
Sekarang kita dapat menyusun seluruh hal ini dengan sesuai bersama-sama. Telah terdapat sukacita yang sangat besar di dalam Surga sewaktu orang-orang ini diangkat ke dalam Surga tepat ketika Kristus dibangkitkan dari antara orang mati. Di dalam tubuh rohani mereka yang mulia, mereka telah diangkat ke atas untuk berada bersama-sama dengan Kristus. Maka orang-orang yang telah sampai kesana sebelumnya, entah di dalam keberadaan jiwa atau sebagai suatu kepribadian yang utuh seperti halnya Henokh dan Elia, mereka sangat bersukacita. Allah sedang menyanyi dan Dia adalah "bintang-bintang fajar". Dan orang-orang percaya sejati juga bersukacita karena telah ditunjukkan kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dunia bahwa Dia merupakan Batu Penjuru dari Kerajaan Allah. Jadi Kristus-lah yang telah membuat Kerajaan Allah menjadi kenyataan, tanpa Dia seluruhnya tidak akan ada.
Kitab Kolose 1:13-17 menjelaskan kepada kita demikian:
"Ia [yaitu Allah] telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; di dalam Dia [yaitu Kristus] kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa. Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia."
No comments:
Post a Comment