"Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita.Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN." (Mazmur 40:3) Nyanyian baru yang dimaksud disini ada hubungannya dengan pemberitaan Injil yang sejati, dan nyanyian ini tidak dapat dipelajari oleh orang-orang yang belum diselamatkan (Wahyu 14:3).
Di dalam Alkitab ungkapan "menyanyi" secara rohani sangat berhubungan dengan "bernubuat" (yaitu untuk menyatakan Firman Tuhan atau Hukum Tuhan) yang secara khusus dinyatakan untuk memegahkan dan mengagungkan pekerjaan Tuhan (Injil Anugrah). Salah satu ayat kuncinya ada dalam kitab Mazmur 101:1 dimana kita membaca demikian: "Mazmur Daud. Aku hendak menyanyikan kasih setia dan Hukum, aku hendak bermazmur bagi-Mu, ya TUHAN." Raja Daud yang berada dibawah inspirasi dari Allah Roh Kudus juga menyatakan dalam Mazmur 40:3-4 demikian: "Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita.
Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN. Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada TUHAN [yaitu kepada Firman Tuhan], yang tidak berpaling kepada orang-orang yang angkuh, atau kepada orang-orang yang telah menyimpang kepada kebohongan!" Ini berarti Tuhan menempatkan nyanyian baru ini di dalam mulut semua umat Kristen yang sejati, dan nyanyian ini disebut karena nyanyian ini selalu baru setiap hari.
Kita menemukan referensi lainnya tentang bernyanyi dalam Mazmur 96:1-7, 11-13 (yang mengutip dari 1 Tawarikh 16:23), dalam ayat itu kita membaca demikian: "Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi! Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan yang ajaib [yaitu keajaiban kelahiran kembali atau dunamis] di antara segala suku bangsa.
Sebab TUHAN maha besar dan terpuji sangat, Ia lebih dahsyat dari pada segala allah. Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah hampa, tetapi Tuhanlah yang menjadikan langit. Keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan kehormatan ada di tempat kudus-Nya. Kepada TUHAN, hai suku-suku bangsa, kepada TUHAN sajalah Kemuliaan dan Kekuatan! ..........
Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak, biarlah gemuruh laut serta isinya, biarlah beria-ria padang dan segala yang di atasnya, maka segala pohon di hutan bersorak-sorai di hadapan TUHAN, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan Keadilan, dan bangsa-bangsa dengan Kesetiaan-Nya." Nyanyian ini juga berhubungan erat dengan kitab Wahyu 15:3 yang menjelaskan puji-pujian untuk pekerjaan Tuhan, dalam ayat itu kita baca: "Dan mereka [yaitu orang-orang percaya] menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!"
Dan Wahyu 5:9 menambahkan demikian: "Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau [yaitu Kristus] layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa."
Pada hari sekarang ini ketika kita sudah berada sangat dekat dengan Hari Penghakiman, meterai-meterai dari kitab itu telah dibuka (Daniel 12:9). Sehingga pada hari sekarang ini kita bisa mendapatkan begitu banyak informasi baru dari Alkitab yang merupakan satu-satunya Kebenaran. Kunci dari semua itu adalah Tunas Daud, Singa dari Yehuda, yaitu Tuhan Yesus Kristus seperti yang Ia katakan dalam kitab Yohanes 5:39 demikian: "Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa olehnya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku"
Dan kitab Lukas 24:44-45 mencatat demikian: "..... yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur." Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci." Kristus adalah "rahasia" Allah yang tidak dapat dimengerti oleh setiap orang, kitab Kolose 2:2 menjelaskan demikian: "supaya hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus, sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan."
Ungkapan "rahasia" berarti hal itu disembunyikan di dalam Kitab Suci, dan Kristus atau Anak Domba itu adalah "rahasia yang agung dari ibadah kita", seperti yang dinyatakan dalam 1 Timotius 3:16 demikian: "Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat [aggelos -- messenger, yaitu pembawa berita] ...."
Disisi yang lain dalam kitab Lukas 8:10 dan banyak ayat-ayat yang mirip Tuhan menjelaskan demikian: "Lalu Ia menjawab: "Kepadamu [yaitu kepada murid-murid] diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam PERUMPAMAAN, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti." Dan Matius 13:13-15 menekankan yang hal yang sama demikian: "Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam PERUMPAMAAN kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap."
Orang-orang yang percaya hidup dibawah "hukum kasih karunia" bukan dibawah "hukum Taurat" (Galatia 3:10-11), karena sesungguhnya hukum-hukum Allah diberikan bukan untuk menyelamatkan tetapi justru untuk memberitahukan manusia bahwa pelanggaran mereka banyak, bahkan sangat-sangat banyak, baik dosa di dalam pikiran, perkataan maupun perbuatan. Jadi dengan sangat gawat kita semua membutuhkan Seorang Juruselamat untuk menebus upah dosa-dosa kita. Untuk melihat segi rohaninya, marilah kita memeriksa beberapa bagian dari sepuluh perintah yang kita baca dalam kitab Keluaran 20:12-16:
"Hormatilah ayahmu [rohani yaitu Bapa surgawi] dan ibumu [rohani yaitu para mempelai Kristus], supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu [yaitu Kerajaan Allah]. Matius 12:50 menyatakan demikian: "Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."
Jangan membunuh [rohani].Kitab 1 Yohanes 3:15 menyatakan demikian: "Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya."
Jangan berzinah [rohani].Yehezkiel 23:37 menyatakan demikian: "Sebab mereka berzinah, tangan mereka berlumuran darah dan mereka berzinah dengan menyembah berhala-berhalanya ...." Hosea 9:1 menyatakan demikian: "Janganlah bersukacita, hai Israel! Janganlah bersorak-sorak seperti bangsa-bangsa! Sebab engkau telah berzinah dengan meninggalkan Allahmu, engkau telah mencintai upah sundal di segala tempat pengirikan gandum [= bahan untuk membuat roti]."
Jangan mencuri [yaitu mencuri dari Allah dengan tidak turut mengumpulkan jiwa-jiwa masuk ke dalam kerajaan Allah]. Efesus 4:28 menyatakan demikian: "Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri [yaitu dengan kehendaknya], supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan."
Jangan mengucapkan saksi dusta tentang [terhadap] sesamamu [yaitu jangan menyebarkan injil-injil palsu]." Mazmur 119:29, 163 menyatakan demikian: "Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah aku Taurat-Mu
Aku benci dan merasa jijik terhadap dusta, tetapi Taurat-Mu kucintai." Dan akhirnya kitab Roma 13:9-10 menyimpulkan sepuluh perintah demikian: "Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat [=hukum Tuhan]."
Sekarang bagaimana caranya kita mengasihi sesama kita manusia "seperti kita mengasihi diri sendiri" ? Jawabannya tidak terlalu sulit, kita harus menginginkan yang terbaik untuk sesama kita manusia, dan hal yang paling baik yang dapat terjadi kepada mereka adalah bilamana mungkin mereka juga boleh diselamatkan, sehingga mereka bebas dari hukuman kekal dan mendapatkan hadiah hidup kekal.
Inilah kasih yang seharusnya terlihat dalam kehidupan setiap orang-orang yang percaya. Bila kita tidak mau dihukum maka kita juga harus memberitahukan orang-orang bahwa ada Jalan keluar dari masalah dosa.
Dengan demikian cukup jelaslah bahwa "nyanyian baru" yang dinyanyikan oleh orang-orang percaya menekankan peran dari kepatuhan -- yaitu inti dari kasih -- yang terbentuk dari keinginan anak-anak Tuhan untuk mematuhi perintah-perintah Tuhan. Dalam kitab Yohanes 14:15 Tuhan berkata demikian: "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku."
Biarlah Allah memberikan kepada kita belas kasihan-Nya untuk terus bersyukur kepada-Nya dan mengingat berkat-Nya yang terbesar, yaitu oleh kasih karunia-Nya yang agung kita telah dibebaskan dari hukuman kutukan yang kekal. Biarlah Allah menguatkan hati kita untuk terus hidup bagi kemuliaan-Nya.
Di dalam Alkitab ungkapan "menyanyi" secara rohani sangat berhubungan dengan "bernubuat" (yaitu untuk menyatakan Firman Tuhan atau Hukum Tuhan) yang secara khusus dinyatakan untuk memegahkan dan mengagungkan pekerjaan Tuhan (Injil Anugrah). Salah satu ayat kuncinya ada dalam kitab Mazmur 101:1 dimana kita membaca demikian: "Mazmur Daud. Aku hendak menyanyikan kasih setia dan Hukum, aku hendak bermazmur bagi-Mu, ya TUHAN." Raja Daud yang berada dibawah inspirasi dari Allah Roh Kudus juga menyatakan dalam Mazmur 40:3-4 demikian: "Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita.
Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN. Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada TUHAN [yaitu kepada Firman Tuhan], yang tidak berpaling kepada orang-orang yang angkuh, atau kepada orang-orang yang telah menyimpang kepada kebohongan!" Ini berarti Tuhan menempatkan nyanyian baru ini di dalam mulut semua umat Kristen yang sejati, dan nyanyian ini disebut karena nyanyian ini selalu baru setiap hari.
Kita menemukan referensi lainnya tentang bernyanyi dalam Mazmur 96:1-7, 11-13 (yang mengutip dari 1 Tawarikh 16:23), dalam ayat itu kita membaca demikian: "Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi! Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan yang ajaib [yaitu keajaiban kelahiran kembali atau dunamis] di antara segala suku bangsa.
Sebab TUHAN maha besar dan terpuji sangat, Ia lebih dahsyat dari pada segala allah. Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah hampa, tetapi Tuhanlah yang menjadikan langit. Keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan kehormatan ada di tempat kudus-Nya. Kepada TUHAN, hai suku-suku bangsa, kepada TUHAN sajalah Kemuliaan dan Kekuatan! ..........
Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak, biarlah gemuruh laut serta isinya, biarlah beria-ria padang dan segala yang di atasnya, maka segala pohon di hutan bersorak-sorai di hadapan TUHAN, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan Keadilan, dan bangsa-bangsa dengan Kesetiaan-Nya." Nyanyian ini juga berhubungan erat dengan kitab Wahyu 15:3 yang menjelaskan puji-pujian untuk pekerjaan Tuhan, dalam ayat itu kita baca: "Dan mereka [yaitu orang-orang percaya] menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!"
Dan Wahyu 5:9 menambahkan demikian: "Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau [yaitu Kristus] layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa."
Pada hari sekarang ini ketika kita sudah berada sangat dekat dengan Hari Penghakiman, meterai-meterai dari kitab itu telah dibuka (Daniel 12:9). Sehingga pada hari sekarang ini kita bisa mendapatkan begitu banyak informasi baru dari Alkitab yang merupakan satu-satunya Kebenaran. Kunci dari semua itu adalah Tunas Daud, Singa dari Yehuda, yaitu Tuhan Yesus Kristus seperti yang Ia katakan dalam kitab Yohanes 5:39 demikian: "Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa olehnya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku"
Dan kitab Lukas 24:44-45 mencatat demikian: "..... yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur." Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci." Kristus adalah "rahasia" Allah yang tidak dapat dimengerti oleh setiap orang, kitab Kolose 2:2 menjelaskan demikian: "supaya hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus, sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan."
Ungkapan "rahasia" berarti hal itu disembunyikan di dalam Kitab Suci, dan Kristus atau Anak Domba itu adalah "rahasia yang agung dari ibadah kita", seperti yang dinyatakan dalam 1 Timotius 3:16 demikian: "Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat [aggelos -- messenger, yaitu pembawa berita] ...."
Disisi yang lain dalam kitab Lukas 8:10 dan banyak ayat-ayat yang mirip Tuhan menjelaskan demikian: "Lalu Ia menjawab: "Kepadamu [yaitu kepada murid-murid] diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam PERUMPAMAAN, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti." Dan Matius 13:13-15 menekankan yang hal yang sama demikian: "Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam PERUMPAMAAN kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap."
Orang-orang yang percaya hidup dibawah "hukum kasih karunia" bukan dibawah "hukum Taurat" (Galatia 3:10-11), karena sesungguhnya hukum-hukum Allah diberikan bukan untuk menyelamatkan tetapi justru untuk memberitahukan manusia bahwa pelanggaran mereka banyak, bahkan sangat-sangat banyak, baik dosa di dalam pikiran, perkataan maupun perbuatan. Jadi dengan sangat gawat kita semua membutuhkan Seorang Juruselamat untuk menebus upah dosa-dosa kita. Untuk melihat segi rohaninya, marilah kita memeriksa beberapa bagian dari sepuluh perintah yang kita baca dalam kitab Keluaran 20:12-16:
"Hormatilah ayahmu [rohani yaitu Bapa surgawi] dan ibumu [rohani yaitu para mempelai Kristus], supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu [yaitu Kerajaan Allah]. Matius 12:50 menyatakan demikian: "Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."
Jangan membunuh [rohani].Kitab 1 Yohanes 3:15 menyatakan demikian: "Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya."
Jangan berzinah [rohani].Yehezkiel 23:37 menyatakan demikian: "Sebab mereka berzinah, tangan mereka berlumuran darah dan mereka berzinah dengan menyembah berhala-berhalanya ...." Hosea 9:1 menyatakan demikian: "Janganlah bersukacita, hai Israel! Janganlah bersorak-sorak seperti bangsa-bangsa! Sebab engkau telah berzinah dengan meninggalkan Allahmu, engkau telah mencintai upah sundal di segala tempat pengirikan gandum [= bahan untuk membuat roti]."
Jangan mencuri [yaitu mencuri dari Allah dengan tidak turut mengumpulkan jiwa-jiwa masuk ke dalam kerajaan Allah]. Efesus 4:28 menyatakan demikian: "Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri [yaitu dengan kehendaknya], supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan."
Jangan mengucapkan saksi dusta tentang [terhadap] sesamamu [yaitu jangan menyebarkan injil-injil palsu]." Mazmur 119:29, 163 menyatakan demikian: "Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah aku Taurat-Mu
Aku benci dan merasa jijik terhadap dusta, tetapi Taurat-Mu kucintai." Dan akhirnya kitab Roma 13:9-10 menyimpulkan sepuluh perintah demikian: "Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat [=hukum Tuhan]."
Sekarang bagaimana caranya kita mengasihi sesama kita manusia "seperti kita mengasihi diri sendiri" ? Jawabannya tidak terlalu sulit, kita harus menginginkan yang terbaik untuk sesama kita manusia, dan hal yang paling baik yang dapat terjadi kepada mereka adalah bilamana mungkin mereka juga boleh diselamatkan, sehingga mereka bebas dari hukuman kekal dan mendapatkan hadiah hidup kekal.
Inilah kasih yang seharusnya terlihat dalam kehidupan setiap orang-orang yang percaya. Bila kita tidak mau dihukum maka kita juga harus memberitahukan orang-orang bahwa ada Jalan keluar dari masalah dosa.
Dengan demikian cukup jelaslah bahwa "nyanyian baru" yang dinyanyikan oleh orang-orang percaya menekankan peran dari kepatuhan -- yaitu inti dari kasih -- yang terbentuk dari keinginan anak-anak Tuhan untuk mematuhi perintah-perintah Tuhan. Dalam kitab Yohanes 14:15 Tuhan berkata demikian: "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku."
Biarlah Allah memberikan kepada kita belas kasihan-Nya untuk terus bersyukur kepada-Nya dan mengingat berkat-Nya yang terbesar, yaitu oleh kasih karunia-Nya yang agung kita telah dibebaskan dari hukuman kutukan yang kekal. Biarlah Allah menguatkan hati kita untuk terus hidup bagi kemuliaan-Nya.
No comments:
Post a Comment