"Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia [anugrah]. Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan [pekerjaan], sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.
Jadi bagaimana? Israel [yaitu bangsa Israel yang ada di Timur Tengah] tidak memperoleh apa yang dikejarnya, tetapi orang-orang yang terpilih telah memperolehnya. Dan orang-orang yang lain telah tegar hatinya, seperti ada tertulis: "Allah membuat mereka tidur nyenyak, memberikan mata untuk tidak melihat dan telinga untuk tidak mendengar, sampai kepada hari sekarang ini." (Roma 11:5-8)
Pada titik kapanpun di dalam perjalanan waktu terdapat hanya "suatu sisa" orang-orang percaya sejati yang sangat sedikit jumlahnya disepanjang masa Perjanjian Lama (Yesaya 10:20-21, Yesaya 17:6, Yeremia 6:9, Yeremia 31:7, Mikha 2:12, Mikha 5:7-8, Zefanya 2:9, Zefanya 3:13, Roma 9:27).
Contohnya, di dalam zaman Nuh dari jumlah total seluruh penduduk dunia yang ada pada waktu itu hanya ada 8 orang percaya yang masuk ke dalam bahtera dan diselamatkan. Ini adalah fakta sejarah yang sangat penting untuk kita perhatikan. Kemudian kita juga membaca tentang Abraham dimana hanya ada sangat sedikit orang-orang percaya sejati yang hidup pada masanya.
Di dalam kitab Ibrani pasal 3 Tuhan berbicara mengenai umat Israel yang telah mati dalam perjalanan mereka dari Mesir menuju ke tanah Perjanjian di Kanaan. Dengan tangan-Nya yang kuat Allah memang telah membebaskan mereka dari perbudakan yang kejam di tanah Mesir, akan tetapi mereka binasa di padang gurun oleh karena ketidak-percayaan mereka.
Bangsa Israel merupakan Umat Tuhan, tetapi pada hakekatnya hampir tidak satupun dari mereka yang diselamatkan. Dari umat Israel yang berumur 20 tahun ke atas hanya Yosua dan Kaleb yang diperbolehkan untuk menginjakkan kakinya di tanah Kanaan.
Dalam Perjanjian Lama pusat perhatian Tuhan yang utama bukanlah pada hal menyelamatkan orang-orang walaupun terdapat beberapa orang percaya sejati seperti Abraham, Musa, Rut, Daud, Rahab, Abigail, Uria orang Het, Ebed-Melekh orang Etiopia, dan keluarga dari kaum Rekhab, serta orang-orang lainnya, tetapi mereka sangat sedikit jumlahnya dari total seluruh penduduk dunia yang ada.
Dalam masa Perjanjian Lama titik utamanya adalah pada "buah sulung" dari tuaian yang akan dihasilkan, dan itu merupakan buah sulung Paskah, yang menunjuk kepada --
Tuhan Yesus Kristus. Dia adalah yang terbaik dari buah bungaran (atau yang terbaik dari hasil yang pertama). Sewaktu Yesus tampil di depan umum Ia memperkenalkan diri-Nya sendiri sebagai Anak Domba Paskah di tahun 33 Sesudah Masehi, dan itu merupakan penyelesaian dari tuaian pertama itu.
Jadi itu adalah akhir dari musim "hujan kebenaran awal" yang Tuhan bicarakan di dalam kitab Yoel 2:22-24 demikian:"Jangan takut, hai binatang-binatang di padang, sebab tanah gembalaan di padang gurun menghijau, pohon menghasilkan buahnya, pohon ara dan pohon anggur memberi kekayaannya.
Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena TUHAN, Allahmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim dengan adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim seperti dahulu. Tempat-tempat pengirikan menjadi penuh dengan gandum, dan tempat pemerasan kelimpahan anggur dan minyak." Menyusul dari hal itu terdapat dua musim hujan lainnya di Perjanjian Baru yaitu "hujan awal" dan "hujan akhir" (hujan musim semi).
Kita telah mempelajari bahwa terdapat tiga musim untuk "hujan dari Injil", sebuah "hujan kebenaran awal", sebuah "hujan awal" dan kemudian "hujan akhir" (hujan musim semi) -- dan setiap musim hujan rohani ini akan menghasilkan sebuah tuaian yang dihubungkan dengan sebuah hari raya dari hukum upacara Perjanjian Lama.
Sekarang marilah kita meninjau hari-hari raya tersebut, yang pertama adalah hari raya tujuh hari atau hari raya Roti Tidak Beragi, yang dimulai dengan Paskah Perjanjian Lama pada hari ke-14 dari bulan yang pertama pada penanggalan Yahudi dimana umat Israel menyembelih Anak Domba Paskah. Dan tepat pada hari raya yang sama itu juga Kristus telah pergi ke kayu salib. Dengan kata lain Allah telah bekerja dengan ketepatan waktu yang sangat sempurna.
Jadi hari raya itu berhubungan dengan Kristus yang datang sebagai buah sulung dari tuaian Perjanjian Lama yang juga berhubungan dengan "hujan kebenaran awal". Hari raya tujuh hari itu juga disebut sebagai "hari raya menuai" di dalam kitab Keluaran 23:16 dan "hari raya Tujuh Minggu" di dalam Keluaran 34:22. Hari raya itu telah diperingati pertama kalinya sewaktu tuaian yang pertama dibawa masuk sebagai suatu hasil dari penanaman yang dilakukan oleh bangsa Israel.
Kemudian tepat 50 hari setelah Paskah Perjanjian Lama terdapat Hari Raya Pentakosta sebagai tuaian dari "hujan awal" di sepanjang masa kerja gereja. Dimulai dari hari itu (yaitu tepat tujuh minggu setelah Kristus bangkit dari kubur) ada banyak orang yang diselamatkan melalui Injil. Dan itulah sebabnya kitab Wahyu 14 berbicara mengenai 144.000 (12 x 12.000) sebagai buah-buah sulung; dan itulah sebabnya mengapa kitab Yakobus 1:18 berbicara mengenai seluruh dari orang-orang yang diselamatkan di sepanjang masa kerja gereja Perjanjian Baru sebagai buah-buah sulung. Mereka merupakan buah-buah sulung dari tuaian Pentakosta.
Hari raya yang ketiga disebut sebagai hari raya Pondok Daun di dalam kitab Imamat 23:34 dan disebut sebagai "hari raya pengumpulan hasil pada akhir tahun" di dalam kitab Keluaran 23:16. Hari raya tersebut dimulai pada hari ke-15 dari bulan yang ke-7 pada penanggalan Yahudi, dan hari raya itu menunjuk kepada tuaian jiwa-jiwa yang terakhir yang disebut sebagai "himpunan besar orang banyak yang tak terhitung jumlahnya" yang pada saat ini sedang dikumpulkan sepanjang masa Kesusahan Besar Yang Terakhir tepat sebelum akhir dari dunia ini. Tuaian yang terakhir ini merupakan hasil dari "hujan akhir" (hujan musim semi) dan tidak berhubungan dengan buah-buah sulung.
Sekarang kita dapat melihat betapa indahnya hal-hal ini sangat berhubungan satu dengan yang lain dan telah diantisipasi di dalam hukum-hukum Perjanjian Lama yang berbicara tentang upacara-upacara ibadat sewaktu Tuhan menyatakan tentang ketiga hari raya tersebut di dalam kitab Keluaran 23:14-17 demikian: "Tiga kali setahun haruslah engkau mengadakan perayaan bagi-Ku. Hari raya Roti Tidak Beragi haruslah kaupelihara; tujuh hari lamanya engkau harus makan roti yang tidak beragi, seperti yang telah Kuperintahkan kepadamu, pada waktu yang ditetapkan dalam bulan Abib, sebab dalam bulan itulah engkau keluar dari Mesir, tetapi janganlah orang menghadap ke hadirat-Ku dengan tangan hampa. Kaupeliharalah juga hari raya menuai, yakni menuai buah bungaran dari hasil usahamu menabur di ladang; demikian juga hari raya pengumpulan hasil pada akhir tahun, apabila engkau mengumpulkan hasil usahamu dari ladang. Tiga kali setahun semua orangmu yang laki-laki harus menghadap ke hadirat Tuhanmu TUHAN." Semua laki-laki dari umat Israel harus pergi ke Yerusalem 3 kali setahun untuk memperingati hari-hari raya tersebut.
Satu hal yang perlu kita perhatikan kita menemukan bahwa terdapat suatu masa kekeringan yang sangat dahsyat di antara setiap dari musim-musim tersebut. Di dalam kitab Ulangan 11:13-15 Tuhan memperingatkan demikian: "Jika kamu dengan sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu mengasihi TUHAN, Allahmu, dan beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu, dan Dia akan memberi rumput di padangmu untuk hewanmu, sehingga engkau dapat makan dan menjadi kenyang." Terdapat tiga musim yang Tuhan maksudkan, dan Dia sedang membahas hal itu di dalam ayat ini. Akan tetapi, disini Tuhan pada khususnya sedang berbicara mengenai musim-musim Perjanjian Baru yang terdiri atas hujan awal dan hujan akhir.
Tentu saja hal ini harus dipahami secara rohani di mana selagi hujan Injil yang sejati mengairi bumi, akan ada sebuah tuaian dengan cukup makanan rohani karena Kristus pada hakekatnya merupakan Roti Hidup. Kemudian datanglah suatu peringatan di dalam kitab Ulangan 11:16-17 demikian: "Hati-hatilah, supaya jangan hatimu terbujuk, sehingga kamu menyimpang dengan beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah kepadanya. Jika demikian, maka akan bangkitlah murka TUHAN terhadap kamu dan Ia akan menutup langit, sehingga tidak ada hujan dan tanah tidak mengeluarkan hasil, lalu kamu lenyap dengan cepat dari negeri yang baik yang diberikan TUHAN kepadamu."Dengan kata lain, jika umat Israel murtad dan beribadah kepada allah-allah lain maka murka Tuhan akan bangkit, dan akan terdapat suatu masa kekeringan rohani yang besar. Tuhan akan menutup hujan sebelum Dia memulai musim hujan yang berikutnya.
Satu hal yang harus kita sadari adalah bagaimana masa tiga setengah tahun dari pelayanan Yesus di bumi ternyata sangat berkaitan dengan masa tiga setengah tahun dari musim kemarau yang melanda Israel di zaman Elia. Di sepanjang masa tiga setengah tahun sewaktu Kristus berkhotbah, hanya ada sangat sedikit orang yang menjadi diselamatkan.
Kita memiliki catatan mengenai si perempuan yang tertangkap di dalam perzinahan, dan si laki-laki yang diturunkan melalui atap, dan si pencuri yang telah disalibkan bersama Yesus, serta para muridnya, dan beberapa orang lain yang menjadi diselamatkan. Tetapi Tuhan memberi kita beberapa contoh tersebut karena Dia sedang menguraikan sifat dari Injil yang sejati dan memastikan supaya kita memahaminya. Disisi yang lain, Tuhan telah membuat beberapa pernyataan yang sangat buruk mengenai orang-orang di dalam sebagian kota-kota Israel yang ada pada zaman Yesus.
Di dalam kitab Matius 11:21-24 Yesus berkata bahwa mereka berada di dalam keadaan yang lebih buruk daripada kota-kota Perjanjian Lama yang dikutuk seperti Sodom, Tirus dan Sidon. Dalam ayat itu Tuhan berkata demikian: "Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat [dunamis] yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu." Hal tersebut adalah seperti seakan-akan bahwa tidak ada seorangpun yang menjadi diselamatkan di Khorazim, yang telah merupakan sebuah kota tepat di sebelah Utara dari Danau Galilea, dan Betsaida merupakan sebuah kota pelabuhan di tepi danau tersebut. Dan Kapernaum itu adalah kota dimana Kristus telah melayani selama beberapa bulan.
Kota-kota itu terletak di dalam daerah utama di mana Dia telah mengajar selama tiga setengah tahun. Sesungguhnya Kristus, yang adalah Allah Yang Kekal, merupakan pengkhotbah yang sangat sempurna, dan Dia telah memberitakan Injil dengan tekun kepada umat Israel. Tetapi pada akhir dari masa tiga setengah tahun itu, Alkitab menyatakan bahwa hanya terdapat 120 murid di dalam ruang atas di Yerusalem, dan mungkin sedikit lebih dari 500 orang yang berkumpul di Galilea untuk menyaksikan kenaikan-Nya. Dan banyak dari orang-orang ini sebenarnya telah menjadi diselamatkan sebelum Kristus mulai untuk berkhotbah.
Jadi apakah yang sedang terjadi? Telah terdapat suatu kekeringan rohani yang sangat parah di Israel pada zaman Yesus yang telah diperlambangkan oleh musim kemarau secara fisik di zaman Elia. Kemudian apakah yang telah terjadi pada akhir dari pelayanan Kristus? Dia pergi ke kayu salib untuk menanggung murka Allah bagi Umat-Nya. Dan apakah yang terjadi di zaman Elia? Api telah turun dari langit dan menghabiskan lembu jantannya, yang merupakan sebuah gambaran dari Kristus di dalam peristiwa Penebusan. Kristus adalah kurban bakarannya. Dia adalah "Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia" (Yohanes 1:29). Dia yang tidak berdosa telah menerima penghakiman penuh dari Allah oleh karena dosa-dosa umat-Nya.
Sekarang kita dapat melihat bagaimana masa tiga setengah tahun dari musim kemarau dan kelaparan di zaman Elia telah memperlambangkan masa kekeringan rohani selama tiga-setengah tahun di sepanjang pelayanan Yesus di bumi. Masa kekeringan itu bukan merupakan suatu kelaparan akan makanan dan air, tetapi itu merupakan suatu kekeringan dari Injil yang sejati, seperti yang dibicarakan di dalam kitab Amos 8:11 demikian: "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan [kekeringan] akan mendengarkan firman TUHAN." Pada masa sekarang ini ada banyak terdapat Alkitab dimana-mana, tetapi Tuhan memperingatkan bahwa akan terjadi masa kekeringan rohani yang sangat dahsyat. Ingatlah ada dua syarat dasar untuk keselamatan, pertama orang tersebut harus berada di bawah pendengaran dari Firman Tuhan yang sejati, dan Allah Roh Kudus harus memberikan "telinga rohani" untuk mendengarkan Firman tersebut kepada orang-orang yang Tuhan telah rencanakan untuk Ia selamatkan dengan cara menanamkan Firman itu ke dalam hati mereka sebagai bagian dari proses keselamatan. Tuhan Yesus adalah Allah Yang Kekal, dan Dia telah memberitakan Injil dengan sempurna di sepanjang tiga setengah tahun pelayanan-Nya di bumi, akan tetapi pada hakekatnya hampir-hampir tidak ada seorangpun yang menjadi diselamatkan pada saat itu karena telah terdapat suatu kekeringan rohani akan mendengar Firman Tuhan yang sejati.
Injil-injil palsu telah merajalela dengan sangat dahsyat. Jadi Allah Roh Kudus hanya menanamkan Firman Tuhan ke dalam hati dari sangat sedikit orang. Beberapa orang telah diselamatkan karena Tuhan akan menggunakan mereka sebagai gambaran tentang sifat dasar dari Injil Kristus dan bagaimana Allah bekerja, tetapi si Iblis juga telah berada disana untuk mengambil Firman dari hati kebanyakan orang seperti yang kita baca di dalam kitab Lukas 8:12 demikian:"Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil Firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan."
Jadi bagaimana? Israel [yaitu bangsa Israel yang ada di Timur Tengah] tidak memperoleh apa yang dikejarnya, tetapi orang-orang yang terpilih telah memperolehnya. Dan orang-orang yang lain telah tegar hatinya, seperti ada tertulis: "Allah membuat mereka tidur nyenyak, memberikan mata untuk tidak melihat dan telinga untuk tidak mendengar, sampai kepada hari sekarang ini." (Roma 11:5-8)
Pada titik kapanpun di dalam perjalanan waktu terdapat hanya "suatu sisa" orang-orang percaya sejati yang sangat sedikit jumlahnya disepanjang masa Perjanjian Lama (Yesaya 10:20-21, Yesaya 17:6, Yeremia 6:9, Yeremia 31:7, Mikha 2:12, Mikha 5:7-8, Zefanya 2:9, Zefanya 3:13, Roma 9:27).
Contohnya, di dalam zaman Nuh dari jumlah total seluruh penduduk dunia yang ada pada waktu itu hanya ada 8 orang percaya yang masuk ke dalam bahtera dan diselamatkan. Ini adalah fakta sejarah yang sangat penting untuk kita perhatikan. Kemudian kita juga membaca tentang Abraham dimana hanya ada sangat sedikit orang-orang percaya sejati yang hidup pada masanya.
Di dalam kitab Ibrani pasal 3 Tuhan berbicara mengenai umat Israel yang telah mati dalam perjalanan mereka dari Mesir menuju ke tanah Perjanjian di Kanaan. Dengan tangan-Nya yang kuat Allah memang telah membebaskan mereka dari perbudakan yang kejam di tanah Mesir, akan tetapi mereka binasa di padang gurun oleh karena ketidak-percayaan mereka.
Bangsa Israel merupakan Umat Tuhan, tetapi pada hakekatnya hampir tidak satupun dari mereka yang diselamatkan. Dari umat Israel yang berumur 20 tahun ke atas hanya Yosua dan Kaleb yang diperbolehkan untuk menginjakkan kakinya di tanah Kanaan.
Dalam Perjanjian Lama pusat perhatian Tuhan yang utama bukanlah pada hal menyelamatkan orang-orang walaupun terdapat beberapa orang percaya sejati seperti Abraham, Musa, Rut, Daud, Rahab, Abigail, Uria orang Het, Ebed-Melekh orang Etiopia, dan keluarga dari kaum Rekhab, serta orang-orang lainnya, tetapi mereka sangat sedikit jumlahnya dari total seluruh penduduk dunia yang ada.
Dalam masa Perjanjian Lama titik utamanya adalah pada "buah sulung" dari tuaian yang akan dihasilkan, dan itu merupakan buah sulung Paskah, yang menunjuk kepada --
Tuhan Yesus Kristus. Dia adalah yang terbaik dari buah bungaran (atau yang terbaik dari hasil yang pertama). Sewaktu Yesus tampil di depan umum Ia memperkenalkan diri-Nya sendiri sebagai Anak Domba Paskah di tahun 33 Sesudah Masehi, dan itu merupakan penyelesaian dari tuaian pertama itu.
Jadi itu adalah akhir dari musim "hujan kebenaran awal" yang Tuhan bicarakan di dalam kitab Yoel 2:22-24 demikian:"Jangan takut, hai binatang-binatang di padang, sebab tanah gembalaan di padang gurun menghijau, pohon menghasilkan buahnya, pohon ara dan pohon anggur memberi kekayaannya.
Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena TUHAN, Allahmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim dengan adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim seperti dahulu. Tempat-tempat pengirikan menjadi penuh dengan gandum, dan tempat pemerasan kelimpahan anggur dan minyak." Menyusul dari hal itu terdapat dua musim hujan lainnya di Perjanjian Baru yaitu "hujan awal" dan "hujan akhir" (hujan musim semi).
Kita telah mempelajari bahwa terdapat tiga musim untuk "hujan dari Injil", sebuah "hujan kebenaran awal", sebuah "hujan awal" dan kemudian "hujan akhir" (hujan musim semi) -- dan setiap musim hujan rohani ini akan menghasilkan sebuah tuaian yang dihubungkan dengan sebuah hari raya dari hukum upacara Perjanjian Lama.
Sekarang marilah kita meninjau hari-hari raya tersebut, yang pertama adalah hari raya tujuh hari atau hari raya Roti Tidak Beragi, yang dimulai dengan Paskah Perjanjian Lama pada hari ke-14 dari bulan yang pertama pada penanggalan Yahudi dimana umat Israel menyembelih Anak Domba Paskah. Dan tepat pada hari raya yang sama itu juga Kristus telah pergi ke kayu salib. Dengan kata lain Allah telah bekerja dengan ketepatan waktu yang sangat sempurna.
Jadi hari raya itu berhubungan dengan Kristus yang datang sebagai buah sulung dari tuaian Perjanjian Lama yang juga berhubungan dengan "hujan kebenaran awal". Hari raya tujuh hari itu juga disebut sebagai "hari raya menuai" di dalam kitab Keluaran 23:16 dan "hari raya Tujuh Minggu" di dalam Keluaran 34:22. Hari raya itu telah diperingati pertama kalinya sewaktu tuaian yang pertama dibawa masuk sebagai suatu hasil dari penanaman yang dilakukan oleh bangsa Israel.
Kemudian tepat 50 hari setelah Paskah Perjanjian Lama terdapat Hari Raya Pentakosta sebagai tuaian dari "hujan awal" di sepanjang masa kerja gereja. Dimulai dari hari itu (yaitu tepat tujuh minggu setelah Kristus bangkit dari kubur) ada banyak orang yang diselamatkan melalui Injil. Dan itulah sebabnya kitab Wahyu 14 berbicara mengenai 144.000 (12 x 12.000) sebagai buah-buah sulung; dan itulah sebabnya mengapa kitab Yakobus 1:18 berbicara mengenai seluruh dari orang-orang yang diselamatkan di sepanjang masa kerja gereja Perjanjian Baru sebagai buah-buah sulung. Mereka merupakan buah-buah sulung dari tuaian Pentakosta.
Hari raya yang ketiga disebut sebagai hari raya Pondok Daun di dalam kitab Imamat 23:34 dan disebut sebagai "hari raya pengumpulan hasil pada akhir tahun" di dalam kitab Keluaran 23:16. Hari raya tersebut dimulai pada hari ke-15 dari bulan yang ke-7 pada penanggalan Yahudi, dan hari raya itu menunjuk kepada tuaian jiwa-jiwa yang terakhir yang disebut sebagai "himpunan besar orang banyak yang tak terhitung jumlahnya" yang pada saat ini sedang dikumpulkan sepanjang masa Kesusahan Besar Yang Terakhir tepat sebelum akhir dari dunia ini. Tuaian yang terakhir ini merupakan hasil dari "hujan akhir" (hujan musim semi) dan tidak berhubungan dengan buah-buah sulung.
Sekarang kita dapat melihat betapa indahnya hal-hal ini sangat berhubungan satu dengan yang lain dan telah diantisipasi di dalam hukum-hukum Perjanjian Lama yang berbicara tentang upacara-upacara ibadat sewaktu Tuhan menyatakan tentang ketiga hari raya tersebut di dalam kitab Keluaran 23:14-17 demikian: "Tiga kali setahun haruslah engkau mengadakan perayaan bagi-Ku. Hari raya Roti Tidak Beragi haruslah kaupelihara; tujuh hari lamanya engkau harus makan roti yang tidak beragi, seperti yang telah Kuperintahkan kepadamu, pada waktu yang ditetapkan dalam bulan Abib, sebab dalam bulan itulah engkau keluar dari Mesir, tetapi janganlah orang menghadap ke hadirat-Ku dengan tangan hampa. Kaupeliharalah juga hari raya menuai, yakni menuai buah bungaran dari hasil usahamu menabur di ladang; demikian juga hari raya pengumpulan hasil pada akhir tahun, apabila engkau mengumpulkan hasil usahamu dari ladang. Tiga kali setahun semua orangmu yang laki-laki harus menghadap ke hadirat Tuhanmu TUHAN." Semua laki-laki dari umat Israel harus pergi ke Yerusalem 3 kali setahun untuk memperingati hari-hari raya tersebut.
Satu hal yang perlu kita perhatikan kita menemukan bahwa terdapat suatu masa kekeringan yang sangat dahsyat di antara setiap dari musim-musim tersebut. Di dalam kitab Ulangan 11:13-15 Tuhan memperingatkan demikian: "Jika kamu dengan sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu mengasihi TUHAN, Allahmu, dan beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu, dan Dia akan memberi rumput di padangmu untuk hewanmu, sehingga engkau dapat makan dan menjadi kenyang." Terdapat tiga musim yang Tuhan maksudkan, dan Dia sedang membahas hal itu di dalam ayat ini. Akan tetapi, disini Tuhan pada khususnya sedang berbicara mengenai musim-musim Perjanjian Baru yang terdiri atas hujan awal dan hujan akhir.
Tentu saja hal ini harus dipahami secara rohani di mana selagi hujan Injil yang sejati mengairi bumi, akan ada sebuah tuaian dengan cukup makanan rohani karena Kristus pada hakekatnya merupakan Roti Hidup. Kemudian datanglah suatu peringatan di dalam kitab Ulangan 11:16-17 demikian: "Hati-hatilah, supaya jangan hatimu terbujuk, sehingga kamu menyimpang dengan beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah kepadanya. Jika demikian, maka akan bangkitlah murka TUHAN terhadap kamu dan Ia akan menutup langit, sehingga tidak ada hujan dan tanah tidak mengeluarkan hasil, lalu kamu lenyap dengan cepat dari negeri yang baik yang diberikan TUHAN kepadamu."Dengan kata lain, jika umat Israel murtad dan beribadah kepada allah-allah lain maka murka Tuhan akan bangkit, dan akan terdapat suatu masa kekeringan rohani yang besar. Tuhan akan menutup hujan sebelum Dia memulai musim hujan yang berikutnya.
Satu hal yang harus kita sadari adalah bagaimana masa tiga setengah tahun dari pelayanan Yesus di bumi ternyata sangat berkaitan dengan masa tiga setengah tahun dari musim kemarau yang melanda Israel di zaman Elia. Di sepanjang masa tiga setengah tahun sewaktu Kristus berkhotbah, hanya ada sangat sedikit orang yang menjadi diselamatkan.
Kita memiliki catatan mengenai si perempuan yang tertangkap di dalam perzinahan, dan si laki-laki yang diturunkan melalui atap, dan si pencuri yang telah disalibkan bersama Yesus, serta para muridnya, dan beberapa orang lain yang menjadi diselamatkan. Tetapi Tuhan memberi kita beberapa contoh tersebut karena Dia sedang menguraikan sifat dari Injil yang sejati dan memastikan supaya kita memahaminya. Disisi yang lain, Tuhan telah membuat beberapa pernyataan yang sangat buruk mengenai orang-orang di dalam sebagian kota-kota Israel yang ada pada zaman Yesus.
Di dalam kitab Matius 11:21-24 Yesus berkata bahwa mereka berada di dalam keadaan yang lebih buruk daripada kota-kota Perjanjian Lama yang dikutuk seperti Sodom, Tirus dan Sidon. Dalam ayat itu Tuhan berkata demikian: "Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat [dunamis] yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu." Hal tersebut adalah seperti seakan-akan bahwa tidak ada seorangpun yang menjadi diselamatkan di Khorazim, yang telah merupakan sebuah kota tepat di sebelah Utara dari Danau Galilea, dan Betsaida merupakan sebuah kota pelabuhan di tepi danau tersebut. Dan Kapernaum itu adalah kota dimana Kristus telah melayani selama beberapa bulan.
Kota-kota itu terletak di dalam daerah utama di mana Dia telah mengajar selama tiga setengah tahun. Sesungguhnya Kristus, yang adalah Allah Yang Kekal, merupakan pengkhotbah yang sangat sempurna, dan Dia telah memberitakan Injil dengan tekun kepada umat Israel. Tetapi pada akhir dari masa tiga setengah tahun itu, Alkitab menyatakan bahwa hanya terdapat 120 murid di dalam ruang atas di Yerusalem, dan mungkin sedikit lebih dari 500 orang yang berkumpul di Galilea untuk menyaksikan kenaikan-Nya. Dan banyak dari orang-orang ini sebenarnya telah menjadi diselamatkan sebelum Kristus mulai untuk berkhotbah.
Jadi apakah yang sedang terjadi? Telah terdapat suatu kekeringan rohani yang sangat parah di Israel pada zaman Yesus yang telah diperlambangkan oleh musim kemarau secara fisik di zaman Elia. Kemudian apakah yang telah terjadi pada akhir dari pelayanan Kristus? Dia pergi ke kayu salib untuk menanggung murka Allah bagi Umat-Nya. Dan apakah yang terjadi di zaman Elia? Api telah turun dari langit dan menghabiskan lembu jantannya, yang merupakan sebuah gambaran dari Kristus di dalam peristiwa Penebusan. Kristus adalah kurban bakarannya. Dia adalah "Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia" (Yohanes 1:29). Dia yang tidak berdosa telah menerima penghakiman penuh dari Allah oleh karena dosa-dosa umat-Nya.
Sekarang kita dapat melihat bagaimana masa tiga setengah tahun dari musim kemarau dan kelaparan di zaman Elia telah memperlambangkan masa kekeringan rohani selama tiga-setengah tahun di sepanjang pelayanan Yesus di bumi. Masa kekeringan itu bukan merupakan suatu kelaparan akan makanan dan air, tetapi itu merupakan suatu kekeringan dari Injil yang sejati, seperti yang dibicarakan di dalam kitab Amos 8:11 demikian: "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan [kekeringan] akan mendengarkan firman TUHAN." Pada masa sekarang ini ada banyak terdapat Alkitab dimana-mana, tetapi Tuhan memperingatkan bahwa akan terjadi masa kekeringan rohani yang sangat dahsyat. Ingatlah ada dua syarat dasar untuk keselamatan, pertama orang tersebut harus berada di bawah pendengaran dari Firman Tuhan yang sejati, dan Allah Roh Kudus harus memberikan "telinga rohani" untuk mendengarkan Firman tersebut kepada orang-orang yang Tuhan telah rencanakan untuk Ia selamatkan dengan cara menanamkan Firman itu ke dalam hati mereka sebagai bagian dari proses keselamatan. Tuhan Yesus adalah Allah Yang Kekal, dan Dia telah memberitakan Injil dengan sempurna di sepanjang tiga setengah tahun pelayanan-Nya di bumi, akan tetapi pada hakekatnya hampir-hampir tidak ada seorangpun yang menjadi diselamatkan pada saat itu karena telah terdapat suatu kekeringan rohani akan mendengar Firman Tuhan yang sejati.
Injil-injil palsu telah merajalela dengan sangat dahsyat. Jadi Allah Roh Kudus hanya menanamkan Firman Tuhan ke dalam hati dari sangat sedikit orang. Beberapa orang telah diselamatkan karena Tuhan akan menggunakan mereka sebagai gambaran tentang sifat dasar dari Injil Kristus dan bagaimana Allah bekerja, tetapi si Iblis juga telah berada disana untuk mengambil Firman dari hati kebanyakan orang seperti yang kita baca di dalam kitab Lukas 8:12 demikian:"Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil Firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan."
No comments:
Post a Comment