Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Jun 3, 2014

Ternyata, Exoplanet Luar Tata Surya Kaya Berlian

Menurut beberapa ilmuwan, exoplanet di luar tata surya matahari bisa saja berisi grafit atau berlian dalam jumlah sangat besar. Dalam penelitian terkini, exoplanet kaya karbon diduga 'kaya deposit berlian', dimana exoplanet ini paling banyak ditemukan dibanding planet layak huni (rendah karbon seperti Bumi).

Hal ini menimbulkan pertanyaan baru tentang implikasi lingkungan karbon pada iklim planet, lempeng tektonik, dan proses geologi lainnya serta kelayakhunian exoplanet. Penelitian ini diterbitkan dalam Astrophysical Journal yang dikerjakan oleh Moriarty berkolaborasi dengan  profesor astronomi Debra Fischer dan Nikku Madhusudhan, Yale Cambridge University.

Exoplanet Kaya Karbon, Kaya Deposit Berlian


Seperti yang diketahui, exoplanet adalah planet di luar tata surya matahari. Pada Oktober 2012, Madhusudhan menerbitkan sebuah makalah yang memperdebatkan keberadaan 55 Cancri E, sebuah planet berbatu berukuran dua kali ukuran Bumi yang kemungkinan besar tertutupi grafit dan berlian.

Menurut John Moriarty, meskipun jumlah karbon relatif kecil daripada di Bumi, karbon menjadi hal yang sangat penting bagi kehidupan dan pengaturan iklim melalui siklus karbon-silikat. Hal ini tentunya mengundang pertanyaan terbuka tentang bagaimana kimia kaya karbon akan mempengaruhi kelayakhunian exoplanet.

Astronom pada umumnya meyakini exoplanet berbatu seperti Bumi yang sebagian besar terdiri dari besi, oksigen, magnesium, dan silikon, dan sebagian kecil terdiri dari karbon. Sebaliknya, exoplanet yang kaya karbon kemungkinan hanya memiliki material itu dalam persentase sangat kecil, dan 3/4 massa planet terdiri dari karbon, sementara Bumi memiliki karbon 0,005 persen.

Moriarty, Madhusudhan, dan Fischer mengembangkan model canggih untuk memperkirakan komposisi exoplanet kaya berlian. Model sebelumnya didasarkan pada gambaran statis disk gas, tempat planet mengelilingi bintangnya. Perkiraan model terbaru melacak perubahan komposisi disk yang disebabkan karena faktor usia planet.

Studi ini menemukan bahwa disk dengan rasio karbon-oksigen lebih besar dari 0,8 persen maka exoplanet yang kaya karbon terbentuk jauh dari pusat disk. Ilmuwan juga menemukan bahwa planet yang kaya karbon dapat terbentuk dalam disk dengan rasio karbon-oksigen rendah 0,65 persen jika planet yang terbentuk dekat dengan bintang induknya, seperti Bumi.

Pada pemodelan sebelumnya telah memperkirakan exoplanet yang kaya karbon hanya bisa terbentuk dalam disk dengan rasio karbon-oksigen lebih tinggi dari 0,8 persen. Menurut ilmuwan nilai ini sangat penting karena ada banyak bintang dengan rasio karbon-oksigen lebih besar dari 0,65 persen dan 0,8 persen.

Madhusudhan mengatakan, studi ini menunjukkan bahwa dunia diluar planet Bumi komposisi kimianya bisa sangat beragam, banyak exoplanet yang komposisi kimianya drastis berbeda daripada Bumi. Setidaknya sampai saat ini telah ditemukan lebih dari 1000 exoplanet dan lebih dari 3000 kandidat exoplanet masih menanti penelitian lebih lanjut.

No comments: