Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Jun 1, 2014

Benarkah Orang Kristen Menyembah Tiga Allah?

Dalam diskusi yang dilakukan oleh orang Islam dan Kristen, sering terjadi perdebatan sengit. Terutama bila topik yang dibicarakan mengenai Ketuhanan orang Kristen. Orang Islam mengklaim, hanya mereka yang percaya pada Allah Yang Esa, sedangkan orang Kristen percaya pada tiga Allah. Benarkah demikian?

Orang Kristen Percaya Allah Adalah Esa

Injil, Rasul Markus 12:29, berkata, "Jawab Isa Al-Masih: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa". Ayat ini menjelaskan bahwa orang Kristen juga percaya pada Allah yang Esa. "Esa" berarti "satu" atau "satu-satunya". Dengan demikian, pendapat yang mengatakan bahwa orang Kristen menyembah tiga Allah adalah keliru.

Menyembah kepada Allah yang Esa telah dikenal dari sejak zaman nabi terdahulu. Allah yang disembah oleh Nabi Ibrahim, Ishak dan Yakub adalah Allah yang sama seperti yang diajarkan oleh Isa Al-Masih dalam Injil Rasul Besar Matius 22:32, "Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."

Ke-Esa-an Allah Dinyatakan Secara Ajaib

Dalam kitab Taurat, Ke-Esa-an Allah dinyatakan dengan memakai kata ganti jamak, yaitu "Kita". Demikian firman Allah semesta: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita." (Taurat, Kitab Kejadian 1:26).

Allah telah menciptakan manusia segambar dengan-Nya. Sehingga keadaan diri manusia menggambarkan Allah yang Esa. Manusia adalah pribadi tunggal, tetapi terdiri dari tiga bagian: tubuh, jiwa, dan roh. Ketika manusia meninggal, jiwa dan roh meninggalkan tubuh. Walaupun dalam tubuh manusia terdapat tiga bagian, tetapi ketiga bagian tersebut merupakan satu diri. Demikianlah ayat di atas menggambarkan bahwa makna ke-Esa-an Allah melebihi pengertian manusia.

Allah Yang Esa Dalam Tiga Bagian

Sebagaimana manusia yang tunggal terdiri dari tiga bagian, demikian juga Allah. Allah Bapa, Kalimat Allah (Isa Al-Masih) dan Ruh Allah menyatu sebagai Allah Yang Maha Esa, dan ketiga bagian ini mempunyai esensi yang sama.

Umat Islam sering salah paham dengan keyakinan orang Kristen. Banyak di antara mereka berpendapat bahwa Allah telah berhubungan seksual (kawin) dengan Siti Maryam dan memperanakkan Isa Al-Masih. Jelas pemahaman ini salah dan menyimpang dari ajaran Injil! Allah Yang Maha Esa tidak memiliki keingian untuk berhubungan seksual seperti manusia. Allah adalah suci dan berbentuk Roh (tidak kasat mata). Sedangkan manusia bersifat daging dan tercampur dosa.

Kalimat Allah, Isa Al-Masih

Menurut orang Islam, Isa Al-Masih sama seperti nabi-nabi lain yang Allah utus. Hal ini berbeda dengan pernyataan Injil, Rasul Besar Yohanes 5:18, "Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah." Ayat di atas mengatakan bahwa Isa Al-Masih sama dengan Allah.

Kalimat Allah dalam diri Isa diberi gelar sebagai "Al-Masih" karena Dia adalah seseorang yang dipilih, ditetapkan secara khusus untuk melaksanakan tugas mulia yang diperintahkan Allah Bapa. Tugas itu ialah memberitakan Kabar Baik (Injil) dari Allah kepada manusia, serta mengundang mereka bertobat dari dosa dan memperoleh keselamatan.

Peran sebagai wakil Allah di bumi untuk menyelamatkan manusia dapat dilakukan oleh Isa Al-Masih karena keberadaan-Nya sebagai manusia. Dia adalah penjelmaan Allah sendiri dan mempunyai hubungan dengan Allah Bapa. Dia juga merupakan penyataan diri Allah pribadi dalam bentuk manusia sekaligus Yang Ilahi. Demikian Firman Allah semesta, "Baik Aku, maupun Bapa-Ku tidak kamu kenal. Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga Bapa-Ku." (Injil Rasul Besar Yohanes 8:19)

Keselamatan Dalam Isa Al-Masih

Demikianlah Allah dengan segala kerelaan-Nya telah datang ke dunia, menjelma menjadi manusia, dan menyatakan diri-Nya sebagai Isa Al-Masih. Kapasitas-Nya sebagai manusia namun berkemuliaan ke-Allah-an, dapat berkarya dengan nyata dalam kehidupan di bumi. Di sini ia bersabda secara langsung, mengajar, memberi teladan, dan berkarya bagi penebusan umat manusia dari dosa agar terhindar dari hukuman neraka. "Supaya dalam nama Isa Al-Masih bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi" (Injil, Surat Filipi 2:10). "Yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran." (Injil, Surat I Timotius 2:4).

No comments: