Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Jul 7, 2014

Holy Roman Empire

Orang Eropa berpandangan bahwa bapak-nya Eropa adalah Karel Agung (Charlemagne/Karl der Grosse/Charles the great), kaisar pertama dan pendiriHoly Roman Empireyang berkuasa di benua Eropa sepanjang 768-814 masehi.

Karel Agung adalah cucu dari Charles Martel, pahlawan bangsa Frank yang berhasil menahan laju pasukan kekhalifahan Umayyah Spanyol dalam pertempuran Tours (sudah dekat ke Paris dibandingkan jarak ke perbatasan Spanyol-Perancis) yang terkenal itu (732M). Pertempuran itu selain dianggap menyelamatkan Eropa dari dominasi muslim di Eropa barat/utara, juga menjadi cikal bakal dominasi bangsa Frank di benua Eropa dan berdirinyaHoly Roman Empire. Namun beberapa ahli Eropa berpendapat jika saja pertempuran di Tours saat itu dimenangkan kaum muslim Spanyol, maka niscaya Renaissance Eropa akan berlangsung 200 tahun lebih cepat dari kenyataan yang terjadi.

LahirnyaHoly Roman Empirejuga dimungkinkan karena terjadi kekosongan penguasa Eropa setelah kekaisaran Romawi Barat yang berpusat di Roma dijatuhkan dan dihancurkan bangsa Jerman pada 476M, dan Kekaisaran Romawi Timur/Byzantium yang berpusat di Konstantinopel (kini Istambul) sayangnya tidak bisa menggantikan dominasi politik Romawi barat atas Eropa karena harus fokus mengelola wilayah kekuasaannya di asia kecil (Yunani dan Turki) serta Timur Tengah dalam berhadapan dengan kekaisaran Persia hingga abad ke-6 masehi dan berhadapan dengan kaum muslim mulai abad ke-7 masehi.

Maka sejak itu hiduplah Eropa dalam penguasaan kerajaan-kerajaan lokal berbasis etnik yang jumlahnya banyak pada masa dimana feodalisme tumbuh subur.Karel Agung lah yang menyatukan semua kerajaan tersebut dalam kesatuanHoly Roman Empireyang memperlakukan daerah daerah kekuasaannya (tidak seperti imperium Romawi) lebih sebagai federasi ketimbang wilayah jajahan. Karenanya selama Karel Agung berkuasa daerah daerah kekuasaannya tidak melakukan perlawanan yang berarti. Karel Agung dinobatkan sebagai kaisar pertama Eropa oleh Paus di kota Frankfurt dan kekaisarannya berkedudukan di kota Aachen-Jerman. Hingga saat ini kita masih dapat menyaksikan bangunan peninggalan beliau termasuk makam beliau sendiri di kota Aachen. Frankfurt, sejak saat itu menjadi kota tempat dinobatkannya para kaisarHoly Roman Empireoleh Paus.

Karena wilayah kekuasaannya meliputi sebagian besar Eropa sekarang, maka para kaisar sesudah beliau mampu berbicara berbagai bahasa Eropa. Salah seorang diantaranya pernah berkata:

"I speak Spanish to God, Italian to women, French to diplomats, English to businessmen, and German to my horse."

Tentu saja pernyataan itu tidak dimaksudkan untuk menganggap bahasa Jerman hanya cocok dipakai saat bicara dengan kuda, melainkan karena sang kaisar adalah orang Jerman, maka tentu saja kuda-nya juga paling fasih memahami bahasa Jerman.

Frederic Barbarossa adalah salah satu kaisar besarHoly Roman Empire yang terkenal, karena bersama raja Richard berhati singa dari Inggris berperang melawan sultan Shalahuddin Al Ayubi dalam perang salib gelombang ke-3 (1189-1192 M). Kisah pertempurannya melawan sultan Shalahuddin banyak diabadikan sebagai kisah kepahlawanan. Namun demikian, sang kaisar bersama raja Richard dan raja raja Eropa lainnya gagal merebut kota Jerusalem dari sultan Shalahuddin, dan kaisar Frederic meninggal dalam perjalanan pulang ke Jerman seusai perang salib saat menyebrang sungai di wilayah Turki. Frederic Barbarossa dikenal sebagai kaisar yang aktif melakukan kodifikasi hukum Romawi Justinianus dan memajukan ilmu pengetahuan, saat Eropa dilanda abad pertengahan yang gelap, dengan mengambil banyak pelajaran yang diperolehnya dari kebudayaan muslim Arab. Kodifikasi hukum yang dilakukannya menjadi salah satu cikal bakal sistem hukum Eropa kontinental saat ini.

Berbeda dengan kakeknya, Charles Martel, dan juga berbeda dengan keturunannya, Frederic Barbarossa, yang keduanya berperang melawan kaum muslim, Karel Agung justru berhubungan baik dan bersahabat dengan sultan Harun Al Rasyid, sultan legendaris dinasti Abasiyah yang berkedudukan di Baghdad. Keduanya saling mengirimkan duta besar dan sultan Harun Al Rasyid sering memberikan hadiah persahabatan kepada Karel Agung, diantaranya permainan catur yang saat itu masih dianggap aneh di Eropa dan kemudian disimpan Karel Agung di istana-nya. Hadiah lain adalah alat musik organ yang kemudian disimpan Karel Agung di gereja-nya dan menjadi awal digunakannya organ sebagai instrumen musik di gereja-gereja Eropa. Bernard Lewis, seorang orientalis dan profesor di Universitas Princeton berpandangan bahwa hadiah-hadiah dari sultan Harun Al Rasyid kepada Karel Agung saat itu menunjukkan supremasi dunia muslim atas Eropa dalam hal pengetahuan dan teknologi.

Holy Roman Empiremenjadi salah satu inspirasi penting terbentuknya Uni Eropa saat ini. Walau pamornya mulai menurun di abad ke 15 masehi, namun tetap bertahan eksistensinya hingga punah di awal abad ke-19. Luas kekuasaan dan cara mengorganisir kekaisarannya menjadi inspirasi pula bagi kekaisaran Prusia yang berpusat di Berlin, dan juga bagi Hitler.

Hitler bercita-cita ingin membangun kerajaan ketiga di benua Eropa dengan Jerman sebagai pemimpinnya. Kerajaan pertama yang Hitler maksud adalahHoly Roman Empire, dan kerajaan kedua adalah kekaisaran Prusia. Hitler-pun menjadikan Berlin sebagai pusat kekuasaannya. Sayangnya Hitler tidak meneladaniHoly Roman Empiredan kekaisaran Prusia dalam cara pandang dan metode perolehan dan pemeliharaan kekuasaan di Eropa. Dan kita semua tahu: Hitler tidak bertahan lama dan gagal berjaya.

KEKAISARAN PRUSIA & PERANG SIPIL JERMAN

Banyak diantara kita sudah mengenal klub sepakbola di Jerman yang jadi lawan tangguh dari klub Bayern Muenchen, yakni Borrusia Dortmund. "Borrusia" adalah bahasa latin dari Prusia, nama dari kekaisaran besar Jerman yang berpusat di kota Berlin.

Sungguh menarik untuk bertanya mengapa orang Dortmund lebih mengasosiasikan dirinya dengan Prusia sehingga memberi nama klub sepakbola kebanggaannya dengan nama Prusia, disaat orang Muenchen mengasosiasikan dirinya dengan Bayern (Bavaria dalam bahasa Inggris). Apakah karena mayoritas penduduk Dortmund beragama Protestan sebagaimana juga kekaisaran Prusia yang berpusat di Berlin didominasi pemeluk Protestan? Berbeda dengan Bayern yang mayoritas Katolik. Ataukah karena Dortmund secara politik selama ratusan tahun adalah bagian dari kekaisaran Prusia dan memiliki kenangan yang baik dengan kekaisaran itu?

Kekaisaran Prusia secara resmi dinyatakan eksis mulai tahun 1525 dan berakhir tahun 1947. Wilayah kekuasaannya membentang dari sebagian wilayah Belanda di barat hingga sebagian wilayah Rusia di timur. Dari Denmark di utara hingga wilayah Frankfurt di selatan. Bila digambarkan dalam peta, Berlin sebagai pusat kekuasaan Prusia nyaris terletak persis ditengah semua wilayah kekuasaannya.

Ada dua figur penting, menurut saya, yang paling berjasa memberikan puncak kejayaan Prusia di Eropa, yakni kaisar Frederick yang agung di abad ke 18, dan kanselir besi Otto von Bismarck di abad ke 19.

Frederick yang agung bertahta sepanjang 1740-1786. Prusia identik dengan dirinya, karena pada masa pemerintahannya kekaisaran Prusia mencapai puncak kejayaan dalam arti luas wilayah kekuasaan maupun kualitas tata negara dan sistem sosial yang diciptakannya. Bukan sebuah kebetulan beliau bertahta dimasa Eropa alami abad pencerahan (Aufklaerung) dengan deretan figur-figur prominen disekeliling beliau: Immanuel Kant, Johann Wolfgang von Goethe, Voltaire, Jean Jacques Rousseau dll. Sesungguhnya sang kaisar sejak kecil lebih tertarik belajar filsafat dan musik ketimbang militer. Hingga tutup usia beliau fasih memainkan seruling dan sering mengundang para intelektual, komponis musik, filosof, penyair Eropa untuk berdiskusi dan tampil di istana peristirahatannya yang indah,Sans Souci, di kota Potsdam dekat Berlin. Tercatat Voltaire dan Goethe diantara yang sering diundang hadir.

Namun demikian saat naik tahta di usia 28 tahun kemampuan strategi dan militernya luar biasa. Frederick the great juga memberikan banyak sumbangan peradaban dalam hal modernisasi birokrasi pemerintahan, otonomi pengadilan terhadap intervensi kekuasaan kaum bangsawan, desain sistem sekolah yang link dengan penyiapan talen cemerlang untuk masuk universitas, dan modernisasi sistem universitas itu sendiri.

Kita tahu bahwa modernisasi sistem universitas di barat (berlangsung hingga saat ini) dulunya dipelopori oleh Universitas Berlin dengan tokoh sentralnya Humboldt. Yang semula universitas hanya ditujukan sebagai tempat mendidik calon teolog dan filosof (maka fakultas yang tersedia umumnya Teologi, Filsafat, Kedokteran dan Hukum), oleh kerajaan Prusia melalui Universitas Berlin dikembangkan menjadi tempat untuk menempa talen terbaik yang akan mengisidivision of labordi masyarakat di berbagai profesi.Division of Labordan pengembangan profesi adalah satu ciri masyarakat modern.

Banyak pihak mengakui sistem sekolah yang diciptakan beliau diadopsi dan diadaptasi oleh banyak Negara termasuk Amerika Serikat. Singkatnya, beliau menjadikan Prusia tidak hanya raksasa politik dan militer, melainkan juga teladan dalam kebudayaan modern yang berperan dominan di Eropa.

Ada hal menarik saat Voltaire sang intelektual besar abad pencerahan yang juga sahabat kaisar Frederick hendak menyerang irasionalitas gereja katolik Roma, Voltaire mengeksploitasi Islam untuk tujuan itu. Seperti dituturkan diplomat senior Jerman Dr. Murad Wilfried Hofmann, Voltaire menyusun sebuah drama berjudul "Muhammad". Kaisar Frederick mengkritik keras Voltaire dengan menulis kepadanya: " Tuan, anda tahu persis bahwa Islam tidaklah sama seperti apa yang tuan tulis dalam drama tersebut. Sesungguhnya Islam sangat rasional dan mendorong kemajuan duniawi umat manusia."

Otto von Bismarck adalah kanselir terbesar dalam sejarah kekaisaran Prusia. Ditangannya, Prusia mencapai kejayaan lebih tinggi dari yang pernah dicapai pada masa Frederick the great. Orang Jerman menghormatinya dengan memberi nama jalan atau lapangan di banyak kota di Jerman dengan nama dirinya.

Kanselir Bismarck-lah yang menginisiasi perang Prusia melawan kekaisaran Austria (yang saat itu sangat kuat memimpin Konfederasi kerajaan kerajaan berbahasa Jerman) selama 7 minggu yang dikenal dengan perang sipil Jerman. Hasilnya: kekaisaran Austria kalah dan dikeluarkan dari Konfederasi Jerman, dan kepemimpinan Konfederasi Jerman beralih ke Prusia. Bila saat itu kekaisaran Austria menang, boleh jadi ibukota Jerman saat ini berada di Wina, dan bukan di Berlin. Kekalahan kekaisaran Austria ini menyebabkan Austria tidak bergabung ke wilayah Jerman, dan lepasnya provinsi Venesia dari Austria ke Italia hingga saat ini.

Konfederasi Jerman yang dipimpin Prusia inilah cikal bakal dari Republik Federal Jerman saat ini, setelah tentu saja beberapa wilayahnya lepas karena kekalahan Jerman dalam perang dunia pertama dan kedua. Oleh karenanya perang sipil ini dikenal juga dengan sebutan perang unifikasi Jerman. Kedekatan Jerman dengan Italia dan Ottoman Turki saat bersekutu dalam perang dunia pertama sudah dimulai sejak Prusia memimpin konfederasi Jerman pasca perang sipil tahun 1866.

Kanselir Bismarck dikenal sebagai figur negarawan yang memerintah dengan tegas dan keras, namun diakui banyak pihak memiliki kemampuan hebat dalam diplomasi multilateral global hingga mampu menjaga Eropa dalam kondisi damai pasca perang sipil. Sang kanselir melakukan modernisasi sistem birokrasi pemerintahan dan sistem militer, dan juga mengembangkan sistem asuransi kesehatan dan tunjangan sosial bagi rakyat Prusia yang dikemudian hari dikenal dengan konsep Negara Kesejahteraan (Welfare State). Teori teori organisasi dan birokrasi dari Max Weber (Profesor Sosiologi di Universitas Heidelberg) banyak mengambil bukti empirik dari sistem yang berlaku di kekaisaran Prusia.

Multikultural atau Integrasi? 

Setelah dua kali mengalami kekalahan dalam perang dunia, Jerman berlari mengejar kemajuan di segala bidang, hingga bahkan melampaui capaian prestasi negara-negara pemenang Perang Dunia 2. Ada ungkapan yang memotivasi orang Jerman untuk maju setelah kalah perang: KEARIFAN SERING MUNCUL DARI KEKALAHAN. Jerman masa kini adalah salah satu negara unggul dalam percaturan global. Kita mencatat:

*Jerman adalah negara ke-4 dunia pada tahun 2013/2014 dengan daya saing tertinggi menurut Global Competitiveness Report dari World Economic Forum.
*Peringkat ke-5 dunia tahun 2013 dengan indeks pembangunan manusia tertinggi menurut UNDP.
*Peringkat ke-4 dunia tahun 2013 dengan PDB tertinggi secara nominal.
*Tiga (3) kali menjuarai Piala Dunia (hanya berada dibawah Brasil dan Itali), dan finalis Piala Dunia paling sering.
*Negara dengan paten dan inovasi terbanyak di dunia untuk industri otomotif.

*Survey tahunan yang dilakukan Mercer Consulting yang berkedudukan di Amerika menempatkan 3 kota Jerman sebagai kota di dunia dengan kualitas hidup tertinggi (Munich ke-4, Duesseldorf ke-6, Frankfurt ke-7) pada tahun 2014, bahkan pada kategori kualitas infrastruktur Munich dan Frankfurt adalah kota ke-2 terbaik di dunia tahun 2014 setelah Singapura.

*Pada tahun 1990 Prof. Michael Porter dari Universitas Harvard mempublikasikan hasil risetnya dengan menyampaikan bahwa Jerman memiliki keunggulan tinggi dibanding negara-negara lain di dunia dalam 3 jenis industri: (1) Otomotif, (2) Petrokimia, (3) Mesin dan alat alat berat.

Dan sejejer prestasi lainnya.

Saya kali ini ingin melihatnya dari sisi yang lain, sisi Jerman sebagai masyarakat multikultur. Multiklultur adalah karakter dasar kehidupan modern manusia. Karenanya negara yang berkebudayaan tinggi dan dihormati warga dunia salah satu cirinya adalah memiliki karakteristik multikultur.

Yang kita maksud multikultur dibedakan menjadi 2 kategori: Deskriptif dan Preskriptif.

Multikultur dalam arti deskriptif bermakna struktur demografi negara tersebut terdiri dari berbagai etnik yang beragam dan munculnya keanekaragaman budaya akibat struktur demografi tersebut. Pada tahun 2012 statistik demografi Jerman yang berpenduduk total 82 juta orang , terbesar di Uni Eropa, menunjukkan karakter multikultur dengan tingkat keanekaragaman etnik yangsedang: 80,5% etnik Jerman tanpa latar belakang migrasi, 10,4% etnik Eropa selain Turki, 3,7% etnik Turki, 2,5% etnik Asia, 0,7% etnik Afrika, 0,5% etnik Amerika, dan sisanya 1,7% tak terspesifikasi.

Multikultur dalam arti preskriptif bermakna cara pandang dan orientasi kebijakan nasional yang aktif mempromosikan institusionalisasi dari keanekaragaman budaya, termasuk keanekaragaman budaya sebagai identitas nasional dan sebagai panduan sistem nilai di masyarakat. Multikultur dalam pengertian preskriptif inilah saya memandang Jerman berada di persimpangan jalan.

Apa yang dimaksud dengan orang Jerman? Bagaimana dan bilamana menjadi "Jerman"?. Karena jawaban atas kedua pertanyaan itu akan dinamis berubah seiring dengan perkembangan zaman. Apakah pengertian orang Jerman dan bagaimana menjadi "Jerman" saat ini sama atau berbeda dengan pengertian 50, 100 atau 500 tahun lalu?

Sesungguhnya arah politik dan orientasi kebijakan nasional Jerman sudah lama mengarah kepada multikultur dalam arti preskriptif. Bahwa pengertian orang Jerman dan menjadi Jerman adalah dinamis berkembang dengan zaman, bahwa masyarakat Jerman berkenan mengadopsi budaya diluar Jerman sebagai bagian dari identitas Jerman saat terkonfirmasi oleh struktur demografi yang semakin multikultur.

Masalahnya, pada tahun 2010 Kanselir Jerman Angela Merkel secara mengejutkan berpidato bahwa multikultur di Jerman telah gagal. Dan dengan demikian Jerman mengambil arah kebijakan integrasi, dalam arti setiap imigran yang menetap dan beraktivitas di Jerman diminta dan difasilitasi untuk berintegrasi dengan budaya, sistem nilai dan identitas Jerman.

No comments: