Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Apr 15, 2014

Bagaimana Lubang Hitam Telan Bintang Yang Meledak?

Lubang hitam telan bintang merupakan fenomena misterius yang sampai saat ini masih terus di perdebatkan kalangan ilmuwan, khususnya fisikawan dan astronom. Di alam semesta, galaksi berputar dan tampaknya tidak ada aktifitas tetapi tiba-tiba saja ada ledakan. Dimana sebuah bintang yang mengorbit terlalu dekat dengan lubang hitam supermasif dipusat galaksi tertarik gravitasi, gas panas tersebar dan mengirimkan sinyal ke  alam semesta.

Lubang hitam tidak memancarkan cahaya, lalu... bagaimana ilmuwan bisa melihatnya dan bagaimana bentuk proses lubang hitam telan bintang raksasa yang meledak? Kesempatan terbaik ilmuwan untuk menemukan keberadaan lubang hitam jika fenomena ini berinteraksi dengan bintang-bintang dan gas yang ada disekitarnya.

Simulasi Lubang Hitam Telan Bintang Raksasa

Ulasan makalah ini disampaikan Bogdanovic dalam Astrophysical Journal bekerjasama dengan Center for Relativistic Astrophysics At Georgia Tech, dan tim dari Albert Einstein Institute diin Potsdam, Jerman. Makalah ini mengulas peristiwa gangguan pasang surut dimana lubang hitam telan inti bintang kaya helium, sisa-sisa ledakan bintang raksasa merah bernama PS1-10jh berjarak 2,7 miliar tahun cahaya dari bumi.

Peningkatan teleskop dan teknik observasi telah berkembang dalam beberapa dekade terakhir, semua ini dirancang untuk melakukan survei berulang di beberapa galaksi besar. Ilmuwan menyadari bahwa beberapa galaksi yang sebelumnya tampak tidak aktif tiba-tiba lubang hitam menyala di pusatnya.



 Loncatan cahaya yang ditemukan memiliki perilaku dan karakteristik berfungsi seperti waktu, dimulai dari warna sangat cerah dan luminositas yang kemudian menurun dalam waktu dengan cara tertentu, astronom telah mengidentifikasi aktifitas galaksi dimana pusat lubang hitam telan bintang, disinilah lubang hitam seperti memberi tanda khusus kepada ilmuwan.

Sebuah pengujian dilakukan Bogdanovic menggunakan superkomputer National Science Foundation, simulasi telah memetakan perilaku lubang hitam telan bintang yang meledak menggunakan metode numerik. Dengan menggunakan campuran pendekatan teoritis dan komputasi, Bogdanovic mencoba memprediksi catatan observasi seperti penggabungan dua lubang hitam supermasif.

Menurut astrofisikawan, galaksi Bima Sakti mengalami gangguan bintang hanya sekali dalam waktu sekitar 10,000 tahun. Proses lubang hitam telan bintang raksasa yang meledak dapat memudar dalam beberapa tahun. Perbedaan skala waktu menantang teknologi observasional dengan prediksi peristiwa yang tepat, sehingga survey astronomi dalam hal memantau galaksi lain dianggap sangat penting.

Dalam waktu 10 tahun terakhir telah ditemukan ratusan objek pertahun yang diduga sebagai fenomena lubang hitam telan bintang yang meledak. Keragaman jenis gangguan lubang hitam setelah ledakan bintang telah memberi pemahaman baru tentang susunan kelompok bintang di pusat galaksi. Hal ini dapat memberi gambaran tentang urutan bintang utama, berapa jumlah bintang raksasa dan berapa jumlah bintang kerdil yang ada.



No comments: