Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Apr 14, 2014

Akhis

Akhis (bahasa Inggris: Achish) adalah nama yang digunakan dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen untuk dua raja atau penguasa Filistin di kota Gat. Diduga nama ini adalah gelar kerajaan untuk para penguasa Filistin.
 
Kedua penguasa kota Gat, yang oleh para pakar diidentifikasi sebagai Tell es-Safi, adalah:
  • Penguasa yang memberi suaka kepada Daud ketika melarikan diri dari raja Saul (1 Samuel 21:10-15). Ia disebut sebagai Abimelekh (artinya "ayah raja") dalam pendahuluanMazmur 34. Kemungkinan adalah raja yang sama, atau putranya dengan nama yang sama, yang didatangi Daud untuk kedua kalinya dan bergabung dengan membawa 600 tentara. Raja ini menempatkan Daud ke Ziklag. Dari sini Daud menyerang suku-suku di sekitarnya (1 Samuel 27:5-12). Akhis mempercayai kehebatan dan kesetiaan Daud (1 Samuel 28:1,2), tetapi karena desakan orang-orang Filistin lain yang tidak senang Daud ikut berperang bersama mereka, raja ini menyuruh Daud pergi memisahkan diri (1 Samuel 29:2-11). Daud tinggal bersama Akhis satu tahun dan empat bulan lamanya.
  • Penguasa lain di Gat, kemungkinan cucu dari yang sebelumnya, kepada siapa dua orang budak Simei melarikan diri. Hal ini menyebabkan Simei berangkat ke Gat untuk mengejar mereka, dan akibatnya Simei dihukum mati oleh raja Salomo (1 Raja-raja 2:39-46).
Penemuan arkelogi

Sebuah tulisan kerajaan dari abad ke-7 SM yang ditemukan di Tel Miqne-Ekron mencantumkan nama "Akhis", bersama empat nama penguasa-penguasa lain di Ekron. Nama yang mirip ("Ikausu") muncul sebagai raja Ekron dalam tulisan Asyur dari abad ke-7 SM. Nampaknya ini merujuk kepada raja Ekron yang sama.
Hal ini mengindikasikan bahwa nama "Akhis" mungkin merupakan gelar umum raja-raja Filistin di Gat dan Ekron, atau, sebagaimana diusulkan oleh Naveh, para penyunting peristiwa Alkitab menggunakan nama umum raja-raja Filistin dari akhir Zaman Besi ((Akhis, raja Ekron) sebagai nama raja di Gat dalam pencatatan peristiwa-peristiwa masa-masa itu.
 
Ziklag
 
Ziklag (Ibrani: צִקְלַג) adalah nama kota kuno di tanah Kanaan yang disebut dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Terletak di daerah Negev di sebelah selatan dan pernah menjadi bagian wilayah Kerajaan Yehuda.

Lokasi Ziklag secara tepat belum berhasil diidentifikasi.

Di akhir abad ke-19, baik Haluza (dekat Wadi Asluj, di sebelah selatan Beersheba) dan Khirbet Zuheiliqah (terletak di sebelah barat laut Beersheba dan selatan-tenggara kota Gaza) pernah diusulkan.
Ziklag dianggap perubahan alihaksara dari nama asli lokasi sebenarnya; Haluza diidentifikasi sebagai dasar perubahan nama Ziklag dari Halusah (lebih jelas dari huruf-huruf Ibrani daripada huruf Latin), artinya "benteng" (fortress); Khirbet Zuheiliqah diidentifikasi oleh Conder dan Kitchener sebagai lokasi yang benar berdasarkan perubahan namaZiklag dari Zahaliku.

Tempat-tempat lain yang diusulkan sebagai Ziklag adalah:
  • Tel Zayit
  • Tel Sera (Tel esh-Sharia).       
Catatan Alkitab

Dalam Kitab Kejadian (Kejadian 10:14) mengacu kepada orang Kasluhim (Casluhim) sebagai cikal bakal orang Filistin. Pakar Alkitab menganggap ini sebagai nama suku (eponym), bukan nama perseorangan, dan ada kemungkinan nama itu merupakan pengubahan dari Halusah; dengan identifikasi Ziklag sebagai Haluza, diusulkan bahwa Ziklag adalah tempat pertama yang direbut oleh orang Filistin dan menjadi pusat penyebaran ke daerah sekitarnya. Diusulkan bahwa Ziklag kemudian menjadi ibukota orang Kereti (Cherethites).
Dalam daftar kota-kota Israel menurut suku yang dicatat dalam Kitab Yosua, Ziklag muncul sebagai kota yang menjadi milik Suku Yehuda (Yosua 15:31) dan kota milik Suku Simeon (Yosua 19:5). Pakar Tekstual Alkitab percaya bahwa daftar ini asalnya adalah dokumen administrasi yang terpisah-pisah, bukan dari kurun waktu yang sama, sehingga perbedaan ini menggambarkan perubahan batas wilayah suku-suku Israel. Catatan dari 1 Samuel 30 menyatakan bahwa pada zaman Daud belum menjadi raja, kota itu berada di bawah kekuasaan orang Filistin, tetapi kemudian dihadiahkan oleh raja (penguasa) Filistin - Akhis - kepada Daud, yang saat itu berpura-pura menjadi perwira taklukan (vassal) orang Filistin. Pakar Alkitab menyimpulkan bahwa kota itu berada di batas timur wilayah Filistin dan mudah saja diambil alih menjadi wilayah Kerajaan Israel ketika Daud menjadi raja. Karena ada dugaan penyusunan terakhir Kitab Yosua ini baru setelah pembuangan, kemungkinan oleh kelompok deuteronomis, diduga bahwa pembagian tanah kepada suku-suku itu terjadi setelah kota ini menjadi wilayah Kerajaan Israel, bukan sebelumnya.
Menurut 1 Samuel 30, ketika Daud tinggal dalam perkemahan bersama orang Filistin untuk mempersiapkan serangan terhadap Kerajaan Israel yang dipimpin oleh raja Saul, Ziklag diserbu oleh orang Amalek; orang-orang itu membakar seluruh kota, dan menangkap penghuninya tanpa membunuh mereka (menurut para pakar, penangkapan ini bertujuan untuk perbudakan). Namun, tidak ada tempat arkeologi yang diduga sebagai Ziklag yang menunjukkan bekas-bekas kehancuran dalam zaman Daud.
Menurut catatan tersebut, ketika orang-orang Daud mengetahui bahwa keluarga mereka telah ditawan, mereka marah kepada Daud, tetapi setelah Daud mencari petunjuk Tuhan melalui efod yang dimiliki oleh Abyatar, ia berhasil membujuk orang-orangnya untuk mengikuti dia mengejar para perampok itu, menurut petunjuk yang diperolehnya. Enam ratus orang berangkat mengejar, tetapi sepertiganya terlalu lelah untuk maju terus dan berhenti di sungai Besor. Kemudian mereka menemui seorang Mesir di padang lalu membawanya kepada Daud. Mereka memberi dia roti, lalu makanlah ia, kemudian mereka memberi dia minum air, dan memberikan kepadanya sepotong kue ara dan dua buah kue kismis, dan setelah dimakannya, ia segar kembali, sebab ia tidak makan dan minum selama tiga hari tiga malam. Kemudian bertanyalah Daud kepadanya: "Budak siapakah engkau dan dari manakah engkau?" Jawabnya: "Aku ini seorang pemuda Mesir, budak kepunyaan seorang Amalek. Tuanku meninggalkan aku, karena tiga hari yang lalu aku jatuh sakit. Kami telah menyerbu Tanah Negeb orang Kreti dan daerah Yehuda dan Tanah Negeb Kaleb, dan Ziklag telah kami bakar habis." Daud bertanya kepadanya: "Dapatkah engkau menunjuk jalan kepadaku ke gerombolan itu?" Katanya: "Bersumpahlah kepadaku demi Allah, bahwa engkau tidak akan membunuh aku, dan tidak akan menyerahkan aku ke dalam tangan tuanku itu, maka aku akan menunjuk jalan kepadamu ke gerombolan itu." Ia menunjuk jalan kepada Daud ke sana, dan tampaklah orang-orang itu berpencar-pencar di atas seluruh daerah itu, sambil makan, minum dan mengadakan perayaan karena jarahan yang besar, yang telah dirampas mereka dari tanah orang Filistin dan dari tanah Yehuda. Dan pada keesokan harinya Daud menghancurkan mereka dari pagi-pagi buta sampai matahari terbenam; tidak ada seorangpun dari mereka yang lolos, kecuali empat ratus orang muda yang melarikan diri dengan menunggang unta. Daud melepaskan semua apa yang dirampas oleh orang Amalek itu; juga kedua isterinya dapat dilepaskan Daud. Tidak ada yang hilang pada mereka, dari hal yang kecil sampai hal yang besar, sampai anak laki-laki dan anak perempuan, dan dari jarahan sampai segala sesuatu yang telah dirampas mereka; semuanya itu dibawa Daud kembali. Kitab 1 Samuel juga memuat perkataan Daud bahwa "Bagian orang yang tinggal di dekat barang-barang adalah sama seperti bagian orang yang pergi berperang; itu akan dibagi sama-sama." Dan demikianlah halnya sejak hari itu dan seterusnya; hal itu ditentukannya menjadi ketetapan dan peraturan bagi orang Israel. Aturan yang mirip juga diberikan dalam bagian Alkitab yang lain yaitu: dalam Taurat (Bilangan 31:27) dan Kitab Yosua (Yosua 22:8).

Menurut teks itu pula, ketika Daud sampai kembali ke Ziklag, dikirimnyalah sebagian dari jarahan itu kepada para tua-tua di Yehuda, kepada teman-temannya, dengan pesan: "Inilah pemberian kepadamu dari jarahan yang dirampas dari musuh TUHAN," yakni kepada yang di:
·                    Betel
·                    Ramot di Tanah Selatan
·                    Yatir
·                    Aroer
·                    Sifmot
·                    Estemoa
·                    Rakhal
·                    kota-kota orang Yerahmeel
·                    kota-kota orang Keni
·                    Horma
·                    Bor-Asan
·                    Atakh
·                    Hebron
·                    dan kepada segala tempat di mana Daud dengan orang-orangnya mengembara.
Semua wilayah itu adalah di sekitar daerah Negeb.

No comments: