Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Feb 14, 2014

Sejarah Hari Valentine

Kata Valentine berasal dari nama seorang pendeta yang tinggal di Rhoma pada abad ke III. Ketika itu, ia tinggal di kerajaan yang dipimpin oleh seorang Kaisar Claudius yang dikenal dengan kekejamannya. Valentine sangat membenci Kaisar tersebut.

Claudius memiliki ambisi untuk memiliki pasukan militer yang besar, ia menginginkan seluruh pria di kerajaannya untuk bergabung ke dalam militer tersebut. Akan tetapi, sayangnya niat yang dimiliki Claudius kurang didukung karena ketika itu kaum pria enggan terlibat dalam peperangan.

Hal tersebut disebabkan karena mereka tidak mau jauh dari keluarga dan kekasih hati mereka. Mengetahui hal itu, Claudius marah besar, dia segera memberi perintah pada pejabatnya untuk menjalankan sebuah ide gila.

Yang terpikirkan oleh Claudius saat itu ialah bahwa apabila pria tidak menikah, maka mereka dengan senang hati akan ikut serta dalam militer yang dia lakukan. Kemudian saat itu juga Claudius mengeluarkan peraturan yakni dilarang adanya pernikahan. Dia berharap pasangan muda saat itu menilai ini keputusan yang sangat tidak masuk akal.

Akan tetapi, usaha keji Claudius kembali digagalkan oleh St. Valentine. Saat itu, Valentine tidak setuju untuk melakukan aksi gila yang dilakukan sang Kaisar. Tanpa adanya rasa takut, Valentine tetap menjalankan tugasnya sebagai seorang pendeta yakni dengan menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta walaupun ritualnya dilakukan dengan rahasia.

Namun, sang kaisar mengetahui adanya pemberontakan dan ia pun langsung memberi peringatan keras pada Valentine. Tapi, usaha Kaisar tak membuahkan hasil lagi. St. Valentine tidak sama sekali memperdulikan peringatan tersebut dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapal kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.

Hingga suatu malam, Valentine tertangkap oleh sang Kaisar saat dia sedang memberkati salh satu pasangan yang akan melangsungkan pernikahan. Claudius sangat murka pada Valentine dan menjebloskannya ke dalam penjara dengan vonis hukuman mati dengan cara dipenggal kepalanya.

Bukannya mendapat hinaan dari orang-orang, sebaliknya Valentine justru dikunjungi oleh banyak orang yang mendukung aksinya dengan cara melemparkan bunga serta pesan berisi dukungan di jendela penjara. Salah satu dari orang-orang yang percaya akan cinta kasih itu adalah putri penjaga penjara.

Sering kali mereka berbicara lama dan gadis tersebut mengembalikan semangat sang pendeta. Hingga pada hari saat ia dipenggal, tepatnya pada tanggal 14 Februari, St. Valentine menuliskan sebuah surat pesan untuk putri sipir penjara, ia menuliskan Dengan Cinta dari Valentinemu.

Segalanya berubah berkat surat tersebut. Hingga saat ini, setiap tanggal 14 Februari, orang dari berbagai belahan dunia melakukan perayaan pada hari Valentine tersebut sebagai hari kasih sayang. Dan orang-orang yang melakukan perayaan hari Valentine, mengingat St. Valentine sebagai pejuang cinta, sedangkan kaisar Claudius dikenang sebagai seseorang yang berusaha mengenyahkan cinta.

4 comments:

Moratama said...

Perayaan hari Valentine termasuk salah satu hari raya bangsa Romawi paganis (penyembah berhala), di mana penyembahan berhala adalah agama mereka semenjak lebih dari 17 abad silam. Perayaan valentin tersebut merupakan ungkapan dalam agama paganis Romawi kecintaan terhadap sesembahan mereka.

Perayaan Valentine's Day memiliki akar sejarah berupa beberapa kisah yang turun-temurun pada bangsa Romawi dan kaum Nasrani pewaris mereka. Kisah yang paling masyhur tentang asal-muasalnya adalah bahwa bangsa Romawi dahulu meyakini bahwa Romulus (pendiri kota Roma) disusui oleh seekor serigala betina, sehingga serigala itu memberinya kekuatan fisik dan kecerdasan pikiran. Bangsa Romawi memperingati peristiwa ini pada pertengahan bulan Februari setiap tahun dengan peringatan yang megah. Di antara ritualnya adalah menyembelih seekor anjing dan kambing betina, lalu dilumurkan darahnya kepada dua pemuda yang kuat fisiknya. Kemudian keduanya mencuci darah itu dengan susu. Setelah itu dimulailah pawai besar dengan kedua pemuda tadi di depan rombongan. Keduanya membawa dua potong kulit yang mereka gunakan untuk melumuri segala sesuatu yang mereka jumpai. Para wanita Romawi sengaja menghadap kepada lumuran itu dengan senang hati, karena meyakini dengan itu mereka akan dikaruniai kesuburan dan melahirkan dengan mudah.

Moratama said...

Sejarah hari valentine I :

Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera. Tahu gak dewa Zeus? itu bokap-nye hercules.

Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan berlari-lari di jalanan kota Roma sambil membawa potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai dijalan. Sebagian ahli sejarah mengatakan ini sebagai salah satu sebab cikal bakal hari valentine.

Moratama said...

Menurut Ensiklopedi Katolik, nama Valentinus diduga bisa merujuk pada tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda yaitu dibawah ini:

pastur di Roma
uskup Interamna (modern Terni)
martir di provinsi Romawi Afrika.

Hubungan antara ketiga martir ini dengan hari raya kasih sayang (valentine) tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.

Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti dari emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada tahun 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine (14 Februari), di mana peti dari emas diarak dalam sebuah prosesi dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu dilakukan sebuah misa yang khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.

Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santo yang asal-muasalnya tidak jelas, meragukan dan hanya berbasis pada legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.

Moratama said...

Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai bahwa 14 Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sastrawan Inggris Pertengahan bernama Geoffrey Chaucer. Ia menulis di cerita Parlement of Foules (Percakapan Burung-Burung) bahwa:

For this was sent on Seynt Valentyne's day (Bahwa inilah dikirim pada hari Santo Valentinus) Whan every foul cometh ther to choose his mate (Saat semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya)


Pada jaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk bertukaran catatan pada hari valentine dan memanggil pasangan Valentine mereka. Sebuah kartu Valentine yang berasal dari abad ke-14 konon merupakan bagian dari koleksi naskah British Library di London. Kemungkinan besar banyak legenda-legenda mengenai santo Valentinus diciptakan pada jaman ini. Beberapa di antaranya bercerita bahwa:

Sore hari sebelum santo Valentinus akan mati sebagai martir (mati syahid), ia telah menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis "Dari Valentinusmu".
Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka diam-diam.

Pada kebanyakan versi legenda-legenda ini, 14 Februari dihubungkan dengan keguguran sebagai martir.