Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Aug 16, 2012

Gereja Katedral Aachen Dan Makam Charlemagne

Gereja Katedral Aachen, merupakan bangunan sejarah penting bagi orang Eropa yang telah melahirkan Raja-Raja Prancis di abad pertengahan. Gereja Katedral Aachen didirikan oleh Charlemagne yang menyimpan banyak peninggalan berupa arsitektur emas menghiasi gereja Katedral. Dibalik itu, Charlemagne menyimpan banyak misteri. Mengapa makam Charlemagne dilenyapkan dan tulang-tulangnya disimpan kedalam katedral?

Sejarah Gereja Katedral Aachen

Gereja Katedral Aachen (Aachen Cathedral) juga disebut sebagai Kaiserdom ("Imperial Katedral") dari Aachen yang merupakan bangunan penting dalam sejarah dunia berupa arsitektur, budaya dan agama. Gereja Katedral Aachen (Aachen Cathedral) dibangun Charlemagne tahun 805 dengan desain unik, berpengaruh pada arsitektur gereja Jerman, sebagai tempat penobatan kekaisaran dan ziarah selama berabad-abad.

Gereja Katedral Aachen tetap menjadi salah satu gereja tertua di Jerman yang berisi banyak harta dari periode awal abad pertengahan diantaranya Tahta Charlemagne (tahun 800), Altarpiece emas (tahun 1000), Mimbar emas (tahun 1020), Kuil emas Charlemagne (tahun 1215), tempat suci Perawan Maria (tahun 1238), dan koleksi peninggalan menarik lainnya.

Charlemagne atau dikenal juga sebagai Karl der Grosse dalam bahasa Jerman, adalah Kaisar suci pertama di Romawi yang membangun Kapel Palatine (istana kapel) tahun 786. Kapel Palatine digambarkan sebagai Karya Arsitektur Carolingian dan dijadikan situs warisan dunia oleh UNESCO pada tahun 1978. Kapel Palatine dirancang Odo dari Metz, yang terinspirasi dari gereja Bizantium San Vitale di Ravenna, Italia. Charlemagne meninggalkan berbagai peninggalan selama hidupnya dan menyimpannya di Gereja Katedral Aachen. Pada Abad Pertengahan, relik peninggalan Charlemagne menarik kawanan peziarah dari Jerman, Austria, Hungaria, Inggris, Swedia, dan negara lainnya. Pada pertengahan abad ke-14 hal ini menjadi kebiasaan dengan mengadakan pertunjukkan "Peninggalan Besar" milik Charlemagne, sekali dalam tujuh tahun dan masih terus berlangsung hingga kini.

Aula paduan suara Kapel Palantine dibangun kembali dalam gaya Gothic. Capella Vitrea (Glass Chapel) diselesaikan pada tahun 1414, ulang tahun ke-600 kematian Charlemagne. Kuil kaisar dipindahkan ke ujung timur paduan suara. Di abad ke 15, beberapa kapel kecil dan sebuah ruangan bagian depan ditambahkan ke Kapel Palatine untuk menampung meningkatnya peziarah dan bangunan diperbesar. Kapel Palatine adalah salah satu contoh yang masih ada dan yang paling penting dari bagian arsitektur Carolingian, juga dikenal sebagai Octagon. Altar utama menghadap Octagon, dihiasi dengan emas megah yang dikenal sebagai Pala d'Oro dibuat sekitar tahun 1000 dan merupakan hadiah dari salah Otto III atau Heinrich II. Makam kekaisaran juga berada di sini, diantaranya makam Kaisar Otto III (tahun 1002) berada dibawah lantai bagian tengah paduan suara.

Makam Charlemagne Di Gereja Katedral

Charlemagne meninggal tahun 814 dan diperkirakan makam berada di sekitar paduan suara kapel (Atrium) Gereja Katedral. Pada tahun 1000 Masehi, Kaisar Otto III membuka kubah Charlemagne. Dikatakan bahwa jenazah Charlemagne ditemukan dalam keadaan luar biasa dan terjaga dalam keadaan duduk di singgasana marmer, mengenakan jubah kekaisaran, dengan mahkota di atas kepala-Nya, Injil tergeletak terbuka di pangkuan, dan tongkat kerajaan di tangannya.



Tahun 1165, Kaisar Frederick Barbarossa membuka lemari besi dan menempatkan sisa-sisa Charlemagne dalam sarkofagus yang terbuat dari pahatan marmer Parian. Disebutkan bahwa Charlemagne telah menjadi satu dengan makam Caesar Augustus. Atas permintaan Barbarossa, Charlemagne dikanonisasi pada tahun yang sama. Tahun 1168, Barbarossa menyediakan lampu gantung terbuat dari perunggu untuk digantungkan pada kuil.

Tahun berikutnya (1215), Frederick II mengatakan bahwa dia memiliki tulang Charlemagne dan dimasukkan ke dalam sebuah kuil emas yang indah, pada mulanya berada di bawah lampu gantung di tengah Octagon, Gereja Katedral. Sekitar tahun 1349, sisa-sisa (tulang) Charlemagne terganggu karena kepentingan pihak tertentu terhadap relik Charlemagne. Hal ini menyebabkan pembentukan dua relik terpisah dari tulang.

Tim arkeolog Aachen-Andreas Schaub, menghabiskan waktu tiga tahun untuk mencari bukti bahwa makam kaisar yang dianggap orang Eropa pertama berada di Atrium setelah kematiannya pada tahun 814. Namun, item tertua ditemukan selama penggalian terbaru menunjukkan bukti abad ke 13, 400 tahun setelah kematian Charlemagne. Sekitar 250 tahun setelah kematian Charlemagne, Kaisar Friedrich Barbarossa mengambil tulang Charlemagne dan melenyapkan kuburan, tulang Charlemagne sekarang tersimpan di sebuah kuil di gereja katedral.

Analisa yang berbeda, bukti mengatakan bahwa makam tertua di sekitar Gereja Katedral menunjukkan abad ke 13.

Sementara menurut catatan sejarah bahwa Friedrich Barbarossa mengambil tulang Charlemagne sekitar tahun 1165 (abad ke 11) atau 250 tahun setelah kematiannya. Lalu, dimanakah makam Charlemagne? Apakah Charlemagne sebenarnya tidak pernah dimakamkan hingga Friedrich Barbarossa harus menyimpan sisa-sisa tulangnya di Gereja Katedral?

No comments: