Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Aug 29, 2014

Bukti Manusia Raksasa Pernah Menguasai Amerika

Dalam buku 'The Ancient Giants Who Ruled America: The Missing Skeletons and the Great Smithsonian Cover-Up' menceritakan artikel surat kabar dan foto, sumber orang pertama, catatan sejarah, dan laporan lapangan diilustrasikan selama kurun waktu 400 tahun.
Mata spesies raksasa yang punah, tulang mengisi gundukan Amerika, telah menatap pada Niagara, seperti yang kita lakukan sekarang. (Abraham Lincoln, 1848)
Richard J Dewhurst mengungkapkan bahwa Amerika Utara pernah diperintah oleh ras manusia raksasa, dan Smithsonian telah merahasiakan bukti fisik selama hampir 150 tahun. Sementara itu, dia juga menceritakan bahwa suku Indian di Amerika mencegah penelitian gundukan, meskipun mengakui bahwa mereka tidak membangunnya. Dewhurst adalah pemenang Emmy Award kategori penulis HBO dokumenter 'Dear America: Letters Home from Vietnam'. Dia menulis dan mengedit History Channel, Arts & Entertainment Channel, PBS, Fox Television dan Fox Films, ABC News, TNT, Paramount Pictures, serta Miami Herald.

Bukti Fosil Manusia Raksasa Sejak 10,000 Tahun Lalu

Tak hanya kisah peradaban Olmec yang diselimuti patung-patung raksasa, gundukan di Virginia Barat merupakan kunci dalam memahami kisah nyata manusia raksasa yang pernah memerintah wilayah Amerika. Tidak hanya situs gundukan Virginia Barat di Charleston, Wheeling dan Moundsville, beberapa ukuran paling signifikan telah ditemukan di Amerika Serikat. Pada tahun 1883, Smithsonian mengirim tim arkeolog ke gundukan South Charleston yang dipimpin oleh Colonel Morris untuk melakukan penggalian ekstensif pada 50 gundukan.

Laporan penggalian menjelaskan bahwa tim peneliti menemukan berbagai bukti keberadaan ras manusia raksasa, tinggi tubuh lebih ari ukuran manusia normal dan dihiasi enam gelang tembaga berat di setiap pergelangan tangan, dan pada bahu ditemukan tiga lempeng mika berukuran besar. Di gundukan lain, para penggali juga menemukan sebuah lingkaran dengan sepuluh kerangka raksasa dan kubah bawah tanah. Berbagai tembaga dan ornamen mika, barang-barang religius, pipa dan ujung tombak juga ditemukan disatu lokasi.



Di kedalaman sembilan meter, kerangka raksasa lain ditemukan pada sisa-sisa kulit kayu dan peti mati. Dalam laporan temuan, raksasa ini memiliki tengkorak dari jenis terkompresi (Flat Head). Kerangka menunjukkan karakteristik 'kepala kerucut' mirip dengan yang ditemukan di Amerika Selatan dan Mesir. Sementara penggalian diwilayah lain, arkeolog menemukan kelompok ras raksasa dengan formasi tengkorak tidak biasa berbentuk dahi rendah dan miring kembali secara bertahap. Sedangkan bagian belakang kepala sangat menonjol, jauh berbeda dengan tengkorak manusia saat ini. Didekat penggalian tersebut telah ditemukan dinding sepanjang delapan mil dan kuil di puncak bukit. Pencarian fosil diteruskan hingga menyusuri Sungai Cheat pada tahun 1774, mereka menemukan pemukim yang mereka sebut The Giant Town, disana ditemukan berbagai kerangka manusia raksasa yang tingginya paling signifikan, tengkorak pria setinggi 8 kaki.
Sisa-sisa manusia raksasa kuno telah ditemukan di seluruh New York dan New England, setidaknya berasal dari tahun 9000 SM. Laporan penelitian Syracuse Herald American tahun 1983, antropolog dari Buffalo Museum of Science menyebutkan telah ditemukan 1400 artefak yang digali dari sebuah situs Phoenix Hill. Laporan sejarah tertulis 'A History of Livingston County, New York' yang diterbitkan pada tahun 1824, bahwa pada tahun 1811 sebuah gundukan Indian di Mount Morris telah digali dan ditemukan medali kasar, pipa dan fosil raksasa berukuran besar, tulang rahang yang besar.

Tahun 1871, laporan surat kabar Cayuga NY melaporkan bahwa 200 kerangka telah ditemukan direruntuhan gundukan tepi Grand River. Kerangka ini dalam keadaan sempurna dan fosil itu bertubuh raksasa, beberapa diantaranya berukuran sembilan meter, sangat sedikit yang kurang dari tujuh meter. Kota yang hilang juga ditemukan disebuah peternakan Dunville NY, berkaitan dengan dua ton arang dan berbagai alat yang menunjukkan bahwa situs tersebut merupakan sebuah 'workshop pandai besi'. Selain itu ditemukan kapak, tomahawk, manik-manik dan pipa rokok berukiran kepala anjing, tengkorak raksasa juga ditemukan dari ukuran yang sangat besar hingga dua kali ukuran manusia normal dengan berbagai bentuk.
Penemuan di Ohio mungkin paling banyak dan paling tidak biasa, fosil raksasa berukuran 8 hingga 10 kaki. Ada juga temuan tablet Cincinnati bertuliskan Hieroglif, tekstil yang menyerupai orang-orang Assyria dan Babilonia. Fosil tengkorak telah diperiksa oleh seorang ahli bedah dan membuktikan, bahwa telah terjadi operasi otak dimana teknologinya lebih unggul daripada saat ini, serta bukti metalurgi, tempa, terak, besi dan bahkan gergaji.
Pada tahun 1888, sebuah kelompok militer Logan Grey dipimpin oleh AM Jones sedang latihan militer di sebuah pulau kecil di Eagle Lake dekat Warsaw, Indiana. Dibawah batu datar, mereka menemukan sebuah lubang mengarah ke pintu masuk sebuah gua rahasia yang panjangnya dua puluh lima meter, lebarnya sepuluh hasta dan delapan meter. Di dalamnya terdapat kerangka raksasa yang dimakamkan tepat disamping sungai, mereka menyebutnya kolam suci.

Pada tahun 1889, dekat Kewanna ditemukan batu berdiri dan di bawahnya terdapat fosil raksasa. Sementara di Whitlock, raksasa lainnya juga ditemukan terkubur berkelompok dalam posisi duduk. Dalam laporan berjudul 'A History of Jennings County Indiana' yang diterbitkan pada tahun 1885, disebutkan bahwa pada tahun 1881 kerangka setinggi sembilan kaki ditemukan digundukan lokal, bersama dengan tubuh seorang anak berambut pirang. Pada tahun 1912 sebuah rahang sangat besar ditemukan, ciri-ciri unik memiliki baris gigi ganda.



Situs Cahokia terletak di pertemuan utama sungai Mississippi, Missouri dan Illinois, tepatnya berada diseberang Sungai Mississippi (saat ini St Louis). Puncaknya terdiri dari 120 gundukan utama, gundukan biarawan merupakan yang terbesar berukuran 100 meter dengan dasar asli berkisar 1000 kaki. Pengukuran hingga ke dasar menunjukkan adanya kemiripan dengan Stonehenge dan Teotihuacan.

Selama penggalian gundukan pemakaman selatan Monks Mound, arkeolog menemukan fosil seorang pria dimakamkan yang ditempat tidur dihiasi lebih dari 20,000 manik-manik kerang yang tersusun dalam bentuk elang, dengan kepala burung muncul dibawah dan disamping kepalanya, sayap dan ekor bawah berada di lengan dan kakinya. Arkeolog juga menemukan lebih dari 250 kerangka lain, sejarawan meyakini bahwa hampir 62 persen merupakan korban berdasarkan tanda-tanda eksekusi ritual dan metode penguburan.

Pada tahun 1930, Don Dickson menemukan situs pemakan Neolitik terbesar didunia. Berada 90 km sebelah selatan Peoria di persimpangan Sungai Illinois. Bersama dengan University of Chicago, Dickson menggali 248 kerangka, situs ini diperkirakan memiliki lebih dari 3000 pemakaman, banyak perawakannya yang tidak biasa dan berukuran raksasa. Situs ini disebut Dickson Mounds Museum, mampu menarik perhatian 75,000 pengunjung per-tahun dimana mereka bisa melihat kerangka secara langsung. Pada tahun 1990, suku Indian setempat menyatakan bahwa situs ditutup dan fosil kembali dimakamkan dipemakaman suku mereka, meskipun tidak ada hubungan genetik antara fosil dan Indian setempat.
Laporan dari Oakland Tribune pada tahun 1926 tentang penemuan sebuah kota sepanjang enam mil di Nevada, menyebutkan adanya reruntuhan dalam garis berkelanjutan sepanjang enam mil dan lebarnya sekitar setengah mil. Garis-garis besar rumah batu terlihat jelas.
Pada tahun 1911, William Altmann asisten kurator Golden Gate Memorial Museum telah menemukan kerangka, gerabah, dan artefak di Port Costa, termasuk kerangka raksasa lebih dari tujuh meter. Kemudian pada tahun yang sama, Altmann melaporkan menemukan kerangka raksasa disebuah pulau Santa Barbara Channel. Pada tahun 1934, The Bakersfield California melaporkan bahwa Smithsonian dibawah arahan Dr WT Strong dan WM Walker menemukan 564 kerangka dan 4000 artefak dari serangkaian gundukan situs dekat Taft, California.

Peneliti di Winnsboro LA terlibat dalam sebuah proyek drainase, dia menemukan fosil ras raksasa setinggi dua belas meter. Tengkorak dalam keadaan sempurna dan beberapa tulang rahang cukup besar. Di Alabama, 400 kerangka yang digali di Moundville oleh Alabama Museum of Natural History memperkirakan bahwa beberapa kerangka hidup sejak tahun 3000 SM dengan spesimen terbesar tingginya 7 kaki 6 inchi.

Indian Mandan, Suku Misterius Keturunan Manusia Raksasa?

Suku indian Mandan umumnya ditemukan di North Dakota sejak kontak pertama mereka dengan penjelajah Perancis pada tahun 1738. Suku indian Mandan bermata biru, pirang ataupun berambut merah, menjadi sumber spekulasi mengenai asal-usul mereka diduga dari Eropa. Pada tahun 1796, indian Mandan dikunjungi penjelajah Welsh John Evans, berharap untuk menemukan bukti bahwa bahasa mereka berisi kata-kata Welsh. Evans telah tiba di St Louis dua tahun sebelumnya dan setelah dipenjara selama satu tahun, dia dipekerjakan pemerintah Spanyol memimpin sebuah ekspedisi untuk memetakan Missouri bagian atas.

Evans menghabiskan musim dingin tahun 1796-1797 dengan suku indian Mandan, tetapi tidak menemukan bukti adanya pengaruh Welsh. Pada bulan Juli 1797, dia menulis kepada Dr Samuel Jones, setelah menjelajahi dan memetakan Missurie sepanjang 1800 mil dan komunikasi dengan Indian disisi Samudera Pasifik 35-49 derajat Latitude, dia menyatakan bahwa tidak ada orang seperti 'Welsh Indian'. Pada tahun 1804, Lewis dan Clark juga menghabiskan waktu mengunjungi suku Mandan dimana mereka bertemu Sacagawea yang kemudian membantu mereka sebagai pemandu dan penerjemah.

Sebuah gua disisi selatan Sungai Cumberland, ditemukan ruang rahasia seluas 25 meter persegi dan menunjukkan tanda-tanda peralatan mesin karena berisi batu pemotong, serta kerangka raksasa berambut pirang besar. Dalam pemakaman lain puncak bukit di dekatnya, manik-manik gading yang diukir ditemukan dengan kualitas terbaik. Kemudian pada tahun 1833, artis barat George Catlin juga yakin adanya akar Eropa pada suku Mandan, kehidupan suku menggunakan cat mewarnai desa dan upacara keagamaan.
Meskipun arkeolog tradisional menolak mentah warisan Eropa pada suku misterius ini, tidak ada yang pasti termasuk pengujian Haplogroup X yang pernah dilakukan pada salah satu anggota suku yang masih hidup dan test darah ilmiah, dan semua teori tentang asal-usul mereka murni berdasarkan Takhayul, pengujian akademis dan opini tidak ada yang benar.
Kerajaan Manusia Raksasa Kuno Penghasil Tembaga Terbesar Dunia

Rekonstruksi sejarah gundukan di Amerika, ditemukan tempat yang penting terletak di Danau Superior. Peristiwa vulkanik telah memutar batuan dasar bantalan tembaga ke atas garis air, sehingga memungkinkan semua sulfur menguap ke udara terbuka. Tembaga yang ditemukan di Isle Royal paling murni didunia. Seluruh wilayah yang terbuka ditemukan lubang tambang kuno dan parit panjangnya hingga 20 meter.

Pengujian penanggalan karbon pada artefak tembaga menunjukkan bahwa artefak berusia 5700 tahun, sedangkan penggalian terbuka lainnya diseluruh wilayah jauh lebih tua berkisar 8000 hingga 10,000 tahun. Perkiraan paling konservatif selama periode 10,000 tahun, lebih dari 500,000 ton tembaga telah diambil dari tambang.

Laporan temuan berjudul 'Prehistoric Copper Mining in the Lake Superior Region' yang diterbitkan pada tahun 1961, dimana Drier dan Du Temple diperkirakan lebih dari 1,5 miliar pon tembaga telah ditambang dari wilayah tersebut. Karena peneliti tradisional menolak untuk menganalisis tembaga, belum ada yang mampu menjelaskan untuk apa semua tembaga ini. Peneliti telah menentukan kegiatan penambangan terus menerus dimulai pada tahun 8000 SM dan kemudian berakhir sekitar tahun 1500 SM, waktu yang sama dengan ledakan gunung berapi Thera, Santorini (Crete).

Batu bergambar kapal perdagangan Crete telah ditemukan didaerah penggalian, sebuah bukti koneksi antara Crete dan Amerika Utara sejak awal sejarah. Selain itu, peneliti membuktikan bahwa kegiatan penambangan tembaga dilanjutkan lagi sekitar tahun 900 M, sesuai dengan bukti terkait kehadiran Viking.
Arkeolog telah menemukan bukti kegiatan budaya maju dan pertambangan setidaknya 9000 SM di situs Oconto dan Osceola. Artefak tembaga termasuk tombak, panah-poin, pisau, adzes, gouges, tekstil dilengkapi manik-manik dan bahkan seruling tulang yang masih bisa dimainkan. Pada tahun 1794, juga dilaporkan bahwa sebuah tungku kuno ditemukan begitu pula sebatang besi, serta pengeras alat tembaga. Kemudian antara tahun 2002 dan 2010, sebuah dapur peleburan tembaga ditemukan dengan tempa dan metode untuk pengerasan tembaga, termasuk contoh pelat tembaga sangat canggih.

Tambang mika di North Carolina merupakan situs sumber daya alam yang paling signifikan di Amerika Utara. Di seluruh Amerika Serikat dan Meksiko, banyak ditemukan gundukan kuburan mengungkapkan perhiasan mika, ornamen dan dekorasi, sebagian besar yang dapat dihubungkan dengan tambang mika diperkirakan telah ada sejak zaman pra-sejarah kuno. Temuan lain termasuk contoh tembikar dan tembaga dari budaya Caddo meliputi Utara Texas, Oklahoma, Louisiana, dan Arkansas. Kemudian juga ditemukan papan tulis berukir ditemukan di Minnesota serta potongan tembaga identik dengan yang baru-baru ini ditemukan di Cahokia.

Penggalian digundukan Chillicothe, artefak burung logam berlubang telah ditemukan, selain temuan pipa berukir juga ditemukan artefak bebek yang menaiki ikan. Di lokasi gundukan yang sama, puluhan kerangka yang ditemukan memakai masker tembaga. Situs itu juga terdapat fosil pada kedalaman 14 meter, kerangka besar ditemukan terbungkus dalam baju besi tembaga. Penggalian pada tahun 1889 di Southern Ohio, ditemukan fosil manusia raksasa terkubur dengan tulang macan, dan fosil lainnya terkubur dengan 147 tulang dan manik-manik kerang Conch dan Pyrula kerang yang mungkin diimpor dari Samudera Atlantik.

Pada tahun 1920-an, pulau Catalina yang dimiliki oleh Wrigley yang mempekerjakan Prof Ralph Glidden melakukan serangkaian penggalian di pulau dengan arahan Museum Catalina. Glidden dan timnya menemukan 3781 kerangka ras manusia raksasa berambut pirang. Yang tertinggi diyakini merupakan seorang raja dengan tinggi tubuh 9 kaki dan tinggi rata-rata kerangka lainnya sekitar 7 kaki. Selain itu juga ditemukan sisa-sisa kuil megalitik seperti Stonehenge. Uji penggalan radio karbon mengungkapkan beberapa kerangka yang digali berusia 7000 tahun.

Berbagai penggalian resmi sebelumnya di situs tak tertutup telah ditemukan ratusan kerangka raksasa di alam terbuka. Sayangnya, semua bukti menghilang dari catatan sejarah. Selama lebih dari 50 tahun bukti yang berkaitan dengan penemuan tersebut dibantah keras oleh University of California dan Smithsonian, tetapi pada tahun 2011 akhirnya mengakui bahwa bukti penemuan tersebut telah dirahasiakan dan akses terbatas.


Sumber : http://www.isains.com/2014/06/bukti-manusia-raksasa-pernah-menguasai.html#ixzz3Blqh9iP8
Follow us: @idsains on Twitter | misterialam on Facebook

No comments: