Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Mar 11, 2014

NASA: Tak Ada Planet X Diantara Ribuan Bintang

Dalam pencarian ratusan juta benda langit, NASA's Wide-Field Infrared Survey Explorer (WISE) nyatakan dengan tegas, tidak ada bukti benda angkasa yang sering disebut sebagai Planet X. Seperti yang diungkapkan dalam hipotesis yang berasal dari catatan kuno, keberadaan benda angkasa tidak dapat terlihat dan diduga berada diluar orbit Pluto.

Planet X hanya salah satu dari beberapa julukan yang sering terdengar dalam teori konspirasi, nama lain yang juga sama artinya dengan Nibiru, termasuk Nemesis dan Tyche. Tetapi studi baru yang melibatkan pemeriksaan data NASA WISE meliputi seluruh eksplorasi luar angkasa dengan cahaya inframerah menemukan planet-planet berukuran Saturnus atau lebih besar dari itu, dan tak ada objeka yang lebih besar dari Jupiter.

NASA WISE Tak Temukan Bukti Keberadaan Planet X

Misi WISE dioperasikan sejak 2010 hingga awal 2011, selama waktu eksplorasi itu dilakukan dengan dua kali scan secara penuh di angkasa. Survey menangkap gambar hampir 750 juta asteroid, bintang dan galaksi. Pada bulan November 2013, NASA merilis data dari program AIIWISE yang memungkinkan para astronom membandungkan dua survey penuh untuk mencari benda bergerak.

NASA Wide-Field Infrared Survey Explorer (WISE) dimasukkan hibernasi setelah menyelesaikan misi utama pada tahun 2011, kemudian pada bulan September 2013 diaktifkan kembali dan berganti nama menjadi NEOWISE. Misi NEOWISE untuk membantu NASA mengidentifikasi populasi baru benda langit yang berpotensi bahaya terhadap Bumi. Selain itu misi NEOWISE juga merincikan asteroid dan komet yang sebelumnya sudah dikenal untuk lebih memahami ukuran komposisi didalamnya.

Planet X adalah hipotesis planet kesembilan diyakini melampaui ukuran Neptunus dan telah dikenal sejak awal tahun 1900-an hingga ditemukannya Pluto pada tahun 1930. Kemudian hipotesis Planet ke-X berada diluar Pluto dikenal sejak tahun 1978, istilah itu digunakan kembali hingga kini untuk menggambarkan hipotesis planet Trans-Neptunus.

Banyak orang meyakini bahwa Kiamat akan terjadi jika Planet X atau Nibiru akan bertabrakan atau melewati Bumi dalam waktu dekat. Tetapi tidak ada dukungan bukti ilmiah dan telah ditolak yang dianggap sebagai Pseudosains oleh astronom. Ide kiamat pertama kali dikemukakan Nancy Lieder, pendiri situs ZetaTalk pada tahun 1995. Lieder mengatakan bahwa dirinya sebagai 'penghubung' yang memiliki kemampuan menerima pesan dari makhluk luar angkasa di sistem bintang Zeta Reticuli melalui implan di otaknya.

Zeta Reticuli adalah sisem bintang biner yang luas dalam konstelasi Retikulum Selatan. Di Bumi selatan dapat terlihat dengan mata telanjang bintang ganda, berdasarkan pengukuran Paralaks, sistem ini terletak pada jarak sekitar 39 tahun cahaya dari Bumi. Zeta 2 Reticuli mengirbit pada puing-puing disk yang melingkar, kedua bintang analog memiliki karakteristik yang sama dengan matahari.

Menurut Kevin Luhman dari Penn State University, tata surya diluar angkasa mungkin tidak memiliki planet gas raksasa yang besar atau kecil diantara bintang-bintang pendamping. Beberapa ribu temuan baru terdiri dari bintang dan benda langit yang disebut Katai Coklat. Setidaknya NASA WISE telah menemukan data 3525 bintang dan Katai Coklat berjarak 500 tahun cahaya dari matahari.

Faktanya, semakin banyak objek dalam gambar WISE bergerak dari waktu ke waktu dan semakin dekat astronom menemukan benda langit yang saat ini mungkin belum pernah terfikirkan menjangkaunya. Pencarian katalog data WISE untuk benda luar angkasa yang bergerak mengungkap beberapa bintang terdekat. Salah satunya bintang berjarak 20 tahun cahaya di konstelasi Norma, kemudian Katai Coklat berjarak 6,5 tahun cahaya.

Tak ada tanda-tanda keberadaan Planet X sesuai dengan data WISE yang dianalisis, padahal spekulasi masyarakat banyak yang telah meyakini bahwa kehadiran orbit Planet X akan mengakibatkan kepunahan massal di Bumi. Hipotesis yang beredar, Planet X adalah planet besar atau bintang kecil yang tersembunyi jauh dari sistem tata surya matahari yang secara berkala mengirimkan komet menuju lintasan bumi.

No comments: