Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Mar 11, 2014

Kekuasaan Gengis Khan

Kekaisaran Mongolia identik dengan nama sang pembesarnya, Gengis Khan. Kekuatan kekaisaran Gengis Khan dipandang sebagai salah satu kekuatan yang paling ditakuti dalam sejarah masa lalu.

Di bawah pimpinan Gengis Khan, wilayah kekuasaan kekaisaran Mongolia membentang dari China, India, Rusia hingga Eropa Timur.

Ternyata, kunci kedigdayaan Gengis Khan saat itu bukan hanya faktor kekuatan besar yang dimilikinya. Peneliti menemukan cuaca bersahabat saat itu menjadi kunci kedigdayaan kekaisaran. Gengis Khan diuntungkan dengan kondisi cuaca itu.



Peneliti West Virginia University, AS menemukan, masa pemerintahan Gengis Khan pada 1211-1225, wilayah kekuasaan kekaisaran Mongolia beruntung mengalami cuaca hangat dan terbasah.

Anomali cuaca itu menyuburkan rumput dan menggemukkan pasukan kuda serta ternak pada saat itu. Peneliti berpikir cuaca dataran Mongolia sangat dingin dan kering.

"Transisi dari kekeringan ekstrem ke kelembapan ekstrem menunjukkan iklim memainkan peran dalam peristiwa manusia," jelas Amy Hessl, rekan pemimpin studi.

Peneliti mencatat anomali cuaca itu dengan meneliti cincin pohon kuno di tengah wilayah Mongolia. Dan, mereka menemukan saat Gengis Khan berkuasa, bertepatan dengan cuaca kondusif itu.
 
Hessl dan Neil Pederson, ilmuwan dan pengamat cincin pohon di Lamont-Doherty Colombia University meneliti pada kelompok pohon pinus Siberia yang tertambat tak biasa. Penelitian dilakukan saat mendalami kebakaran hutan di Mongolia.

Menurut Universitas Columbia, pohon itu tumbuh dari retakan pada aliran lava bebatuan solid di Sungai Khangai. Pohon telah hidup lebih dari 1.100 tahun dan salah satu potongan kayu menunjukkan cincin pepohonan menunjuk pada masa sekitar 650 sebelum masehi.

Rumput sumber kekuatan

Melansir Daily Mail, memang kondisi cuaca bukan penentu tunggal kedigdayaan Gengis Khan. Namun, peneliti menekankan cuaca bersahabat itu menciptakan kondisi ideal bagi Gengis Khan untuk menumpas kekacauan, mengembangkan bala tentara, dan memusatkan kekuasaan.

Kondisi suburnya rumput juga memperkuat kuda, tunggangan bala tentara kekaisaran saat itu.

"Sebelum adanya bahan bakar fosil, rumput dan kecerdikan merupakan bahan bakar bagi Mongolia dan budaya di sekitarnya," terang Neil Pederson, rekan penulis makalah studi.

Ditambahkan, sebelum Gengis Khan naik ke tampuk kekuasaan, suku-suku di wilayah Mongolia telah tersiksa oleh kekacauan dan perang internal.

Kemudian, pada 1200-an Gengis Khan muncul untuk menyatukan suku-suku itu dan kemudian menciptakan negara militer yang menyerang wilayah tetangga, kemudian sukses memperluas wilayah kekuasaan kekaisaran Mongolia.

No comments: