Istilah Babilonia Baru
atau Kasdim berarti Babilonia yang berada di bawah kekuasaan dinasti Kasdim
atau dinasti ke-11, yang dimulai dari revolusi Nabopolassar pada tahun 626 SM
hingga invasi Koresh Agung pada tahun 539 SM, dengan penguasa terkenal di
antaranya adalah Nebukadnezar II.
Nabopolassar 626 SM –
605 SM
Setelah matinya raja
Ashurbanipal pada tahun 627 SM, kerajaan Asyur terpecah oleh persaingan di
dalam. Seorang jenderal Asyur, Sin-shum-lishir, memberontak dan menguasai
Babilon, tetapi langsung digulingkan oleh tentara Asyur yang setia pada raja
Ashur-etil-ilani. Babilon kemudian dikuasai oleh putra Ashurbanipal yang lain,
Sin-shar-ishkun, yang mengangkat diri menjadi raja. Namun tidak lama kemudian
Babilon memberontak dengan bantuan suku Kasdim (Bit Kaldu), yang dipimpin oleh
Nabopolassar. Nabopolassar merebut tahta dan memulai dinasti Neo-Babilonian.
Selama 3 tahun pertama,
Nabopolassar tidak diganggu dalam memperkuat Babilon, karena ada perang saudara
sengit antara raja Asyur Ashur-etil-ilani dan saudaranya Sin-shar-ishkun di
Mesopotamia selatan.
Tahun 623 SM,
Sin-shar-ishkun membunuh saudaranya dalam Perang di Nippur, merebut tahta dan
berusaha merebut Babilon dari Nabopolassar. Selama 7 tahun, Nabopolassar
memukul mundur serangan Asyur, dan tahun 616 SM malah menyerang Assur dan
Arrapha, tetapi tidak berhasil. Kemudian bersama sekutunya, bekas tentara
Asyur, orang-orang Media, Persia, Elam dan Scythian, ia menyerang lagi pada
tahun 615 dan 614 SM, kali ini Assur dan Arrapha berhasil direbut. Selama tahun
613 SM tentara Asyur mencoba memukul mundur tentara Babilonia dan Media. Namun
sebaliknya pada tahun 612 SM Nabopolassar dan raja Media, Cyaxares, memimpin
tentara gabungan menyerang Niniwe, mengepungnya selama 3 bulan dan merebutnya.
Sejak itu Babilon menguasai Asyur dan wilayah bagian utara maupun baratnya.
Seorang jenderal Asyur,
Ashur-uballit II, menjadi raja Asyur dan mendirikan ibukotanya di Harran.
Nabopolassar dan sekutunya mengepung Ashur-uballit II di Harran tahun 608 SM
dan merebutnya; Ashur-uballit II menghilang setelah ini.
Raja Mesir, Firaun Nekho
II menyerang pada tahun 609 SM dalam upaya yang terlambat untuk membantu
sekutunya di Asyur. Nabopolassar (dibantu putra dan kelak penggantinya,
Nebukadnezar II) selama tahun-tahun terakhir pemerintahannya terus mengusir
orang-orang Mesir, yang dibantu tentara bayaran dari Yunani dan sisa tentara
Asyur, dari Siria, Asia Kecil, bagian utara Arabia dan Israel. Nebukadnezar
membuktikan kehandalannya dengan akhirnya mengalahkan tentara Mesir beserta
sekutunya dalam perang di Carchemish tahun 605 SM.
Nebukadnezar II 604 SM –
562 SM
Nebukadnezar II menjadi
raja setelah ayahnya mati. Ia membangun semua kota-kota besar Babilonia dengan
mewahnya. Ibukotanya, Babilon, meliputi wilayah seluas 3 mil persegi,
dikelilingi oleh rawa-rawa dan dua lapis dinding tebal. Sungai Eufrat mengalir
di tengah kota, dihubungkan dengan jembatan batu yang indah. Di tengah kota ada
ziggurat raksasa yang disebut Etemenanki, "Rumah perbatasan langit dan
bumi," di sebelah kuil dewa Marduk.
Nebukadnezar berhasil
menaklukkan Siria dan Fenisia, memaksa upeti dari Damaskus, Tirus dan Sidon. Ia
juga menyerang Asia Kecil, di tanah "Hatti". Tahun 605 SM ia
menduduki Yerusalem (penyerbuan pertama) dan mendapatkan upeti dari Yoyakim,
raja Yehuda.
Seperti Asyur, orang
Babilonia berperang setiap tahun untuk menguasai jajahannya. Tahun 601 SM
Nebukadnezar berperang lagi melawan Mesir. Tahun 599 SM ia menyerang Arabia dan
mengalahkan mereka di Qedar. Tahun 597 SM ia menyerang Kerajaan Yehuda (penyerbuan
pertama) dan merebut Yerusalem serta menawan raja Yoyakhin, membawanya dalam
pembuangan, dan menempatkan Zedekia, paman Yoyakhin menjadi raja. Mengambil
kesempatan perang antara Mesir dan Babilon, raja Zedekia mencoba memberontak.
Setelah dikepung 18 bulan Yerusalem (penyerbuan pertama) direbut lagi tahun 587
SM, ribuan orang Yahudi dibuang ke Babel dan Bait Suci dihancurkan sampai rata
tanah.
Pada tahun 572
Nebukadnezar menguasai penuh Babilonia, Asyur, Fenisia, Israel, Filistin,
Arabia utara dan sebagian Asia Kecil.
Nebukadnezar terus
berperang dengan Firaun Psamtik II dan Hofra (Apries) selama pemerintahannya,
dan pada zaman Firaun Amasis II tahun 568 SM, ia diduga menginjakkan kaki di
tanah Mesir.
Ewil-Merodakh
(Amel-Marduk) 562 SM – 560 SM
Ewil-Merodakh adalah
putra dan penerus Nebukadnezar II. Ia memerintah hanya 2 tahun (562 – 560 SM).
Menurut Kitab 2 Raja-raja di Alkitab, ia mengampuni dan melepaskan raja
Yoyakhin, dari Kerajaan Yehuda, yang ditawan di Babel selama 37 tahun (sejak
tahun 597 SM). dimana ditulis bahwa:
"
Kemudian dalam tahun ke-37 sesudah Yoyakhin, raja Yehuda dibuang, dalam bulan
yang ke-12, pada tanggal 27 bulan itu, maka Ewil-Merodakh, raja Babel, dalam
tahun ia menjadi raja, menunjukkan belas kasihannya kepada Yoyakhin, raja
Yehuda, dengan melepaskannya dari penjara. Ewil-Merodakh berbicara baik-baik
dengan dia dan memberikan kedudukan kepadanya lebih tinggi daripada kedudukan
raja-raja yang bersama-sama dengan dia di
Babel. "
— 2 Raja-raja 25:27-28
Menurut Kitab Yeremia
pasal 52:31-32 Ewil-Merodakh melepaskan Yoyakhin tanggal 25.
Diduga karena berusaha
mengubah kebijakan ayahnya, Ewil Merodakh dibunuh oleh Nergal-sarezer atau
Neriglissar, iparnya yang kemudian merebut tahtanya.
Nergal-sarezer 560 SM –
556 SM
Nergal-sarezer atau
Neriglissar memerintah dengan stabil, melakukan banyak pekerjaan umum, termasuk
memperbaiki kuil dan sebagainya. Ia juga berhasil menyerang Silisia, yang
mengancam Babilon. Neriglissar hanya bertahta 4 tahun sebelum diganti putranya,
Labashi-Marduk yang masih muda. Tidak jelas apakah Neriglissar dari suku Kasdim
atau penduduk asli kota Babilon.
Lbashi-Marduk 556 SM
Labashi-Marduk adalah
putra Nergal-sarezer atau Neriglissar, yang meneruskan tahta ketika masih
kecil. Ia dibunuh dalam satu persepakatan 9 bulan setelah dinobatkan. Ia
digantikan oleh Nabonidus.
Nabonidus 556 SM – 539
SM
Latar belakang Nabonidus
tidak jelas. Dalam satu tulisan peninggalannya, ia menyebut latar belakangnya
tidak penting. Ibunya yang hidup sampai usia tua dan tinggal di kuil dewa bulan
Sîn di Harran juga tidak menyebut asal-usulnya. Menurut Tawarikh Nabonidus
mulai tahun ke-7 pemerintahannya (549 SM) ia mengasingkan diri ke kota Tema di
Arabia dan menyerahkan pemerintahannya pada putra sulungnya, Belsyazar.
Belsyazar 549 SM - 539
SM
Belsyazar menjadi raja atas nama ayahnya, Nabonidus, selama 10 tahun ayahnya di pengasingan (menurut Tawarikh Nabonidus). Kitab Daniel mencatat bahwa Nebukadnezar disebut sebagai ayahnya. Istilah "ayah" dapat berarti "kakek" atau "leluhur", termasuk juga "ayah angkat". Pada tahun 539 SM, Nabonidus pulang ke Babilon untuk menghadapi ancaman serangan Koresh, raja Persia, tetapi tidak berhasil menahan serbuan ini. Menurut Kitab Daniel, Belsyazar mati terbunuh pada malam tentara Persia berhasil masuk dan merebut ibukota Babilon yang berdasarkan perhitungan waktu sejarah terjadi pada tanggal 15 Oktober 539 SM. Dalam catatan-catatan Babel maupun Persia, namanya tidak disebutkan lagi setelah tanggal ini.
No comments:
Post a Comment