Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Nov 6, 2018

Aristippos

Aristippos adalah salah seorang filsuf dari Mazhab Hedonis. Ia adalah pendiri mazhab tersebut. Karena ia berasal dari kota Kirene, maka Mazhab Hedonis dikenal juga dengan sebutan Mazhab Kirene. 

Aristippos adalah teman sekaligus salah seorang murid Sokrates. Ia mengembangkan pandangan Sokrates bahwa keutamaan hidup manusia adalah mencari "yang baik". Usaha tersebut serupa dengan Mazhab Sinis namun mereka memiliki pandangan yang berbeda tentang "yang baik" itu. 

Riwayat Hidup
Aristippos berasal dari Kirene, Afrika Utara. Ia lahir sekitar tahun 435 SM dan meninggal sekitar tahun 335 SM. Ketika ia masih berada di Kirene, ia mendapat pengaruh dari pemikiran Mazhab Phytagoras. Sejak tahun 416 SM, ia berada di Athena dan berguru pada Sokrates di sana 

Setelah Sokrates wafat, ia menjadi seorang guru filsafat yang dibayar, dan berkeliling ke beberapa tempat. Pada awalnya ia mengajar di Athena, namun kemudian berpindah ke tempat-tempat lainnya. Ia diketahui pernah mengunjungi Sirakusa dan Aegina, sebelum akhirnya kembali ke Kirene dan membuka sekolah di situ. 

Ia memiliki seorang anak perempuan bernama Arete dan seorang cucu laki-laki yang bernama sama dengannya, Aristippos. Anak perempuan dan cucunya meneruskan sekolah Mazhab Hedonis tersebut. 

Pemikiran Tentang Kesenangan
Aristippos menafsirkan konsep "yang baik" dari Sokrates sebagai kesenangan (dalam bahasa Yunani hedone). Maksudnya kesenangan di sini adalah bukan saja kesenangan ragawi tetapi juga kesenangan rohani. Karena pengajarannya itulah, aliran pemikiran dari Aristippos ini disebut Mazhab Hedonis. ]

Akan tetapi, orang yang bijaksana tidak akan mengejar kesenangan tanpa batas, sebab kesenangan yang tak terbatas pada akhirnya akan mengakibatkan kesusahan. Yang harus dikejar adalah kesenangan maksimal yang diserta kesusahan secara minimal. Untuk itu, rasio manusia bertugas untuk menentukan apa yang harus dilakukan manusia untuk mendapatkan kesenangan secara maksimal dan merasakan kesusahan secara minimal.  Karena itu, dalam perspektif Aristippos, pengendalian diri dan asketisme amat diperlukan dalam mencapai hidup yang ideal. 

Pengaruh
Aristippos memberikan pengaruh terhadap filsuf-filsuf lain yang melanjutkan Mazhab Hedonis. Beberapa orang filsuf yang terkenal dari masa selanjutnya adalah Theodorus, Hegesias, dan Euhemerus. 

No comments: