Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Sep 7, 2017

Sabbath di Surga

Sebelum dunia diciptakan, tidak ada yang mengenal dan memuji Allah. Karena itu Ia menciptakan para Malaikat dan mahluk surgawi, langit dan semua penghuninya, demikian pula dengan Adam. Mereka semuanya memuji dan memuliakan pencipta mereka. Selama minggu pertama penciptaan, tidak ada waktu yang tepat dan layak untuk memuji kemuliaan Allah. Hanyalah pada hari Sabbath, dimana semua ciptaan beristirahat, semua mahluk di bumi dan langit, bersama-sama, bersuara dalam satu suara memuji Allah yang duduk di tahta nya. Tahta kemuliaan dimana di hadapannya para malaikat berbaris -- malaikat air, malaikat sungai, malaikat gunung, malaikat bukit, malaikat lautan dalam, malaikat padang pasir, malaikat matahari, malaikat bulan, malaikat pleiades, malaikat orion, malaikat herbal, malaikat surga, malaikat gehenna, malaikat pepohonan, malaikat reptil, malaikat binatang hutan, malaikat binatang jinak, malaikat ikan, malaikat hama, malaikat burung, penghulu malaikat, malaikat disetiap lapisan surga, penghulu malaikat disetiap lapisan surga. penghulu malaikat dari mahluk surgawi, penghulu malaikat dari kerub, penghulu malaikat dari ofanim, dan semua yang megah, dashyat dan penghulu malaikat yang perkasa. Mereka semua berkumpul dihadapan Allah dengan penuh suka cita, dan mereka bergembira sambil menari dan menyanyi, memuji Allah dengan berbagai macam alat musik. Arabot, surga lapisan ke-7, dipenuhi dengan suka cita dan pujian.

Kemudian Allah memerintahkan kepada malaikat Sabbath untuk duduk sendiri pada tahta kemuliaan, dan dihadapannya para penghulu malaikat semua lapisan langit dan lautan dalam, dan memerintahkan mereka menari dan bernyanyi, ujarnya, "Sabbath itu kepada Allah!" dan para pangeran surgawi menjawab, "Kepada Allah Sabbath itu!" Bahkan Adam diizinkan untuk naik ke surga tertinggi, untuk mengambil bagian dalam kegembiraan hari Sabbath.

Keutamaan Sabbath

Dengan menganugerahi Sabbath sebagai suka cita atas segala mahluk, termasuk kepada Adam, demikianlah Allah mendedikasikan kepada ciptaan-Nya, agar melihat keagungan hari Sabbath, ketika menyaksikan kemegahan Sabbath, Adam melantunkan lagu pujian kepada Sabbath. Allah kemudian berkata kepadanya, "Engkau menyanyikan lagu untuk hari Sabbath, dan tidak bernyanyi untuk Ku, Allah dari Sabbath?" Kemudian malaikat Sabbath bangkit dari singgasananya, dan sujud dihadapan Allah, berkata, "Adalah hal yang baik bersyukur kepada Allah," dan ditambahkan oleh seluruh ciptaan, "Dan segala nyanyian dan pujian hanya kepada Mu, Ya Maha Tinggi!"

Ini adalah Sabbath pertama, dan perayaan di surga oleh Allah dan para malaikat. Para malaikat diberitahu pada hari yang sama, pada masa yang akan datang, Israel akan menyisihkan hari yang sama. Allah berfirman kepada mereka : "Aku akan menyisihkan pada Ku, satu bangsa dari segala bangsa. Bangsa ini akan melaksanakan Sabbath, dan Aku akan menguduskan mereka sebagai pilihan Ku, dan Aku akan menjadi Allah mereka. Dari segala yang kulihat, Aku memilih semua  benih dari Israel, dan AKu menulisnya sebagai anak sulung Ku, dan Aku kuduskan ia bersama KU dalam kekekalan, dia dan Sabbath, bahwa ia akan memelihara Sabbath dan beristirahat dari semua pekerjaan."

Sabbath memiliki arti khusus bagi Adam. Ketika ia terusir dari Firdaus menjelang malam Sabbath, para malaikat berbicara atasnya, "Adam tidak tinggal dalam kemuliaan Allah dalam semalam!" Dan Sabbath muncul menjadi penyelamat Adam di hadapan Allah, dan berbicara : "Ya Tuhan semesta alam! Selama 6 hari bekerja, tidak ada mahluk yang terbunuh. Jika engkau membunuh Adam, apa kah yang menjadi kekudusan dan berkah dari hari Sabbath?" Dengan cara ini Adam terselamatkan dari api neraka, dan menghadapi dosa-dosanya, dan rasa syukur ini dituliskan oleh Daud dalam Mazmur nya.

Kesempatan lain yang diberi kepada Adam untuk belajar dan menghargai nilai Sabbath. Cahaya dari langit, yang seharusnya berhenti bersinar pada saat kejatuhan Adam. Namun karena hari Sabbath, Allah mengizinkan ia terus bersinar hingga sepanjang malam. Pada umumnya di malam Sabbath tidak terdapat cahaya dari langit, hal ini di dasari atas  kekhawatiran Adam, yang takut akan di serang oleh ular dalam kegelapan. Allah lalu mengajarkan ia untuk menggosok dua buah batu yang akan menghasilkan cahaya untuk kebutuhannya.

Cahaya dari langit adalah salah satu dari 7 karunia yang diberikan kepada Adam sebelum jatuh dan akan diberikan kepada manusia pada waktu kedatangan Messias. Yang lainnya adalah, ketampanan dari wajahnya, hidup yang kekal, perawakan tubuhnya yang tinggi, buah dari tanah, buah dari pohon, cahaya dari langit, matahari dan bulan, karena di hari yang akan datang, cahaya bulan akan seterang cahaya matahari, dan cahaya matahari akan bertambah 7 kali lipat.

Pertobatan Adam

Diusir dari taman Firdaus, Adam dan Hawa membangun sebuah pondok untuk berteduh, dan selam 7 hari mereka duduk dalam kesulitan, berkabung dan meratap. Pad akhir hari ke-7, tersiksa oleh rasa lapar, mereka mencoba mencari makanan. Selama 7 hari berikutnya Adam melintasi bukit dan lembah mencari makanan seperti yang ia nikmati di Firdaus. Namun hal itu adalah sia-sia. Hawa berkata kepada suaminya : "Tuanku, jika engkau berkenan, bunuhlah aku. Semoga Allah akan mengambil engkau kembali ke Firdaus, karena murka Allah terhadap engkau, diakibatkan oleh ku." Namun Adam menolak keinginan Hawa.

Kemudian 9 hari telah berlalu, namun mereka tidak juga menemukan makanan seperti di Firdaus. Mereka hanya menemukan makanan yang cocok untuk ternak dan binatang buas. Kemudian Adam berkata : "Mari kita melakukan penebusan dosa, semoga Allah mengasihi dan mengampuni kita, dan memberi kita sesuatu untuk hidup kita." Mengetahui Hawa tidak mampu untuk menangani keinginan ragawi, Adam membuat ritual tersendiri untuk menebus dosa. Dia berkata kepadanya: "Bangun dan pergilah ke sungai Tigris, ambillah sebuah batu dan berdirilah diatasnya, pada bagian sungai yang terdalam, dimana air setinggi leher mu. Dan janganlah bersuara, karena kita tidak layak untuk memohon kepada Allah, bibir kita menjadi najis karena buah dari pohon terlarang. Berdiam lah di dalam air selama 37 hari.

Untuk dirinya sendiri Adam bernazar untuk berpuasa 40 hari, dan ia berdiri di sungai Yordan dengan cara seperti Hawa. Setelah ia memasang batu di tengah sungai Yordan, dan menaikinya, dan air setinggi leher, ia berkata : "Aku memintamu, Ya air sungai Yordan, bersamalah denganku, dan kumpulkanlah bersamaku! semua mahluk yang berenang dan hidup di dalam mu, biarkan mereka mengelilingiku dan ikut bersedih denganku, namun biarlah mereka memukuli ku. Tidak ada dosa pada mereka, hanyalah aku sendiri!" Segera berkumpullah mereka, penghuni sungai Yordan, dan mereka mengelilinginya sambil berpegangan, hingga membuat sungai Yordan berhenti mengalir.

Satan kembali menggoda Hawa.

Tindakan penebusan dosa Adam dan Hawa, mengganggu ketenangan Satan. Ia khawatir Allah akan mengampuni dosa mereka, oleh karena itu ia berupaya mencegah Hawa mencapai tujuannya. Setelah melalui 18 hari, ia muncul dihadapan Hawa dalam wujud malaikat. Dan ia bersandiwara seolah-olah dalam kesedihan menyaksikan Hawa, ia mulai menangis, berkata : "Keluar lah dari sungai, dan janganlah bersedih lagi. Allah telah mendengar keluh-kesahmu, dan pertobatanmu telah di terima oleh-Nya. Semua malaikat telah memohon atas kamu, dan ia mengutusku untuk menjemputmu keluar dari air dan membawamu kembali ke taman Firdaus."

Karena kelelahannya, Hawa termakan pada permainan Satan, dan ia membawanya ke tempat Adam. Namun Adam mengenalinya, dan air matanya berlinang dan berseru: "Oh Hawa, Hawa dimanakah pertobatanmu? Bagaimana mungkin engkau membiarkan musuh kita menggodamu lagi?" Kemudian Hawa juga mulai ikut menangis dan berteriak : "Celakalah engkau, hai satan! mengapa engkau selalu berusaha melawan kami tanpa alasan? Apa yang telah kami lakukan kepadamu hingga engkau selalu mencelakai kami?" Dengan menghela nafas, Satan berkata kepada mereka, bahwa ia cemburu terhadap Adam, dan itu lah alasan kejatuhannya. Kehilangan kemuliaannya karena Adam, ia lalu tergerak untuk turut membuat Adam terusir dari Firdaus.

Ketika Adam mendengar pengakuan Satan, ia berdoa kepada Allah: "Ya Tuhan, Allahku di tangan-Mu lah kehidupanku berada. Hilangkanlah dari ku musuh ini, yang berusaha membawa hidupku dalam kebinasaan, dan berilah aku kemuliaan yang ia inginkan." Satan lalu segera menghilang, tetapi Adam tetap melanjutkan pertobatannya, berdiri di sungai Yordan selama 40 hari.

Hari raya yang ditentukan oleh Adam.

Ketika Adam berdiri di sungai, ia melihat bahwa hari-hari berjalan semakin singkat, dan ia takut dunia akan semakin gelap karena dosanya, dan segera berakhir. Untuk menghindari kiamat, ia berdoa dan berpuasa selama 8 hari. Dan setelah berakhirnya musim dingin, ia memperhatikan bahwa hari kembali menjadi panjang, ia lalu bersuka-cita selama 8 hari, dan dalam tahun yang sama ia melaksanakan 2 perayaan, yaitu sebelum dan sesudah berakhirnya muslim dingin. Demikianlah mengapa orang kafir merayakan penanggalan hari Saturnalia untuk menghormati dewa-dewa mereka, meskipun Adam lah yang memulai menguduskan hari itu untuk kehormatan Allah.

Sewaktu Adam pertama kali menyaksikan tenggelamnya matahari, ia juga dihampiri ketakutan dan kecemasan. Itu terjadi pada hari terakhir Sabbath, dan Adam berkata, : "Celakalah aku! Demi hidupku, apakah karena dosaku dunia menjadi gelap, dan kembali menjadi tohu dan bohu (tidak berbentuk dan kosong), Dengan inikah penghukuman mati atas aku telah diputuskan oleh Allah!" Sepanjang malam ia habiskan dengan menangis bersama Hawa. Ketika fajar menyingsing, ia mengerti bahwa hal tersebut adalah gejala alam, dan ia membawa persembahan untuk Allah, sebuah unicorn, yang tanduknya tercipta sebelum kukunya, dan ia mengorbankannya pada lokasi dimana dimasa depan akan menjadi altar di Yerusalem.

No comments: