Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Sep 7, 2017

Nuh & Malaikat Jatuh

Kelahiran Nuh, Cucu Metusalah

Metusalah mengambil seorang istri untuk anaknya Lamekh, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki. Tubuh bayi itu putih seperti salju dan memerah seperti bunga mawar, dan rambut kepalanya yang terikat putih seperti bulu domba, matanya bersinar seperti sinar matahari. Ketika ia membuka matanya, ia menerangi seluruh rumah, penuh dengan cahaya. Ketika ia diambil dari tangan bidan, ia membuka mulutnya dan memuji Allah.

Lamekh sang ayah menjadi takut kepadanya, dan ia bergegas ke rumah ayahnya Metusalah. Ia berkata kepadanya : "Saya memiliki anak yang baru dilahirkan, dan ia sangat aneh, ia tidak seperti manusia, tetapi menyerupai malaikat kecil, dan sifatnya berbeda, tidak seperti kita, matanya bercahaya seperti matahari, ia seperti bukan bagian dari ku, tetapi dari malaikat, aku takut dimasa hidupnya kelak akan terjadi kejadian besar atas dunia ini. Dan sekarang ayahku, pergilah menghadap Henokh, ayah mu, dan meminta petunjuk darinya, karena ia berdiam bersama para malaikat."

Segera lah Metusalah pergi mencari Henokh, ke ujung bumi, ia berteriak keras hingga terdengar oleh Henokh, dan ia muncul di hadapan nya. Metusalah lalu menceritakan perihal kedatangan cucunya. Henokh berkata : "Allah akan membuat perkara baru di muka bumi. Akan datang suatu kehancuran besar di bumi, banjir selama setahun. Anak yang terlahir itu akan tetap tinggal di bumi, dan ia bersama ke-3 anaknya akan diselamatkan, ketika semua umat manusia akan dimusnahkan sebagai penghukuman atas bumi, dan dunia akan dibersihkan dari semua kenajisan. Dan sekerang beritahukanlah kepada Lamekh anakmu, anak yang ia lahirkan harus dipanggil Nuh, karena ia akan meninggalkan engkau, dan ia beserta keturunannya akan diselamatkan dari kehancuran atas bumi yang akan datang." Methusalah lalu ditunjukkan tentang perkara-perkara rahasia, setelah itu ia menuju rumah, dan menamai cucunya Nuh.

Panggilan Nuh hanya disebut oleh Methusalah kakeknya; ayahnya bersama semua orang lain memanggilnya Menahem. Generasi tersebut sangatlah melekat dengan sihir-menyihir, dan Methusalah khawatir cucunya akan disihir jika nama aslinya diketahui. Menahem, sang penghibur, cocok sebagai nama lain Nuh; karena ia akan menjadi penghibur, jika pendosa pada masanya bertobat dari kejahatan mereka. Ketika Allah berfirman kepada Adam, "Terkutuklah tanah karena engkau", ia bertanya, namun sampai berapa lama? dan di jawab "Hingga seorang anak laki-laki akan lahir dan ritual sunat tidak perlu dilakukan terhadapnya." Ini digenapi pada Nuh, karena ia telah tersunat ketika masih di dalam rahim ibunya.

Penghukuman terhadap malaikat jatuh.

Nuh tumbuh dewasa dengan berjalan menurut jalan kakeknya Methusalah, dan semua orang bangkit melawan sang raja saleh itu. Mereka jauh dari ajarannya, dan cenderung mengikuti keinginan jahat dari hati mereka, serta melakukan segala macam perbuatan keji. Yang paling utama adalah para malaikat jatuh beserta keturunan raksasa mereka yang menyebabkan kehancuran atas manusia. Darah yang tumpah oleh para raksasa berseru dari tanah kepada surga, dan 4 penghulu malaikat mengecam perbuatan para malaikat jatuh dan keturunan mereka kepada Allah, dan Allah memberi perintah berikut kepada mereka: Uriel dikirim kepada Nuh untuk mengabarkan kepadanya bahwa bumi akan dihancurkan oleh banjir, dan mengajar kepadanya bagaimana mempersiapkan dirinya agar terluput dari bencana tersebut.

Raphael diperintahkan untuk meringkus para malaikat jatuh, Azazel dengan rantai, dan mengurungnya ke dalam lubang batu tajam dan runcing di gurun Dudael, dan menutupnya dala kegelapan, dan berdiam disana hingga hari penghakiman, ketika ia akan dilemparkan ke dalam lubang api neraka, serta bumi akan dipulihkan dari segala perbuatan mereka.

Gabriel diperintahkan untuk membuat perselisihan antara keturunan dari para malaikat dengan anak manusia, hingga mereka saling menghabisi satu sama lainnya.

Pengikut Semhazai diserahkan kepada Michael, dia akan menyaksikan kemusnahan dari keturunan mereka dalam pertempuran satu sama lainnya, ia lalu di ikat dan ditindih dibawah pegunungan di bumi, disanalah ia akan berdiam selama 70 generasi, hingga tiba hari penghakiman, dan dibuang ke dalam lubang api neraka.

Kejatuhan Azazel dan Shemhazai terjadi melalui peristiwa berikut. Ketika generasi banjir mulai mempraktekkan penyembahan berhala, Allah sangat berduka. Kedua malaikat tersebut muncul, dan berkata: "Ya Allah semesta alam, telah terjadi apa yang kami ramalkan ketika penciptaan dunia dan manusia, ketika kami berkata, ada apa dengan manusia hingga engkau sangat mengindahkannya?" Allah berfirman, "Dan apa yang akan terjadi pada dunia tanpa manusia?" Malaikat tersebut menjawab: "Kami lah yang akan menempati dunia itu." Maka Allah berfirman: "Aku mengetahui hal tersebut, dan Aku tahu kecenderungan berbuat dosa akan menguasai kalian, dan kalian akan lebih keji dari manusia." Malaikat memohon, "Berilah kami izin agar kami berdiam diantara manusia, dan Engkau akan melihat bagaimana kami akan menguduskan nama-Mu." Allah mengizinkan permohonan mereka dan berfirman, "Turunlah dan tinggal lah di antara manusia!"

Ketika para malaikat datang ke bumi, mereka menyaksikan para wanita dari anak manusia dalam kecantikan yang luar biasa, hingga mereka tidak dapat menahan gairah terhadapnya. Shemhazai melihat seorang gadis bernama Istehar, dan jatuh hati kepadanya. Gadis tersebut berjanji untuk menyerahkan dirinya, jika diajari mantera sihir, agar malaikat tersebut dapat mengangkat dirinya menuju surga. Permintaan ini dipenuhi, namun gadis tersebut mengucapkan mantera itu sendiri dan mengangkat dirinya ke surga, mengingkari perkataannya kepada malaikat. Allah berfirman, "Karena gadis tersebut melakukan dosa, kami akan menempatkannya diantara 7 konstilasi bintang, agar manusia dapat mengingat nya," dan ditempatkan lah ia di konstilasi bintang Pleiades.

Namun kejadian ini tidak menghalangi Shemhazai dan Azazel untuk mejalin hubungan dengan anak perempuan manusia, dan terlahirlah anak pertama dari ke-2 malaikat ini. Azazel lalu menciptakan perhiasan dan ornamen untuk daya tarik perempuan atas pria. Dan Allah lalu mengutus Metatron untuk memberitahu Shemhazai bahwa Allah telah memutuskan untuk menghancurkan dunia dan melalui sebuah banjir besar. Para malaikat jatuh mulai menangis dan berduka atas nasib dunia dan keturunan mereka. Jika dunia dimusnahkan, apa yang akan dimakan oleh mereka, karena dibutuhkan 1000 ekor unta, 100 ekor kuda, dan 1000 sapi jantan untuk makanan mereka setiap hari.

Shemhazai mempunyai 2 anak, yang bernama Hiwwa dan Hiyya, mereka mempunyai mimpi. Yang satu melihat sebuah batu besar yang menutupi bumi, dan bumi ditandai dengan berbagai tulisan. Datanglah malaikat, yang memegang belati dan melenyapkan semuanya, hingga tersisa 4 huruf pada batu tersebut. Anak lain melihat sejumlah pepohonan yang menyenangkan. Namun malaikat mendatanginya dengan memegang kapak, dan ditebangnya pepohonan tersebut, dan menyisakan 1 buah pohon dengan 3 cabangnya.

Ketika Hiwwa dan Hiyya terbangun, mereka menceritakan kepada ayah mereka, yang kemudian menafsirkan mimpi tersebut, dengan mengatakan, "Allah akan mendatangkan banjir besar, dan tidak ada seorangpun yang akan lolos, kecuali Nuh dan anak-anaknya." Ketika mereka mendengar hal tersebut, keduanya mulai menangis dan meraung, sang ayah lalu menenangkan mereka: "Janganlah berduka, karena manusia ketika akan memotong atau mempasak batu, atau ketika menarik kapal, mereka akan menyebut nama kalian, Hiwwa! Hiyya!" Nubuat ini menenangkan mereka.

Shemhazai lalu melakukan penebusan dosa. Ia menempatkan dirinya diantara surga dan bumi, dan dalam posisi ini pertobatan seorang pendosa terjadi hingga hari ini. Namun Azazel terus terperangkap dalam dosa dengan memimpin manusia dalam kesesatan, melalui daya pikat sensual. Karena hal ini 2 ekor kambing jantan dikorbankan di Bait Allah pada hari pendamaian, satu untuk Allah, karena ia mengampuni dosa-dosa Israel, dan lainnya untuk Azazel, karena ia menanggung dosa Israel.

Nephilim Hasil Perkawinan Para Malaikat & Keturunan Kain

Tidak seperti Istehar, gadis saleh, Naama, adik dari Tubal-Kain, menjerumuskan para malaikat dengan kecantikannya, dan dari perkawinannya dengan Shamdon ia melahirkan iblis Asmodeus. Naama adalah gadis yang nista seperti halnya keturunan Kain, mereka kerap melakukan persetubuhan dengan binatang. Keturunan Kain baik lelaki maupun wanita mempunyai kebiasaan untuk tidak mengenakan pakaian dan bertelanjang badan, dan mereka menyerahkan diri mereka ke segala praktik cabul. Karena hal demikian para wanita cantik ini secara sensual menarik para malaikat jatuh kedalam dosa. Para malaikat yang tidak lama setelah memberontak terhadap Allah, ketika berdiam di bumi kemudian kehilangan essensi tubuh illahinya, dan berubah menjadi tubuh duniawi, dengan demikian perkawinan dengan anak perempuan manusia kemudian terjadi.

Keturunan dari penyatuan ini melahirkan kaum raksasa, yang dikenal karena kekuatan dan dosa mereka; sebagaimana nama mereka, Emim, mengacu kepada kengerian. Rephaim, karena tatapan mata mereka menggentarkan hati; Gibborim, karena ukuran tubuh raksasa mereka yang mencapai 18 ells; Zamzummim, karena mereka adalah guru besar peperangan; Enak, karena mereka menyentuh matahari dengan leher mereka; Ivvim karena kemampuan mereka mengukur kualitas tanah menyamai ular; Nephilim karena mereka membawa dunia dalam kehancuran.

No comments: