Kalender Julius
Awalnya, sebelum tahun Masehi, manusia belum menggunakan kalender yang akurat, bahkan dari tempat asal Masehi, yaitu Romawi, Kalender yang digunakan masih Kalender Julius, yang memiliki 365 hari dan setiap 4 tahun ditambahi 1 hari sesuai dengan panjang waktu tropis, akan tetapi Julius Caesar membingungkan masyarakat Romawi dengan menambahkan 90 hari Era sebelum tahun 45 SM, dinamakan "era bingung", karena Julius Caesar menyisipkan 90 hari ke dalam kalender tradisional Romawi, untuk lebih mendekati ketepatan pergantian musim. Penyisipan ini sedemikian cerobohnya sehingga bulan-bulan dalam kalender itu tidak lagi tepat. Akhirnya dengan saran Sosiogenes, seorang astronom dari Aleksandria, Caesar menetapkan kalendernya menjadi 12 bulan, masing-masing dengan jumlah hari tertentu seperti sekarang, dengan penetapan tahun kabisat setiap 4 tahun, dengan keyakinan bahwa panjang 1 tahun surya adalah 365,25 hari saat itu. Dengan cara ini setiap 128 tahun, kalender ini kebanyakan satu hari.
Kemudian kalender ini semakin disempurnakan lagi dan setelah 45 tahun, tepat pada tahun 1 Masehi, atau bagi sebagian orang tahun 0 Masehi, Kalender ini menjadi benar-benar sempurna dan dipatokkan pada hari kelahiran Tuhan Yesus, sehingga acara perayaan tahun baru biasa disebut sebagai perayaan “Kelahiran Tuhan Kita” tetapi Gereja-Gereja Ortodoks masih menganut kalender Julius yang lama, sehingga tanggal Natal berbeda dengan kebanyakan yang dipercayai oleh Orang Kristen.
Dalam Bahasa Indonesia, kalau sebelum masehi ya disingkat SM, nah kalau dalam bahasa Inggris, sebelum Masehi disebut sebagai BC, yaitu “Before Christ” artinya tahun-tahun sebelum masehi adalah tahun kegelapan di mana Kristus belum lahir.
Kenapa Indonesia menyebutnya Masehi? Kata Masehi berasal dari bahasa Arab yaitu Al-Masih(artinya membasuh atau membelai) nah hal ini juga ada hubungannya dengan nama Tuhan Yesus yang disebut sebagai Isa Al-Masih, karena kalender ini berasal dari Romawi dan sampai ke Indonesia melalui orang-orang Eropa, maka sebutan perayaan “Kelahiran Tuhan Kita” yaitu Isa Al-Masih, simplenya, kalender Julius dinamakan sebagai kalender Masehi, karena pengertian sebagai kalender yang berpatokan pada kelahiran Tuhan Kita(Al-Masih).
Kalender Penyempurnaan
Selain Kalender Julius, diusulkan pula sebuah kalender bernama Kalender Gregorius oleh Dr. Aloysius Lilius dari Napoli-Italia, dan disetujui oleh Paus Gregorius XIII, pada tanggal 24 Februari 1582. Penanggalan tahun kalender ini, berdasarkan tahun Masehi.
Kebanyakan masyarakat dunia barat memakai dua kalender, yaitu Kalender Gregorius dan Kalender Julius. Kalender ini diciptakan sebagai penyempurnaan Kalender Julius yang dianggap kurang tepat, sebab dalam kalender Julius, satu tahun ada 365 hari 6 jam, sementara bumi selesai berevolusi 365 hari 5 jam 48 menit dan 46 detik, berarti Kalender Julius akan kelebihan 7-8 hari tiap satu millennium, nah kalender Gregorius ini menetapkan tahun kabisat adalah tahun yang bisa dibagi dengan 100 dan bisa dibagi dengan 400, contoh: tahun 700, 1000, bukan kabisat; 1600, 800, adalah tahun kabisat.
Awalnya, sebelum tahun Masehi, manusia belum menggunakan kalender yang akurat, bahkan dari tempat asal Masehi, yaitu Romawi, Kalender yang digunakan masih Kalender Julius, yang memiliki 365 hari dan setiap 4 tahun ditambahi 1 hari sesuai dengan panjang waktu tropis, akan tetapi Julius Caesar membingungkan masyarakat Romawi dengan menambahkan 90 hari Era sebelum tahun 45 SM, dinamakan "era bingung", karena Julius Caesar menyisipkan 90 hari ke dalam kalender tradisional Romawi, untuk lebih mendekati ketepatan pergantian musim. Penyisipan ini sedemikian cerobohnya sehingga bulan-bulan dalam kalender itu tidak lagi tepat. Akhirnya dengan saran Sosiogenes, seorang astronom dari Aleksandria, Caesar menetapkan kalendernya menjadi 12 bulan, masing-masing dengan jumlah hari tertentu seperti sekarang, dengan penetapan tahun kabisat setiap 4 tahun, dengan keyakinan bahwa panjang 1 tahun surya adalah 365,25 hari saat itu. Dengan cara ini setiap 128 tahun, kalender ini kebanyakan satu hari.
Kemudian kalender ini semakin disempurnakan lagi dan setelah 45 tahun, tepat pada tahun 1 Masehi, atau bagi sebagian orang tahun 0 Masehi, Kalender ini menjadi benar-benar sempurna dan dipatokkan pada hari kelahiran Tuhan Yesus, sehingga acara perayaan tahun baru biasa disebut sebagai perayaan “Kelahiran Tuhan Kita” tetapi Gereja-Gereja Ortodoks masih menganut kalender Julius yang lama, sehingga tanggal Natal berbeda dengan kebanyakan yang dipercayai oleh Orang Kristen.
Dalam Bahasa Indonesia, kalau sebelum masehi ya disingkat SM, nah kalau dalam bahasa Inggris, sebelum Masehi disebut sebagai BC, yaitu “Before Christ” artinya tahun-tahun sebelum masehi adalah tahun kegelapan di mana Kristus belum lahir.
Kenapa Indonesia menyebutnya Masehi? Kata Masehi berasal dari bahasa Arab yaitu Al-Masih(artinya membasuh atau membelai) nah hal ini juga ada hubungannya dengan nama Tuhan Yesus yang disebut sebagai Isa Al-Masih, karena kalender ini berasal dari Romawi dan sampai ke Indonesia melalui orang-orang Eropa, maka sebutan perayaan “Kelahiran Tuhan Kita” yaitu Isa Al-Masih, simplenya, kalender Julius dinamakan sebagai kalender Masehi, karena pengertian sebagai kalender yang berpatokan pada kelahiran Tuhan Kita(Al-Masih).
Kalender Penyempurnaan
Selain Kalender Julius, diusulkan pula sebuah kalender bernama Kalender Gregorius oleh Dr. Aloysius Lilius dari Napoli-Italia, dan disetujui oleh Paus Gregorius XIII, pada tanggal 24 Februari 1582. Penanggalan tahun kalender ini, berdasarkan tahun Masehi.
Kebanyakan masyarakat dunia barat memakai dua kalender, yaitu Kalender Gregorius dan Kalender Julius. Kalender ini diciptakan sebagai penyempurnaan Kalender Julius yang dianggap kurang tepat, sebab dalam kalender Julius, satu tahun ada 365 hari 6 jam, sementara bumi selesai berevolusi 365 hari 5 jam 48 menit dan 46 detik, berarti Kalender Julius akan kelebihan 7-8 hari tiap satu millennium, nah kalender Gregorius ini menetapkan tahun kabisat adalah tahun yang bisa dibagi dengan 100 dan bisa dibagi dengan 400, contoh: tahun 700, 1000, bukan kabisat; 1600, 800, adalah tahun kabisat.