Salah satu topik yang paling hangat dibicarakan berkaitan dengan Akhir Zaman ialah pembangunan Bait Suci ke-3 di Yerusalem. Pembangunan Bait Suci ini merupakan salah satu nubuatan yang akan segera digenapi. Namun, terdapat banyak kendala yang menghambat pembangunannya, sebut saja Lokasi persis bangunan Bait Suci ke-3, apakah tabut perjanjian sudah ditemukan, dan bagaimana perkakas-perkakas Bait itu. Bagaimana sebenarnya kisah dan kelanjutannya, berikut adalah penjelasannya.
Pada 7 Juni 1967, selang beberapa hari setelah Israel mengambilalih kekuasaan atas Yerusalem, Moshe Dayan selaku Menteri Pertahanan Israel kala itu datang untuk pertama kalinya berdoa di Tembok Barat dari Bukit Bait Suci, dan ia menyatakan: "Kami telah mengembalikan tempat Maha Kudus kami dan kami tidak akan pernah meninggalkannya kembali". Shlomo Gorn, Rabbi kepala dari tentara Israel kemudian meniup "shofar" sebagai symbol yang dipercaya bahwa "oleh suara sangkakala Bait Suci roboh, dan oleh suara sangkakala juga itu akan dibangun kembali".
Ariel Sharon
Pada 14 Maret 1999, Uni eropa memberikan keterangan yang provokatif dengan berkata bahwa Yerusalem bukan Ibu kota Israel dan bukan milik Israel. PM Israel kala itu, Ariel Sharon, mengatakan bahwa :"Pemerintahan kami tidak memberikan kelonggaran apapun dalam hal status Yerusalem. Yerusalem adalah Ibukota bangsa Yahudi selama 3000 tahun, kota besar Negara Israel selama 50 tahun, dan akan tetap untuk selamanya." Bahkan ia mempertegasnya dihadapan KTT Dunia di New York dengan mengatakan bahwa Israel tidak akan pernah dibagi!
Beberapa bulan berselang, Ariel Sharon mengunjungi area Bait Suci Yerusalem ini, tepatnya pada 26 September 2000. Ia ditentang habis-habisan oleh umat Muslim di sekitar area tersebut, mengingat orang Yahudi dilarang keras oleh mereka menginjakan kaki di situs suci mereka.
Hal ini disebabkan oleh karena di lahan tersebut telah berdiri 2 situs bersejarah bagi kaum muslim mengingat di sana terdapat Dome Of the Rock dan Masjid Al-Aqsa. Masjid ini sempat menjadi kiblat sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah tahun 624M. Apakah mungkin bisa membangun Bait Suci di area situs bersejarah ini? Bukankah nantinya akan menimbulkan perang besar bagi dunia?
Bait Suci ke-2 (Bait Salomo)
Alkitab mencatat bahwa sebelumnya telah di bangun 2 Bait Suci yang sama, yakni yang pertama oleh Raja Salomo, anak raja Daud dan telah dihancurkan oleh Nebukadnezar saat ia menginvasi Israel pada tahun 586 SM. Bait Allah yang kedua dibangun oleh Zerubabbel antara tahun 520-516 SM.
Injil mencatat bahwa saat Yesus datang ke dunia pertama kali, bait kedua ini masih ada. Ia bersabda : "Kau lihat gedung-gedung yang hebat ini? Tidak satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain, semuanya akan diruntuhkan." ~Matius 24:2
38 tahun kemudian, Jenderal Titus dan tentara romawi membakar Bait Suci ini. Semua perabotan Bait Suci yang terbuat dari emas dan perak dirampas dan dibawa oleh mereka. Saat itu, jendral Titus sudah mundur, tapi pasukannya terus menyerbu. Sejumlah 600.000 mayat orang Yahudi dilempar ke lembah-lembah di selatan kota Yerusalem, yaitu lembah Kidron dan Ben Hinom. Demikian juga dengan segala emas yang menempel pada dinding batu Bait Suci, sehingga genaplah apa yang dikatakan oleh Yesus, bahwa tidak ada satupun batu dari Bait Suci tersebut akan tinggal.
Mengenai lokasi pembangunan Bait Suci ke-3
Lokasi Bait Allah yang pertama maupun yang kedua, adalah di tanah milik Ornan Arauna, orang Yebus di Yerusalem. Deklarasi atau "Perjanjian Balfour" yang dimotori oleh Inggris pada akhirnya mendorong gerakan Zionisme, gerakan kembali ke Bukit Zion. Nyatanya, bahwa Masjid Al Aqsa telah berdiri megah di wilayah tanah milik Ornan Arauna yang telah dibeli oleh Daud dengan harga 50 syikal perak. Oleh sebab itu, muncul konflik antara kedua negara mengingat bagi umat muslim di dunia, tempat ini merupakan tempat bersejarah bagi mereka. Lalu, dimanakah lokasi yang tepat? Simak penglihatan Yohanes berikut:
Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya. Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya." ~Wahyu 11:1-2
Yohanes mendapat penglihatan dan wahyu pada tahun 90M, sedangkan bait kedua dihancurkan di tahun 70M. Itulah sebabnya, bait yang ia maksudkan pasti Bait Suci ke-3.
Ingatlah, bahwa lebih dari 1900 tahun yang lalu, Yohanes telah melihat adanya 2 Bait Suci di lokasi tersebut. Spekulasi yang paling ramai diangkat ialah mengenai perang antara bangsa-bangsa karena Israel akan memaksakan pembangunan bait ke-3 ini dengan cara menghancurkan Dome Of The Rock. Namun, penglihatan Yohanes tersebut memberikan pengertian yang berbeda. Pelataran sebelah luar merupakan milik bangsa lain. Itu artinya Dome Of The Rock akan tetap berada di lokasi itu. Hal ini turut di dukung setelah para pakar Alkitab menghitung kembali letaknya berdasarkan Yeh 40.
Menurut Rabbi Moses ben Maimon (maimonides) tercatat dalam Talmud pada waktu sebelum penghancuran (titus pada tahun 70 M) Bait Suci yang di renovasi oleh Herodes. Bait Suci tidak dibangun ditengah (di lokasi Dome Of The Rock) [Encyclopedia Judaica CD, "Temple Mount"]
Bahwa Lokasi Bait Suci memang tidak tepat ditengah-tengah Bait Suci tetapi jauh dari dinding sebelah selatan dibandingkan dengan jarak ke dinding yang lain [Mishnah, Middot 2:1] ini menjelaskan bahwa lokasi tepatnya Bait Suci adalah sebelah utara dari Dome of the Rock dan Sebelah barat dari Gerbang timur yang ada sekarang.
Di FP Catatan Akhir Zaman, pernah diposting mengenai pembangunan Bait Suci sebagai hasil akhir dari kesepakatan damai Israel dan Negara-negara Arab, khususnya Palestina. Sudah beberapa pemimpin dunia yang berusaha menjadi penengah kesepakatan damai tersebut, tetapi sampai saat ini masih nihil. Akan datang waktunya, sang pemimpin yang Alkitab tuliskan sebagai "pembinasa keji" akan membuat kesepakatan damai tersebut. Perjanjian itu akan berat sebelah, dimana Israel tetap akan menyetujuinya, dengan alasan pembangunan tersebut tetap bisa dikerjakan.
Lokasi bangunan persis berada di belakang Pintu Gerbang Timur jika dilihat dari Bukit Zaitun. Seperti yang kita tahu bahwa pintu ini masih disegel karena Yesus akan datang dari pintu gerbang ini. Ia akan turun di Bukit Zaitun pertama kali.
Dr Asher Kaufman memberikan kesimpulan setelah ia memperlajari kasus ini bertahun-tahun lamanya. Ia mengatakan bahwa ruang maha kudus Bait Suci Salamo persis berada di atas Dome of the Spirit, bukan di tempat Dome of The Rock. Ruang maha kudus tersebut berada pada 322 kaki kearah utara dari Dome of the Spirit. Beliau menulis bahwa Lantai disekitar "Dome of the rock" sudah di paving. Lantai tersebut dikenal dengan nama "Eben Shetiyyah" (Fondasi batu) yang merupakan tempat Tabut Perjanjian.
Yesus Akan Datang Dari Bukit Zaitun
Kedatangan Pertama
700 Tahun sebelum Yesus lahir, Nabi Maleakhi mengatakan ketika Yesus datang, Dia akan menuju bait Allah dan segera.
Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam. ~ Maleakhi 3:1
Saat kedatanganNya pertama kali ke dunia, Ia memasuki Bait Suci saat masih bayi. Nubuat selanjutnya, bahwa ketika Ia datang untuk kedua kalinya, Ia akan menginjakkan kaki di Bukit Zaitun.
Kedatangan Kedua
"Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." ~Kis 1:11
Saat Yesus menginjakan kakiNya di bukit Zaitun nanti (second coming), akan terjadi gempa bumi yang dahsyat sehingga lempengan atau kerak bumi akan bergeser dan patah.
Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur. Bukit Zaitun itu akan terbelah dua dari timur ke barat, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat besar; setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan. ~ Zakharia 14:4
Pintu Gerbang Timur
Pintu Gerbang timur merupakan Pintu gerbang penting di Yerusalem, dan hanya lewat sini untuk masuk ke kota Yerusalem dari timur. Pintu gerbang Timur merupakan Pintu Gerbang yang tertua dan tidak dibangun kembali oleh penguasa Islam Sulaiman Agung pada tahun 1539-1542. Sulaiman mengerti dari injil, Bahwa Mesias akan datang kembali melintasi Gerbang ini ketika dia kembali ke bumi jadi Pintu Gerbang bagian Timur ditutup oleh penguasa islam tersebut pada tahun 810. Penutupan ini menggenapi Yehezkiel pasal 44.
Orang-orang Arab yang menghuni Palestina menggunakan lahan di depan pintu gerbang Timur ini sebagai kuburan. Mereka tahu persisi bahwa Mesias mereka akan merasa najis menginjakan kaki di tempat najis seperti kuburan.
Persiapan Menjelang Pembangunan
Pada tanggal 8 Oktober 1989, di Israel diselenggarakan pertemuan penting antara para rabi Yahudi dan ahli arkeologi. Dalam pada itu, dijelaskan mengenai tata cara penggunaan pelatan Bait Suci ini nantinya. Alat-alat tersebut dipersiapkan untuk 200 orang yang sedang ditraining menjadi Imam-Imam (Cohanim) yang akan bertugas pada saat Bait Allah selesai dibangun. Rabi Nehman Kahane, pemimpin dari Institute of Talmudic Commentaries membenarkan bahwa telah disiapkan 200 orang yang akan ditraining menjadi imam-iman di Bait Suci ini.
Ditengah kesulitan politik dan tekanan bangsa-bangsa, Israel telah mengumumkan Pada tanggal 12 Juli 1997, melalui Departemen Kehakiman bahwa mereka akan memulai proses hukum untuk membuka Temple Mount bagi orang Yahudi. Beberapa grup dan organisasi seperti "The Temple Mount Faithful" terus meningkatkan kerja mereka untuk membangun kembali Bait Suci Allah ke 3. Bahkan bangsa Yahudi telah mempersiapkan tata cara pengorbanan seperti pada Bait Suci lama (1 dan 2). Beberapa group lain berusaha membangun Bait Allah ketiga dengan jalan damai dan kompromi sedangkan yang lain berusaha untuk menghancurkan "Dome Of The Rock"
Pemilihan Para Imam
"Demikianlah harus engkau mentahirkan mereka dari tengah-tengah orang Israel, supaya orang Lewi itu menjadi kepunyaan-Ku." (Bil. 8:14).
Saat ini orang-orang Yahudi sedang mencari Cohanim, atau mereka yang memang memiliki genetic Imam-iman. Mereka mendirikan Sekolah Agama (Yeshiva) seperti adalah Ataret Cohanim dan Institute for Talmudic Commentaries, dimana mereka dipersiapkan untuk tugas di Bait Suci nanti. Rabi Nahman Kahane sebagai pemimpin institusi tersebut mengatakan betapa sulitnya mencari keturunan Lewi atau keturunan Imam.
Dengan perjalanan waktu ribuan tahun semenjak tidak ada kebaktian di Bait Suci lagi, ditambah dengan asimilasi atau perkawinan campur, sekarang mereka begitu sulit menemukan keturunan Iman dan keturunan Lewi yang benar-benar murni atau disebut "gen-priestly", sesuai tuntutan hukum Taurat. Tapi tahukah anda, sampai saat ini orang Israel benar-benar setia mencarinya, hanya untuk mereka dapat beribadah kepada Tuhan. Terbukti sejak tahun 1999, Rabbi Nachman Kahana mengatakan bahwa 17 Kohanim sudah diuji; hasilnya 13 diuji positif, satu negatif, dan 3 kasus tidak meyakinkan. Sekarang Temple Institute telah membuat penawaran kepada semua orang Yahudi dengan nama Cohen untuk menerima pakaian imam untuk Bait Suci yang baru.
Persiapan Perkakas Bait Allah.
Rabi Israel yang bernama Ariel mendirikan Temple Mount Institute di tahun 1988 mengatakan bahwa ada 103 jenis perkakas yang ada di Bait Suci. Tahukan anda bahwa semua perkakas tersebut sudah ada dan siap pakai?
Menorah
Salah satu contoh perkakas yang dibuat ialah Menorah. Menorah lebih kita kenal dengan sebutan kaki dian. Untuk membuatnya diperlukan 94,6 pound emas murni, atau lebih dari 47 kg emas murni dengan total biaya lebih dari $10 juta. Selain itu perkakas lain yang sudah ada ialah Mahkota dari emas untuk Imam Besar, jubah para Imam, Kaki Dian atau Pelita Emas, Ikat Pinggang, dll. Jadi anda bisa bayangkan berapa biaya membangun Bait Suci ini.
Haruslah engkau membuat kandil dari emas murni; dari emas tempaan harus kandil itu dibuat…. Enam cabang harus timbul dari sisinya: tiga cabang kandil itu dari sisi yang satu dan tiga cabang dari sisi yang lain…. Haruslah kaubuat pada kandil itu tujuh lampu dan lampu-lampu itu haruslah dipasang di atas kandil itu, sehingga diterangi yang di depannya…. Dan ingatlah, bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu (kutipan Keluaran 25:31-40).
Pembiayaan ini dari talangan bangsa Yahudi Internasional. Namun Yerusalem Post mengabarkan pada 27 Januari 1996, bahwa tidak perlu untuk mengumpulkan dana bagi pembuatan perkakas Bait Suci, mengingat Jenderal Titus yang menginvasi Yerusalem kala itu tidak menghancurkan perkakas bait Allah, tetapi justru menyimpannya dalam kubah yang disebut Arch of Titus, sebagai bukti kemengangannya. Kubah ini dibangun di kota Roma pada tahun 81 M, dan dipindahkan ke Vatican sebagai koleksi benda berharga.
Pada 20 Januari 1996, Shimon Shetreet selaku Religious Affair Minister of Israel meminta kepada Paus John Paul II di Roma untuk mengembalikan Menorah seberat 60 kg emas murni yang diambil dari Bait Suci Kedua oleh Jenderal Titus di tahun 70 M. Pernyataan itu dinyatakan Shimon Shetreet berdasarkan data-data riset oleh Universitas Florence, yang telah memastikan bahwa Menorah Bait Suci Kedua saat ini berada diantara koleksi barang berharga di museum bawah tanah Vatican. Secara politis menteri Israel tersebut menyatakan "saya tidak mengatakan itu pasti, tetapi saya minta Paus untuk menolong mencarinya sebagai suatu bentuk niat baik Vatican untuk suatu hubungan yang lebih baik antara Katolik dan Yahudi. Tentunya seorang pejabat tinggi Israel tidak akan "berspekulasi" untuk sesuatu yang tidak pasti. Kala itu Paus John Paul II bersedia mengembalikan menorah kuno itu ke Yerusalem, namun tidak ada lagi kabar menganai hal ini sampai dibuatlah menorah baru dengan berat 47 kg.
Batu Penjuru (Corner Stone)
Sebuah Batu Penjuru seberat 4 ton sudah dipersiapkan, tanpa memakai peralatan yang terbuat dari besi. Sedang untuk fondasi Bait Allah, dipersiapkan batu yang diharapkan cukup kuat bila terjadi gempa bumi. Batu itu seberat 458 ton! Sedangkan khusus untuk fondasi Ruang Maha Kudus, sudah tersedia Batu Karang besar. Kayu, kain sutrera, dsb, dipersiapkan secara teliti dan dalam jumlah yang lebih dari cukup. Hal ini seperti yang terjadi di zaman raja Daud, ketika bahan-bahan untuk pembagunan Bait Allah yang pertama dipersiapkan (I Taw. 22:1-5).
Pemerintah Israel juga telah melakukan arak-arak batu yang akan dijadikan batu pertama pada pembangunan bait ini. Batu ini mengandung emas murni. Batu ini telah diarak keliling Israel di tahun 2005, sebagai tanda bahwa mereka siap membangunnya.
Mujizat-Mujizat Yang Tuhan siapkan untuk Melancarkan Pembangunan Bait Suci ke-3
Siput Sigulit.
TUHAN berfirman kepada Musa: "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, bahwa mereka harus membuat jumbai-jumbai pada punca baju mereka, turun-temurun, dan dalam jumbai-jumbai punca itu haruslah dibubuh benang ungu kebiru-biruan. Maka jumbai itu akan mengingatkan kamu, apabila kamu melihatnya, kepada segala perintah TUHAN, sehingga kamu melakukannya dan tidak lagi menuruti hatimu atau matamu sendiri, seperti biasa kamu perbuat dalam ketidaksetiaanmu terhadap TUHAN. Maksudnya supaya kamu mengingat dan melakukan segala perintah-Ku dan menjadi kudus bagi Allahmu." ~Bil. 15:37-40
Siput Sigulit
Banyak dari kita yang mungkin tidak mengetahui darimana benang ungu kebiruan yang digunakan pada jumpai pakaian imam yang melayani di Bait Suci. Rabi Isaac Herzog mengatakan bahwa warna itu diambil dari hewan yang bernama Siput Sigulit. Hewan ini muncul biasanya 70 tahun sekali, bahkan lebh dari 2000 sudah punah. Ajaibnya, di akhir tahun 1990 yang lalu, siput ini mendadak muncul dalam jumlah yang sangat banyak di daerah Mediterania. Harga siput ini mencapai lebih dari 192.000 US Dollar (diatas 2M)/kg. Keberadaan siput ini sama persis dengan spesies burung pemakan bangkai yang kini populasinya bertambah di daerah Megido, lembah peperangan terakhir.
Kecapi / Harpa Mesianik.
Instrumen ini sering juga disebut sebagai harpa. Alkitab mencatat bahwa saat menyembah Daud menggunakannya. Demikian juga saat kebaktian berlangsung, alat ini dimainkan oleh suku Lewi. Catatan sejarah yang cukup akurat memberikan data, bahwa selama Bait Allah yang pertama sampai dengan Bait Allah yang kedua, ada 38.000 pemain musik (dari suku Lewi) dan kurang lebih 50%nya menggunakan alat ini. Yang paling menarik mengenai instrumen ini ialah, bahwa ternyata ada lagu-lagu yang hanya bisa dinyanyikan dengan alat musik yang satu ini. Lagu-lagu tersebut disebut sebagai Lagu Instrumentalia. Tercatat sejak Bait Suci kedua dibakar di tahn 70M hingga tahun 1990, lagu Instrumentalia tersebut menghilang alias punah. Kitab Talmud mencatata bahwa jika Harpa atau Kecapi Daud kembali muncul beserta dengan lagu Instrmentalianya, maka keadatangan Mesias sudah dekat. Itulah sebabnya mengapa alat musik ini disebut sebagai Harpa Mesianik.
Lembu Merah.
Menurut Bil 19:1-10, pentahiran baru bisa dilakukan menggunakan air yang dicampur abu dari lembu merah. Lembu yang telah punah ini juga mencul secara bersamaa dengan Siput Sigulit dan Harpa Mesianik. Untuk membaca artikel mengenai lembu merah ini, silahkan kunungi FP Catatan Akhir Zaman.
Tabut Allah
Di zaman ratu Syeba dari Etiopia dibertkan bahwa tabut Allah disembunyikan di ruang rahasia yang 9 lapis di bawah tanah. 24 Mei 1991, dgn sandi "Oprerasi Salomo" 14.300 org Falasha (Yahudi – Etiopia) dari Addis Ababa, exodus ke Israel. Konon Tabut Allah dibawa pulang ke Israel. Mungkin benar, tapi hanya duplikatnya saja.
Tabut Perjanjian
Pembangunan Bait Suci ke-3 ini semakin mencuat kepermukaan setelah seorang Arkeolog yang bernama Ron Wyatt yang menghabiskan waktu bertahun-tahun di Israel menemukan Tabut Perjanjian persis di bawah bukit Golgota tempat Yesus di Salib.
Ron telah menemukan tabut ini persis dibawah bukit tengkorak tempat Yesus di salib. Yang yang paling luar biasa ialah jika di jama PL tabut Allah harus dipercikkan dengan darah binatang agar dosa ditutupi, keberadaan tabut dibawah bukit tengkorak juga ternyata terpercik oleh darah Yesus. Anda tentu tahu bagaimana injil mencatat bahwa saat Yesus disalib terjadi gempa bumi yang dahyat. Dari celah bebatuan yang terkena dampak oleh gempa bumi tersebut, darah Yesus mengalir dari atas hingga menetesi tabut perjanjian tersebut. Haleluya!
Kembalinya Sanhedrin Kuno
70 tetua Israel yang disebut dengan Imam Sanhedrin telah tiada sejak tahun 358M. Namun di tahun 2004, muncul sekelompok Rabi Tiberius yang diduga kuat sebagai Sanhendrin. Situs berita terkenal, Aritz 7, mengabarkan pada tanggal 13 Oktober 2004 bahwa Sanhendrin telah memilih 71 rabi, dimana tambahan 1 rabi akan memainkan peran utama seperti Imam Besar. Mereka mengklaim keabsahannya berdasarkan aturan kebijakan kuno, Maimonides. Kelompok ini akan memainkan peran yang sangat vital dalam mngatur masalah hukum dan agama Bangsa Israel. Kandidat yang paling kuat yang pernah diberitakan akan mengepalai Imam sanhedrin ialah Rabbi Chaim Richman. Beliau berprofesi sebagai direktur Internasional Temple Institute.
Sampai saat ini, bangsa yahudi membangun sinagoge untuk berdoa dan mempelajar tentang Totah atau taurat, namun rasanya kurang sempurna sesuai tuntutan hukum taurat, dimana 1/3 dari kitab Talmud mereka adalah berisi ritual yang patut dilakukan di Bait Suci. Kerinduan mereka sangatlah besar akan kehadiran Bait Suci ini, mengingat telah ribuan tahun mereka mengingini kehadirannya. Selama lebih dari seribu sembilan ratus tahun, dalam masa pembuangan ke bangsa-bangsa (diaspora), tiga kali sehari mereka berdoa: "May it be Thy will that the Temple be speedily rebuilt in our days…" ("…biarlah itu menjadi kehendak-Nya bahwa Bait Suci akan segera dibangun di hari-hari kita ini…"). Perintah dalam kitab Torah, sebagaimana yang dijabarkan di dalam perintah nomor 613 kitab Yahudi, Talmud, tentang tata cara ritual ibadah yang benar, sangat berkaitan dengan keberadaan Bait Suci yang menjadi pusat dari semua bentuk penyembahan bahkan kehidupan bangsa Yahudi. Karenanya, keinginan ini tidak dapat ditawar-tawar lagi, keinginan ini begitu kuat sehingga apapun akan dipertaruhkan untuk menghadirkan Bait Suci ini.