Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Sep 30, 2015

Makna Yobel

Untuk mengerti tentang makna tahun Yobel maka kita harus mengacu pada pola kehidupan bangsa Israel . Hal ini karena perintah untuk merayakan tahun Yobel ditujukan kepada bangsa Israel.  Dalam kitab Imamat 25: 8-55 terdapat perintah dan peraturan dalam merayakan tahun Yobel.  Kata Yobel sendiri berasal dari kata lama dalam bahasa Ibrani untuk arti sangkakala yang mencerminkan perayaannya yaitu dengan cara meniup sangkakala-sangkakala di seluruh negeri Israel.  Di samping perayaan meniup sangkakala itu terdapat juga peraturan-peraturan dalam merayakannya . Secara garis besar peraturan-peraturan tersebut adalah :
  1. Semua hutang harus dihapuskan. Jika orang menjadi budak karena hutangnya maka ia dibebaskan dari hutangnya. Jika ia terpaksa harus menjual sebagian tanahnya maka harus dikembalikan kepadanya pada tahun Yobel. 
  2. Orang kaya dan berpengaruh tidak bisa memperoleh keuntungan dengan menipu atau merugikan orang lain, semua perdagangan harus dilaksanakan secara adil (Ay 14).
    Peraturannya adalah orang yang hendak membeli bukan membeli tanah namun hasil panen yang dihitung sampai tahun Yobel jadi jika tahun itu masih lama maka harga yang dibayarkan tinggi, jika tidak lama lagi maka harga dikurangi.  (Ay 15-17)
  3. Semua orang Israel harus pulang ke tanah miliknya (Ay 13)
  4. Jika diantara orang Israel ada yang menjadi miskin maka orang-orang Israel yang lain harus membantunya dan tidak boleh mengambil bunga . (Ay 35-36)
  5. Tanah tidak boleh digarap, tidak boleh menabur dan menuai selama tahun Yobel (Ay 11)
  6. Dan berbagai peraturan lainnya tentang penebusan.
Dalam peraturan-peraturan tersebut terlihat jelas bahwa Tuhan memberikan perintah kepada orang Israel untuk aktif melakukan sesuatu yang baik dan adil buat orang-orang sebangsanya agar mereka saling memberkati dan tidak terjadi kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin di antara orang Israel.  Dan di dalam peraturan-peraturan tersebut juga terdapat perintah bahwa untuk merayakan tahun Yobel maka seluruh orang Israel harus pulang ke tanah miliknya masing-masing.  Tahukah anda bahwa orang Israel merayakan tahun Yobel terakhir kali sekitar 150 tahun sebelum Bait Allah yang pertama di runtuhkan ? Sejak itu mereka tidak pernah lagi merayakannya . Salah satu alasannya adalah karena dua belas suku tercerai berai dan ada sepuluh suku yang "hilang" hingga saat ini.

Belajar dari makna tahun Yobel secara garis besar seperti di atas , maka ada berbagai pertanyaan yang muncul yaitu apakah makna dan manfaat buat kita sebagai orang Kristen jika kita berusaha untuk merayakan tahun Yobel seperti orang Israel pada masa lalu ? Apakah manfaatnya adalah seperti kutipan di atas ? jika iya, apakah tidak terjadi "gagal paham" jika kita orang Kristen mengharapkan mendapatkan kebebasan dan kelimpahan berkat dalam perayaan tahun Yobel sementara orang Israel asli pada masa lalu memaknai tahun Yobel sebagai perayaan untuk saling memberkati di antara kaum sebangsanya sampai tidak ada yang miskin diantara mereka? apakah tidak "gagal paham" namanya jika orang Kristen merayakan tahun Yobel sementara orang Israel sudah tidak merayakannya lagi ? 

Mungkin ada yang berkata, "apa salahnya jika orang Kristen ikut menyongsong perayaan tahun Yobel?" baiklah tidak ada salahnya namun idealnya adalah kita harus merayakannya seperti yang diperintahkan Tuhan kepada orang Israel. Pertanyaannya adalah jika kita orang Kristen mau merayakan tahun Yobel , terus kita harus pulang ke tanah asal yang mana , ke kampung halaman masing-masing atau ramai-ramai ke Israel atau sekalian terangkat pulang ke Yerusalem Sorgawi ?  Apakah kita juga harus menghapuskan hutang-hutang dari orang yang kita piutangi atau hanya menerima penghapusan hutang dari teman bisnis kita ? Apakah para petani Kristen tidak boleh menggarap tanah mereka selama tahun Yobel ? 

Mungkin ada yang berkata, "tahun Yobel Besar bukan berbicara tentang hal-hal seperti itu lagi tetapi berbicara tentang rahasia menyambut kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali ". Wah berarti kemungkinan kedatangan Tuhan Yesus terjadi di bulan September karena tahun Yobel dimulai pada 23 September 2015 . Baiklah jika itu terjadi, apa yang harus kita -sebagai orang Kristen- lakukan untuk itu? Apakah harus setia dan berjaga-jaga ? bukankah kita dinasehati oleh Tuhan Yesus untuk berjaga-jaga senantiasa jadi mengapa harus berkoar-koar di tahun Yobel untuk berjaga-jaga? 

Bagi yang tetap ngotot menyongsong tahun Yobel silahkan saja karena mungkin memang tahun yang dianggap tahun Yobel besar itu bisa sama artinya dengan untung besar bagi sekelompok orang oportunis . Saya pribadi tidak iri malah turut senang jika ada orang-orang yang untung besar (secara hutang dihapus dan kelimpahan terjadi) karena biasanya orang-orang yang untung besar itu murah hati dan suka berbagi .  Mudah-mudahan orang lain yang berkekurangan mendapat remah-remahnya, ingat ya jika mendapat berkat tahun Yobel jangan dimakan sendiri karena dalam peraturannya ada tertulis jika ada yang miskin di antara sesama maka harus dibantu .  Bagi yang merasa bahwa kedatangan Tuhan Yesus terjadi di tahun Yobel , silahkan bersiap-siap (secara boarding pass sudah di tangan dan jadwalnya sudah ada yang beritahu) namun ingatlah jika hal kedatangan itu tidak terjadi di tahun ini maka jangan kecewa tetaplah berjaga-jaga senantiasa dan berhati-hatilah dalam mendengarkan pengajaran dari orang-orang yang suka memberitahu tentang hal kedatangan itu di waktu-waktu yang akan datang.  

No comments: