Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Nov 22, 2013

Memberkati Anak-anak

Yesus senantiasa menunjukkan sifat penyayang terhadap anak‑anak. Ia menerima simpati mereka sebagai kanak‑kanak serta kasih mereka yang terbuka dan tidak pura‑pura. Pujian mereka yang penuh terima kasih dari bibir yang suci merupakan musik di telinga‑Nya, serta menyegarkan semangat‑Nya bila ditindas oleh hubungan dengan orang‑orang yang licik dan pura‑pura. Ke mana saja Juruselamat pergi, wajah‑Nya yang menyenangkan serta budi pekerti‑Nya yang lemah lembut dan peramah mendapatkan kasih dan keyakinan anak‑anak.

Di kalangan orang Yahudi biasanya anak‑anak dibawa kepada rabbi, agar ke atasnya ditumpangkan tangan untuk memberkatinya; tetapi muridmurid Juruselamat beranggapan bahwa pekerjaan‑Nya yang amat penting tidak boleh diganggu dengan cara ini. Ketika para ibu datang kepada‑Nya dengan anak‑anak mereka, murid‑murid memandang kepada mereka dengan perasaan kurang senang. Mereka berpendapat bahwa anak‑anak ini terlalu muda untuk mendapat manfaat dari kunjungan kepada Yesus, dan mengambil kesimpulan bahwa Ia tidak senang melihat kehadiran mereka. Tetapi sebenarnya terhadap murid‑muridlah Ia tidak merasa senang. Juruselamat (Pasal ini dialaskan atas Mat. 19:13‑1S; Mark. 10:13‑16; Luk. 18:15‑17.) mengerti kesusahan dan beban para ibu yang berusaha mendidik anak‑anak mereka sesuai dengan sabda Allah. Ia telah mendengar doa mereka. Ia sendiri telah menarik mereka datang kepada‑Nya.

Seorang ibu dengan anaknya telah meninggalkan rumah untuk mencari Yesus. Di jalan ia menceritakan kepada seorang tetangga tentang maksud kepergiannya dan tetangga itu ingin melihat anak‑anaknya diberkati Yesus. Dengan demikian beberapa ibu berkumpul bersama‑sama dengan membawa anak‑anak mereka. Beberapa dari anak‑anak itu sudah melalui masa bayi kepada masa kanak‑kanak, dan masa muda. Ketika ibu‑ibu memberitahukan kerinduan mereka, Yesus mendengarkan permohonan yang takut‑takut disertai air mata berlinang‑linang itu dengan penuh simpati. Tetapi Ia menunggu untuk melihat bagaimana murid‑murid mau memperlakukan mereka. Ketika Ia melihat mereka menyuruh ibu‑ibu itu pergi, sambil berpikir bahwa dengan berbuat demikian menyenangkan hati‑Nya, maka ditunjukkan‑Nya kekeliruan mereka dengan berkata, "Biarkanlah kanak‑kanak itu, jangan dilarangkan mereka itu datang kepada‑Ku, karena orang yang sama seperti inilah yang empunya kerajaan surga." Ia menarik anak‑anak itu pada lengan‑Nya, meletakkan tangan‑Nya pada mereka, serta memberikan kepada mereka berkat yang untuknyalah Ia telah datang.

Ibu‑ibu itu terhibur. Mereka pulang ke rumah masing‑masing dalam keadaan yang sudah dikuatkan dan diberkati sabda Kristus. Mereka diberanikan untuk menanggung beban mereka dengan kegembiraan yang baru, serta bekerja dengan penuh pengharapan bagi anak‑anak mereka. Ibu‑ibu pada dewasa ini pun hendaknya menerima sabda‑Nya dengan iman yang serupa itu. Kristus sesungguhnya seorang Juruselamat pribadi dewasa ini sama seperti ketika Ia hidup sebagai seorang manusia di antara manusia. Sesungguhnya Ialah penolong ibu‑ibu dewasa‑ini sebagaimana ketika Ia mengumpulkan anak‑anak kecil pada lengan‑Nya di Yudea. Anak‑anak di rumah tangga kita dibeli dengan darah‑Nya sama seperti anak‑anak pada masa yang lampau itu.

Yesus mengetahui beban hati setiap ibu. Ia yang mempunyai seorang ibu yang bergumul dengan kemiskinan dan kekurangan menaruh simpati terhadap setiap ibu dalam pekerjaannya. Ia yang mengadakan perjalanan yang jauh untuk melegakan hati seorang perempuan Kanani yang cemas akan melakukan sebanyak itu bagi para ibu dewasa ini. Ia yang mengembalikan anak yang tunggal kepada janda di Nain, dan yang dalam sengsara‑Nya di salib mengingat ibu‑Nya sendiri, terharu dewasa ini oleh kesusahan ibu. Dalam setiap kesedihan dan setiap keperluan Ia akan memberikan penghiburan dan pertolongan.

Biarlah ibu‑ibu datang kepada Yesus dengan membawa kebingungan mereka. Mereka akan mendapat anugerah yang cukup untuk membantu mereka dalam mengurus anak‑anak mereka. Pintu gerbang terbuka bagi tiap ibu yang mau meletakkan bebannya di kaki Juruselamat. Ia yang berkata, "Biarkanlah kanak‑kanak itu, jangan dilarangkan mereka itu datang kepada‑Ku," masih mengundang ibu‑ibu untuk menuntun anak‑anak mereka supaya diberkati‑Nya. Bayi di lengan ibunya sekali pun dapat berteduh seperti di bawah naungan Yang Maha Kuasa oleh iman ibu yang senantiasa berdoa. Yohanes Pembaptis dipenuhi dengan Roh Kudus sejak lahirnya. Jika kita mau hidup dalam persekutuan dengan Allah, kita juga dapat mengharapkan Roh Ilahi membentuk anak‑anak kecil kita, sejak masa muda mereka sekali pun.

Pada anak‑anak yang dibawa untuk berhubungan dengan Dia, Yesus melihat pria dan wanita yang harus menjadi ahli waris anugerah‑Nya dan rakyat kerajaan‑Nya, dan beberapa dari antaranya akan mati syahid karena nama‑Nya. Ia mengetahui bahwa anak‑anak ini mau mendengarkan Dia serta menerima Dia sebagai Penebus mereka jauh lebih rela daripada orang dewasa, yang kebanyakan daripadanya berpengalaman dalam perkara‑perkara duniawi, dan bengis. Dalam ajaran‑Nya Ia turun ke derajat hidup mereka. Ia, Yang Maha Mulia di surga, tidak memandang rendah untuk menjawab pertanyaan mereka, serta menyederhanakan pelajaran‑pelajaran‑Nya yang penting untuk memenuhi pengertian mereka yang masih kanak‑kanak. Ia menanamkan benih kebenaran dalam pikiran mereka, yang bertahun‑tahun kemudian akan bersemi, dan berbuah‑buah sampai kepada hidup kekal. Memang benar bahwa anak‑anak paling mudah terpengaruh dengan ajaran Injil, hati mereka terbuka terhadap pengaruh Ilahi, dan paling kuat mengingat ajaran yang diterima. Anak‑anak kecil dapat menjadi orang Kristen, mendapat pengalaman sesuai dengan usia mereka. Mereka perlu dididik dalam perkara rohani, dan orang tua harus memberi mereka setiap kesempatan, agar mereka membentuk tabiat yang serupa dengan tabiat Kristus.

Ibu dan bapa harus memandang pada anak‑anak mereka sebagai anggota‑anggota keluarga Tuhan yang lebih muda, menyerahkan mereka untuk dididik bagi surga. Pelajaran yang kita sendiri pelajari dari Kristus harus kita berikan kepada anak‑anak kita, karena pikiran yang masih muda dapat menerimanya, membuka sedikit demi sedikit bagi mereka keindahan prinsip‑prinsip surga. Dengan demikian rumah tangga Kristen menjadi suatu sekolah, di mana orang tua berfungsi sebagai guru bantu, sedangkan Kristus Sendiri menjadi guru utama. Dalam mengusahakan pertobatan anak‑anak kita, jangan hendaknya kita mencari emosi yang meluap‑luap sebagai bukti yang penting tentang adanya keyakinan dosa. Lagi pula tidak perlu mengetahui waktu yang tepat bila mereka bertobat. Kita harus mengajar mereka untuk membawa dosa‑dosa mereka kepada Yesus, memohonkan keampunan‑Nya, serta percaya bahwa Ia memaafkan dan menerima mereka sebagaimana Ia menerima anak‑anak ketika Ia sendiri berada di dunia ini.

Bila ibu mengajar anak‑anaknya untuk mentaatinya karena mereka mengasihinya, ia sedang mengajarkan kepada mereka pelajaran‑pelajaran utama dalam kehidupan Kristen. Kasih ibu menggambarkan kasih Kristus kepada anak‑anak, dan anak‑anak kecil yang mempercayai dan mentaati ibu mereka sedang belajar mempercayai dan mentaati Juruselamat. Yesus menjadi teladan bagi anak‑anak, dan Ia juga menjadi teladan ayah. Ia berbicara sebagai seorang yang mempunyai kekuasaan, dan perkataan‑Nya disertai kuasa, meski pun demikian dalam segala pergaulan‑Nya dengan orang‑orang yang kasar dan bengis, Ia tidak menggunakan satu ucapan yang tidak ramah‑tamah atau tidak sopan. Rahmat Kristus dalam hati akan memberikan keagungan yang berasal dari surga serta rasa sopan santun. Rahmat‑Nya akan melembutkan apa saja yang kasar, dan menaklukkan segah sesuatu yang kasar dan tidak ramah tamah. Hal itu akan menuntun bapa‑bapa dan ibu‑ibu untuk memperlakukan anak‑anak mereka sebagai makhluk‑makhluk yang cerdas, sebagaimana mereka sendiri ingin diperlakukan.

Hai orang tua, dalam mendidik anak‑anakmu, pahamilah pelajaran‑pelajaran yang telah diberikan Allah dalam alam. Jika engkau hendak melatih sebuah pohon kembang teluki, atau pun mawar atau pun bakung, bagaimanakah engkau akan melakukannya? Tanyakanlah tukang kebun dengan proses apa ia berhasil mengurus setiap cabang dan daun sehingga berkembang dengan indahnya, serta bertumbuh dalam keadaan sejajar dan manis. Ia akan mengatakan kepadamu bahwa bukannya dengan jamahan yang kasar, atau pun dengan usaha secara keras; karena cara ini hanya akan mematahkan batang‑batang yang halus. Hal itu dilakukannya dengan perhatian sedikit demi sedikit, tetapi sering diulangi. Ia membasahi tanah, serta melindungi tanaman yang sedang bertumbuh itu dari tiupan angin kencang dan dari teriknya panas matahari, dan Allah menyebabkannya bertumbuh subur dan berkembang dengan indahnya. Dalam memperlakukan anak‑anakmu, ikutilah cara yang digunakan oleh petani itu. Dengan jamahan yang lemah lembut, dengan pelayanan yang penuh kasih‑sayang, usahakanlah membentuk tabiat mereka menurut teladan tabiat Kristus.

Anjurkanlah pernyataan kasih terhadap Allah dan terhadap satu dengan yang lain. Alasan mengapa begitu banyak pria dan wanita bersikap bengis di dunia ini ialah karena kasih yang sejati telah dianggap sebagai kelemahan, dan telah dikecewakan dan ditahan. Pembawaan yang lebih baik pada orang‑orang ini dipadamkan pada masa kanak‑kanak; dan kecuali terang kasih Ilahi melenyapkan sifat mementingkan diri, maka kebahagiaan mereka akan dirusakkan selama‑lamanya. Jika kita menghendaki anak‑anak kita memiliki roh Kristus yang lemah‑lembut, dan simpati yang ditunjukkan oleh malaikat‑malaikat bagi kita, maka haruslah kita mendesakkan dorongan murah hati yang penuh kasih sayang pada masa kanak‑kanak.

Ajarlah anak‑anak untuk melihat Kristus dalam alam. Bawalah mereka keluar ke alam terbuka, di bawah naungan pepohonan yang indah, dan ke kebun; dan dalam segala perbuatan ciptaan yang ajaib ajarlah mereka untuk melihat pernyataan kasih. Ajarlah mereka bahwa Ia membuat undang‑undang yang mengatur segala perkara yang hidup, dan bahwa Ia sudah membuat undang‑undang kita, dan bahwa undang‑undang ini adalah bagi kebahagiaan dan kegembiraan kita. Jangan meletihkan mereka dengan doa yang panjang serta nasihat yang membosankan, melainkan dengan perantaraan alat peraga alam, ajarkanlah penurutan akan hukum Allah kepada mereka.

Bila engkau memenangkan keyakinan mereka kepadamu sebagai para pengikut Kristus, akan mudahlah mengajarkan kepada mereka tentang kasih yang besar yang dengan itu Ia telah mengasihi kita. Sementara engkau menjelaskan kebenaran tentang keselamatan, serta mengarahkan pandangan anak‑anak kepada Kristus sebagai Juruselamat pribadi, malaikat‑malaikat akan berada di sampingmu. Tuhan akan memberikan kepada ibu bapa anugerah untuk membangkitkan minat anak‑anak kecil dalam cerita yang berharga tentang Bayi di Betlehem, yang sesungguhnya menjadi harapan bagi dunia.

No comments: