Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Jun 13, 2013

Bilangan Prima

Bilangan Prima adalah bilangan yang hanya bisa dibagi dengan angka 1 dan dirinya sendiri, contohnya  angka 1,2,3,5,7,11,13,17,19,23, …. 67,…. 97, 103, dst. Ada suatu riset yang fenomenal tentang bilangan prima ini yang dilakukan oleh seorang hli matematika yang bernama Ivan Panin

Di tahun 1882, seorang imigran muda dari Rusia menamatkan studinya di Harvard. Ia mengalami keubahan yang mengherankan di dalam Kristus, setelah sekian lama berkelana sebagai seorang agnostik yang sering mempelajari atheisme! Sebagai seorang sarjana matematika yang brilia, dan ahli berbagai bahasa dan s astra , Panin mulai mempelajari Alkitab sebagai Kristen. Dengan pengetahuan bahasa Ibrani , Aram , dan Yunani, ia mulai mempelajari Alkitab dalam bahasa aslinya. Kedua bahasa ini, Ibrani dan Yunani, amat unik, sebab tak memiliki sistem angka. Jadi, mereka tak memakai simbol-simbol khusus untuk angka (seperti nomor 1,2,3, dan seterusnya), tetapi memakai huruf-huruf untuk menyatakan angka-angkanya. Di bawah ini ada tabel yang menunjukkan angka-angka yang dinyatakan oleh huruf-hurufnya.

Dengan menyadari nilai-nilai angka yang terkandung dalam setiap huruf Ibrani dan Yunani (Gerika), Panin mulai berekperimen mengganti huruf-huruf tersebut dengan nilai angkanya. Tiba-tiba saja, otaknya yang telah terlatih itu melihat sebuah pola matematika dalam Alkitab! Ia semakin tekun mempelajarinya, kekagumannya semakin besar. Hasil penelitian beberapa jam telah membuatnya makin takjub. Ayat-ayat yang telah ditelitinya mengandung bukti suatu pola matematika yang cermat dan tak bercacat, jauh dari kemungkinan kebetulan atau kemampuan manusia untuk menyusunnya. Penemuannya ini merupakan titik balik dari karirnya. Dan mulai saat itu sampai kematiannya di tahun 1942, ia mengabdikan seluruh kehidupannya untuk meneliti sistem angka dari Alkitab.

Ia menunjukkan, bahwa Alkitab dalam bahasa aslinya adalah merupakan rancangan yang sempurna dari Seorang Mahapemikir Matematika jauh di atas kemampuan manusia untuk menyusunnya. Ia memberikan lebih dari 43.000 lembar hasil penelitiannya kepada Yayasan Penelitian Nobel (Nobel Research Foundation) disertai dengan pernyataan, bahwa ini adalah bukti Alkitab sebagi Firman Allah. Mereka menjawab, "Sejauh penyelidikan yang telah kami lakukan kami menemukan bukti-bukti yang menguatkan pernyataan ini".

Apa yang ia temukan?

"Janji Tuhan adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah" (Mazmur 12:7).

Panin menemukan bahwa pola-pola bilangan prima seperti 11, 13, 17, dan 23, terutama 7, ditemukan dalam berkas-berkas yang besar. Ia menjumlahkan nilai-nilai bilangan dari kata, kalimat, alinea, bait, dan kitab, dan ia menemukan pola-pola yang sama dalam bentuk-bentuk ini! Ia menemukan bahwa jumlah nilai bilangan dari kata-kata habis dibagi dengan 7. Jumlah nilai bilangan dari nama-nama, baik pria maupun wanita, habis dibagi dengan 7. Jumlah nilai bilangan dari kata-kata yang dimulai dengan huruf vokal maupun konsonan, habis dibagi dengan 7. Jumlah nilai bilangan dari kata ulang maupun kata tunggal, habis dibagi dengan 7! Jumlah nilai bilangan dari kata-kata benda maupun bukan kata benda habis dibagi dengan 7. Setiap kata, jumlah nilai bilangannya habis dibagi dengan 7! Mula-mula Panin mendalami hanya sati bait saja dalam waktu cukup lama untuk mendapatkan keteguhan bukti statistik dari rancangan supernatural ini. Ia mengatakan, bahwa semakin kita mendalami suatu bait, semakin kita mendapat bukti lebih banyak dari pola-pola itu, sehingga pikiran kita menjadi terkagum-kagumi.

Beberapa contoh

Di sini ada sebuah contoh dari Perjanjian Lama, yaitu kalimat pertama dari Alkitab, "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi" (Kejadian 1:1). Demikianlah bunyi ayat ini dalam bahasa indonesianya, sedangkan dalam bahasa Ibraninya, ayat ini tepat terdiri dari 7 kata. Ketujuh kata ini memiliki tepat 28 huruf (4X7). Ada 3 kata benda (Allah, langit, dan bumi), gantilah huruf-hurufnya dengan nilai-nilai bilangannya, lalu tambahkan semuanya; hasilnya adalah 777 (111X7)! Kata "menciptakan" dalam bahasa Ibraninya, jumlah nilai bilangannya adalah 203 (29X7). Tiga kata yang pertama memiliki 14 huruf (2X7), demikian pula dengan 4 kata yang terakhir, memiliki 14 huruf (2X7). Kata-kata Ibrani untuk dua objek (langit dan bumi) masing-masing memiliki 7 huruf. Jumlah nilai bilangan dari huruf-huruf permulaan, tengah, dan terakhir dalam kalimat itu adalah 133 (19X7). Jumlah nilai bilangan dari huruf-huruf permulaan dan terakhir dari semua kata-kata adalah 1393 (199X7). Jumlah nilai bilangan dari huruf yang pertama dan terakhir dari kata yang pertama dan terakhir dari ayat ini adalah 497 (71X7). Jumlah nilai bilangan dari huruf yang pertama dan terakhir dari kata-kata yang terletak di antara kata pertama dan terakhir adalah 896 (128X7). Dan seterusnya, dan seterusnya . . . dalam ayat ini sendiri ada 30 pola angka 7 yang berlainan, saya hanya mencantumkan 11 saja diantaranya! Kemungkinan kebetulan yang bisa terjadi untuk hal ini adalah 1 berbanding 33.000.000.000.000 (33 triliun).

Sebuah contoh lagi, dari Perjanjian Baru : Matius 1:1-11. Ayat-ayat ini dalam bahasa Yunaninya terdiri dari 49 kata (7X7). 28 kata dimulai dengan huruf vokal (4X7), sisanya 21 kata dimulai dengan huruf konsonan (3X7). 7 buah kata diakhiri dengan huruf vokal, 42 buah kata diakhiri dengan huruf konsonan (6X7), 49 kata tersebut memiliki 266 huruf (38X7). Dari 266 huruf tersebut, 140 adalah huruf vokal (20X7), 126 adalah huruf konsonan (18X7). Dari 49 kata ini, 14 hanya muncul sekali (2X7), 35 muncul lebih dari satu kali (5X7); 42 adalah kata benda (6X7), sedangkan 7 lainnya bukan kata benda. Kata-kata benda ini memiliki tepat 49 huruf (7X7). Nama-nama pria muncul 56 kali (8X7). Hanya ada tiga nama wanita yang muncul dalam bait ini, dan jumlah nilai bilangan mereka dalam huruf-huruf Yunani adalah tepat 14 (2X7)!

Panin berkata, bahwa hal ini akan membuat Matius bekerja keras berbulan-bulan, 8 jam sehari untuk menyusun bait ini, bila hal ini mungkin. Tapi ingatlah, nama-nama sudah ada sebelum Matius dilahirkan!

Siapa pengarang Alkitab?

Seluruh Alkitab itu seperti ini, saya hanya mengambil secuil kecil daripadanya dan memperincinya. Setiap alinea, bait, dan kitab dalam Alkitab terlihat disusun dalam cara yang mengagumkan seperti contoh di atas. Cara kerja fantastis, bagaimanakah yang dilakukan oleh murid-murid agar dapat menghasilkan susunan ajaib itu tanpa bantuan komputer? Betapa aneh, Markus adalah seorang Romawi, Lukas orang Yunani, Matius orang Yahudi, tetapi mereka semua menulis dalam pola yang sama. Mereka masing-masing memiliki gaya penulisan yang berbeda satu sama lain, tetapi polanya sama! Jadi siapa yang mengarangnya? Dapatkah saudara bayangkan, kecerdasan macam apakah yang dapat melakukan ini? Hanya Allah yang dasyat sajalah yang dapat melakukan ini! Alkitab bukan sekedar kata-kata, ia adalah pola matematika yang menakjubkan. Suatu tarian dari puisi matematis. Komputerpun akan tergiur olehnya! Alkitab bagaikan suatu bangunan di mana setiap bagiannya berhubungan secara sempurna satu sama lain. Saudara tidak bisa mengambil sepatah katapun dari padanya tanpa merusakkan pola keseluruhan. Jika ada orang berkata, bahwa ia tidak suka dengan salah satu bagian saja, maka keseluruhannyapun tak ada gunanya. Inilah yang tidak dimiliki oleh "kitab-kitab suci" dari agama-agama lain di dunia.

Ivan Panin sudah membuktikan kebenaran Alkitab yang melampaui akal , dan Ia  justru menggunakan Matematika ( Ilmu Pasti) untuk menunjukkan Kebenaran Sejati itu. Apakah anda masih menyangsikan bahwa Alkitab yang kita miliki adalah Firman Tuhan ?

1 comment:

Unknown said...

Terima kasih atas artikelnya .semoga dapat menjadi berkat bagi yang belum tahu dan yang rindu akan kebenaran ALLAH .... amin