Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Oct 4, 2019

Bangsa Filistin

Bangsa Filistin (Ibrani: פְּלִשְׁתִּים, Plištim) adalah sebuah bangsa yang disebutkan dalam Alkitab Yahudi dan Kristen. Sumber-sumber Rabinis menerangkan bahwa bangsa Filistin yang disebutkan dalam Kitab Kejadian tidak sama dengan bangsa Filistin yang disebutkan dalam kitab-kitab sejarah deuteronomistis (Kitab Yosua, Kitab Hakim-hakim, Kitab Samuel, Kitab Raja-raja).  Kitab-kitab sejarah deuteronomistis menggambarkan negeri bangsa Filistin sebagai sebuah pentapolis di barat daya Levant yang terdiri atas lima negara-kota yakni Gaza, Askelon, Asdod, Ekron, dan Gat, mulai dari Wadi Gaza di selatan sampai ke Sungai Yarkon di utara. Penggambaran ini menampilkan mereka pada suatu masa sebagai salah satu seteru paling berbahaya bagi Kerajaan Israel.  Di lain pihak, kanon Alkitab Kristen Timur, LXX, menggunakan istilah "allophuloi" (bahasa Yunani: ἀλλόφυλοι) yang berarti "bangsa-bangsa lain" sebagai ganti istilah "filistin."

Sejumlah ayat Alkitab mempertalikan bangsa Filistin dengan kelompok-kelompok lain dalam Alkitab seperti orang Kaftorim serta orang Kreti dan orang Pleti, yang telah diidentifikasikan sebagai Kreta sehingga menimbulkan teori yang sudah lama diyakini bahwa mereka berasal dari kawasan Aegea, meskipun kini telah dipertanyakan kembali. Pada 2016, penemuan sebuah lokasi pemakaman bangsa Filistin yang sangat luas, mencakup 150 makam, tampaknya meneguhkan teori akan asal usul Aegea bangsa Filistin. Uji genetis pada tulang-belulang manusia yang didapati dalam penemuan itu tentunya akan menghasilkan informasi yang lebih mendalam lagi.

Etimologi

"Bangsa Filistin" dalam bahasa Indonesia diserap dari bahasa Arab فلستيون, yang merupakan padanan untuk kata Philistinus dalam bahasa Latin Klasik (terdapat dalam karya-karya tulis Yosefus), dari bahasa Yunani akhir Philistinoi (Phylistiim dalam Septuaginta - terdapat dalam karya-karya tulis Filo), dari bahasa Ibrani Plištim, (misalnya dalam Taurat: Kejadian 21:34:(TB), "di negeri [orang?] Plištim" בארץ פלשתים; dalam Kedua Belas Neviyim kecil: Hakim-hakim 14:3:(TB); 1 Samuel:17:36-(TB); Amos 1:8:(TB)), yang berarti "orang-orang Plešt".

Istilah Ibrani "pelisytim" muncul 286 kali dalam naskah Masora dari Alkitab Ibrani (dari jumlah itu, 152 kali muncul dalam Kitab Samuel Pertama). Istilah ini juga muncul dalam Taurat Samaria. Dalam sastra sekunder berbahasa Aram, yakni Penglihatan-penglihatan Amram (4Q543-7), terdapat penggunaan istilah "Filistia". Kitab ini dapat diperkirakan berasal dari zaman "sebelum masa pemerintahan Antiokhus IV dan sebelum timbulnya pemberontakan Ḥasymona'im", mungkin sekali pada masa jabatan Imam Besar Israel Onias II; Kitab Yobel 46:1-47:1 agaknya menggunakan Kitab Penglihatan-penglihatan Amram sebagai salah satu sumbernya. Dalam Alkitab versi Yunani yang disebut Septuaginta, istilah padanannya, phylistiim muncul 12 kali, juga di dalam Pentateukh.

Catatan Alkitab

Tradisi Ibrani yang tercatat dalam Kejadian 10:14 menyatakan bahwa "Filistim" (פלשתים, Ibrani Standar Pəlištim, Ibrani Tiberias Pəlištîm) berasal dari Kasluhim, yaitu keturunan dari Mizraim (Mesir), anak Ham. Bangsa Filistin tinggal di Filistia (פלשת, Ibrani Standar Pəléšet/Pəlášet, Ibrani Tiberias Pəléšeṯ/Pəlāšeṯ) di sepanjang pantai timur Laut Tengah pada masa bangsa Israel menetap di dataran tinggi Yudea. Acuan Alkitab kepada bangsa Filistin yang hidup di daerah ini sebelum masa ini, pada masa Abraham atau Ishak (lihat Kejadian 21:32-34) dianggap anakronistik oleh sebagian ahli modern.

Bangsa ini juga disebut-sebut dalam Kitab Nabi Amos dan digambarkan berasal dari Kaftor: "Bukankah Aku telah menuntun orang Israel keluar dari tanah Mesir, orang Filistin dari Kaftor, dan orang Aram dari Kir?" (Amos 9:7). Kemudian, pada abad ke-7 SM, nabi Yeremia juga menyebutkan bahwa mereka berasal dari Kaftor. Para sarjana menghubungkan Kaftor dengan Siprus dan Kreta serta tempat-tempat lainnya di Laut Tengah sebelah timur.

Penggunaan Istilah
Para penulis Inggris pada abad XIX dan awal abad XX kadang-kadang menyebut orang Arab Palestina sebagai orang "Filistin." Ini dikarenakan keyakinan akan kaitan yang kuat antara bangsa Palestina dengan orang Filistin, dan sebagai ungkapan yang menunjukkan bahwa kata "Filistin" berarti "penduduk asli Palestina".

No comments: