Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Dec 2, 2018

Gereja dari Timur

Gereja dari Timur   yang juga dikenal dengan sebutan Gereja Nestorian, adalah gereja Kristen dalam tradisi Siria dari Kekristenan Timur. Gereja dari Timur merupakan gereja Kristen dari Kekaisaran Sasaniyah, dan menyebar dengan cepat di seluruh Asia. Antara abad ke-9 dan ke-14, Gereja dari Timur merepresentasikan gereja Kristen terbesar di dunia dalam hal luas geografis, dengan keuskupan-keuskupan yang membentang dari Laut Tengah sampai Tiongkok dan India. Beberapa gereja modern menyatakan diri sebagai kelanjutan dari Gereja dari Timur historis.

Pembentukan Gereja dari Timur dipandang terjadi pada abad pertama dan ketiga di antara komunitas-komunitas Kristen Asiria di provinsi Mesopotamia dari Kekaisaran Parthia dan provinsi Asōristān (Asiria) dari Kekaisaran Sasaniyah serta kerajaan-kerajaan independen kecil Asiria Baru di Osroene, Adiabene, Beth Garmai, Beth Nuhadra, dan Assur.

Gereja dari Timur dipimpin oleh Patriark dari Timur, melanjutkan suatu garis suksesi yang, menurut tradisi, berasal dari Zaman Apostolik. Gereja dari Timur secara liturgis menggunakan Ritus Siria Timur, dan secara teologis mengadopsi doktrin Nestorianisme, yang menekankan keterpisahan kodrat ilahi dan manusia dalam diri Yesus. Doktrin ini beserta asal nama yang digunakannya, yaitu Nestorius (386–451), dikecam oleh Konsili Efesus pada tahun 431, menyebabkan Skisma Nestorian dan eksodus para pendukung Nestorius ke Persia Sasaniyah. Umat Kristen yang berada di Persia menyambut para pengungsi tersebut dan secara bertahap mengadopsi doktrin Nestorian pada abad ke-5, menyebabkan Gereja Persia dikenal juga sebagai Gereja Nestorian.

Gereja dari Timur berkembang pesat dalam era Sasaniyah, dan setelah penaklukan Persia oleh Muslim (633–654) ditetapkan sebagai suatu komunitas dzimmi yang dilindungi di bawah pemerintahan Muslim. Gereja ini tersebar luas sejak abad ke-6, membangun komunitas-komunitas di India (umat Kristen Santo Tomas), di kalangan bangsa Mongol di Asia Tengah, dan di Tiongkok, yang menjadi kediaman bagi komunitas yang berkembang di bawah era dinasti Tang dari abad ke-7 sampai ke-9. Pada abad ke-13 dan ke-14, Gereja dari Timur mengalami periode ekspansi terakhir di bawah Kekaisaran Mongol, ketika orang-orang Kristen Nestorian yang berpengaruh memiliki kedudukan di istana Mongol. Pada puncaknya, Gereja dari Timur sempat tersebar jauh dari jantungnya di Mesopotamia Atas hingga mencapai Tiongkok, Mongolia, Asia Tengah, Asia Kecil, Jazirah Arab, dan India.

Setelah masa puncak perkembangannya secara geografis, Gereja dari Timur mengalami periode penurunan yang cepat sejak abad ke-14, utamanya karena pengaruh-pengaruh dari luar. Kekaisaran Mongol terpecah belah karena perang saudara, dinasti Ming mengalahkan bangsa Mongol (1368) serta menyingkirkan umat Kristen maupun pengaruh asing lainnya dari Tiongkok, dan banyak orang Mongol di Asia Tengah yang berpindah keyakinan ke Islam. Timur (1336–1405), pemimpin Mongol Muslim, membinasakan hampir semua umat Kristen yang tersisa di Persia; setelah masa tersebut, keberadaan Kekristenan Nestorian utamanya terbatas pada Mesopotamia Atas dan Pantai Malabar di India

Selama Skisma 1552, diangkat patriark-patriark tandingan di dalam Gereja dari Timur, yang menyebabkan timbulnya tiga pemisahan tersendiri. Saat ini, Gereja Katolik Kaldea, salah satu Gereja Katolik Timur yang berada dalam persekutuan penuh dengan Takhta Suci, merupakan kelompok terbesar dengan 640.828 umat, diikuti oleh Gereja Asiria dari Timur dengan 170.000 umat, dan Gereja Purba dari Timur yang memisahkan diri darinya dengan 100.000 umat.

No comments: