Kasih Allah kepada Bangsa Israel
Kata Musa kepada bangsa Israel "Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa manapun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu--bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? -- tetapi karena TUHAN mengasihi kamu ..." (Ulangan 7: 7,8)
Kasih Allah kepada Dunia ini
Kata Yesus kepada seorang pemimpin Yahudi bernama Nikodemus : Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3: 1,16) Rasul Paulus menulis: "Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan." (Roma 10: 12,13)
Yesus adalah Mesias Bangsa Yahudi. Alkitab mengatakan:
1. Mesias akan dilahirkan di Betlehem - Mikha 5:2
2. Mesias akan datang dari Galilea - Yesaya 9:1, 6, 7
3. Mesias akan "disingkirkan" (dibunuh - BIS) sebelum penghancuran Bait Allah yang kedua pada 70 M (Daniel 9:26)
4. Mesias akan menjadi "seseorang yang penuh dengan kesengsaraan" (Yesaya 53:3), "dihina dan ditolak" (ay.3), "seperti domba yang dibawa ke pembantaian" (ay.7), "sebagai korban penebus salah (ay.10). "Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian (ay.6). Namun setelah "kematianNya" (ay 9) Dia akan dibangkitkan dan "melihat keturunanNya" dan "umurnya akan lanjut "(ay 10), Dia "berdoa untuk pemberontak-pemberontak" (ay.12) dan "membenarkan banyak orang" (ay 11) . "Oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh (ay 5). "Kita sekalian seperti domba yang sesat, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, dan ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya" (ay 5). Nubuatan ini HANYA dapat dipenuhi oleh SESEORANG YANG MATI UNTUK DOSA SELURUH DUNIA" dan YANG TELAH DIBANGKITKAN KEMBALI.
Dua Israel dalam Perjanjian Baru
Pertama, "Israel menurut daging" ( I Korintus 10:18) terdiri dari "Israel ..... secara jasmani" (Roma 9:3,4) yang tidak mempercayai Yesus sebagai Mesias. Kedua, "Israel milik Allah" terdiri dari mereka yang telah menjadi "ciptaan baru" melalui anugrah dan belas kasihan dari Mesias (Galatia 6:14-16).
Tiga Pandangan Diantara Umat Kristen
1. "Replacement Theology" (Teologi Penggantian -red)
Pandangan ini mengajarkan "Israel" secara keseluruhan telah "digantikan" oleh "Gereja Kristen" secara keseluruhan. Mungkin ini terlalu disederhanakan, tetapi penekanannya adalah "Diluar bersama bangsa Yahudi, didalam bersama bangsa kafir (bangsa-bangsa lain)". Secara historis, mereka yang menerima pandangan ini menganggap hina bangsa Yahudi, mempersalahkan mereka atas kematian Yesus Kristus. Banyak pengikut Nazi menerima sudut pandang ini selama terjadinya "Bencana di Eropa".
2. Dispensational Theology (Teologi Menurut Takdir)
Pandangan ini sebagai reaksi umum dari Replacement Theology. Mengajarkan "Israel" sebagai bangsa , yang berpusat di Timur Tengah, adalah masih bangsa yang istimewa bagi Allah, yang "terpisah" dari "Gereja Kristen". Banyak yang memegang ajaran ini adalah mereka yang "mempercayai takdir" dalam hidup. Menurut ajaran ini "Gereja" yang "dipisahkan dari Israel", lahir pada hari Pentakosta (Kisah 2) dan berlanjut di dunia ini sampai hari Pengangkatan. Setelah gereja diangkat, maka Allah akan memenuhi semua janji-janjiNya dalam Perjanjian Lama kepada Israel secara harafiah yang berpusat di Timur Tengah. Pengajaran ini menerapkan banyak nubuatan di kitab Wahyu kepada negara Israel modern yang ada saat ini. Inilah doktrin yang paling banyak dianut ahli-ahli teologi Kristen. Meskipun pandangan ini berbeda dari "Replacement Theology", namun demikian, masih membangun "tembok pemisah" antara "Israel"dan "Gereja".
3. Israel of God Theology (Teologi Israel Milik Allah)
Pandangan ini memahami perbedaan antara "Israel menurut daging" (I Kor 10:18) dan "Israel milik Allah" (Galatia 6:16) yang terdapat dalam Perjanjian Baru. Israel milik Allah bukanlah Gereja Kafir (yang terdiri dari bangsa-bangsa lain) yang baru terbentuk dalam Perjanjian Baru, yang sama sekali telah "menggantikan" bangsa Yahudi (Replacement Theology), bukan juga sekedar "Israel" yang berpusat di Timur Tengah yang "terpisah" dari Gereja Allah yang benar (Pandangan Dispensionalis). Namun, Israel milik Allah adalah benar-benar Israel rohani kepunyaan Allah (Gereja Allah yang sesungguhnya) yang telah ada sepenjang sejarah, menjangkau baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Israel milik Allah terdiri dari umat yang setia, baik bangsa Yahudi maupun bangsa-bangsa lain, yang sunguh-sungguh berjalan dengan Allah, baik yang menunggu maupun yang mempercayai Yesus Kristus sebagai Mesias mereka. Abraham (berasal dari bangsa kafir), Musa, Daniel, Petrus, Paulus dan Lukas (juga dari bukan dari bangsa Israel), mereka semua adalah bagian dari Israel milik Allah. Pada jaman Elia, terdapat "Israel secara daging" yang mengikuti Ahab dan Izebel, namun demikian masih ada juga "Israel milik Allah" yang tetap taat dan menolak untuk "bertekuk lutut di depan patung Baal" (Roma 11:4,5). Dari mulai jaman Adam, Habel, dan Nuh, sampai pada jaman Musa dan "gereja di padang belantara" (Kisah 7:38), sampai pada orang-orang kudus di akhir jaman, Gereja Allah yang sesungguhnya, yaitu Israel milik Allah, selalu terdiri dari Bangsa Yahudi dan Bangsa-bangsa lain yang setia, yang mempertahankan iman mereka kepada Tuhan ditengah-tengah dunia yang penuh dengan ajaran-ajaran sesat, kemurtadan dan dosa. Situs ini percaya bahwa pandangan ke-tiga ini yang paling merefleksikan pengajaran yang sebenarnya dalam Perjanjian Baru dan keseluruhan Alkitab.
Kebenaran Dari Perjanjian Baru "Separation/Dispensational Theology" menyatakan bahwa "Gereja" dilahirkan pada hari Pentakosta dan "dipisahkan" dari "Israel". Fakta sebenarnya adalah "Gereja" pada hari Pentakosta justru seluruhnya terdiri dari Gereja Yahudi (Kisah 2:5, 36-38, 41, 47). Pemimpin-pemimpin mereka yang mula-mula (Petrus, Yahobus, Yohanes, dll), semua adalah Yahudi (Kisah 2:14; 3:1; 15:4,13). Mereka adalah bagian "Gereja" dan juga "Israel milik Allah". Yesus Kristus telah "merobohkan tembok pemisah" antara bangsa Yahudi (yang bersunat) dan bangsa-bangsa lain (yang tidak bersunat) - Efesus 2:11-14. Yesus Kristus datang untuk "memperdamaikan keduanya (antara Yahudi dan bangsa-bangsa lain)dalam satu tubuh melalui kematianNya di salib (ay.16). Sekarang keduanya menjadi "satu manusia baru dalam Kristus" (ay.15). Jadi, bangsa-bangsa lain, melalui Kristus sebagai Mesias, sekarang adalah "keturunan Abraham", berarti bagian dari "Israel milik Allah" (Galatia 6:16). Ini adalah kenyataan yang tak tergoyahkan dari Firman Allah.
"Israel" dalam kitab Wahyu
"Separatioan/Dispensational Theology" mengajarkan bahwa setelah "gereja" diangkat ke surga, bagian terbesar dari kitab Wahyu difokuskan kepada negara Israel modern yang berpusat di Timur Tengah. Sebenarnya, fokus dari kitab Wahyu bukanlah Israel menurut daging (Israel jasmani), tetapi adalah Israel milik Allah yang berpusat pada Yesus Kristus. Kitab Wahyu secara jelas menggunakan terminologi dan geografi dari Timur Tengah dalam nubuatan-nubuatannya. Terdapat kata "Israel" (7:4), Sodom dan Mesir (11:8), Gunung Sion (14:1), Bait Allah (15:5), Yerusalem (21:10), Babel (17:5), Eufrat (16:12), dan Armagedon/Lembah Megido-red (16:16). Namun, untuk mengerti dengan benar, kitab Wahyu harus ditafsirkan menurut "Roh" (1:10; 2:7,11,17,29; 3:6,13,22; 17:3; 21:10) dan tidak boleh menurut daging. Studi yang teliti dari kitab terakhir dari Alkitab ini mengungkapkan bahwa Allah secara konsisten mengambil bagian-bagian dari Israel kuno dan kemudian menerapkannya kepada Israel milik Allah dalam Yesus Kristus.
Dalam pasal pertama kitab Wahyu, "tujuh kaki dian" yang terdapat di Bait Allah Israel kuno digunakan sebagai simbol dari "tujuh jemaat" (1:3, 20). Disini terletak prinsip kuncinya: hal-hal pada jaman dulu dari bangsa Israel harafiah, diterapkan pada Israel milik Allah (gereja Allah yang sesungguhnya). Dalam pasal 2, Yesus Kristus menyebut "wanita Izebel" (2:20) yang menyesatkan Israel kuno. Namun Dia menggunakan wanita jahat ini sebagai simbol dari orang-orang yang mencoba menyesatkan GerejaNya. Sekali lagi prinsip penafsiran kitab Wahyu dinyatakan - hal-hal yang berkaitan dengan Israel kuno diterapkan kepada GerejaNya yang sesungguhnya, yaitu Israel milik Allah. Kitab Wahyu berbicara mengenai Sodom dan Mesir "rohani" (11:8), Bait Suci surgawi (11:19; 15:5; 16:1,17), Gunung Sion surgawi (14:1; 21:10), dan Yesusalem baru (21:10). Dalam Perjanjian Lama, kota Babel harafiah berada d atas sungai Efrat (Yeremia 51:63, 64).
Buku Wahyu menggunakan sejarah Babel kuno sebagai satu tipe, yang menunjuk kepada misteri "Babel besar" (17:5) yang "duduk" di atas "tempat yang banyak air" (17:1) dari "sungai Efrat yang besar" (16:12). Hal ini memperlihatkan suatu sudut interpretasi yang menerangkan bahwa "air" adalah simbolis, yang sebenarnya melambangkan "bangsa-bangsa, orang banyak" (17:5) di seluruh dunia yang mendukung penipuan dan ajaran sesat dari Babel di akhir zaman. Seperti juga Allah dulu "mengeringkan" sungai pada kota Babel di Perjanjian lama sebelum kehacuran kota itu (Jeremia 51:36, 63, 64), begitu juga akan terjadi pada Penghakiman Terakhir, Dia akan mengeringkan "air" (yang melambangkan bangsa-bangsa) dari Misteri Babel tepat sebelum dunia berakhir (Wahyu 16:12, 17-21, 18:7). Seperti Allah memanggil Israel harafiah (jasmani) untuk keluar dari Babel pada jaman Perjanjian Lama (Yeremia 51:44, 45), begitu pula Yesus Kristus saat ini memanggil "Israel milik Allah" untuk keluar dari Babel rohani sebelum terlambat. Tuhan menyerukan, "Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya." (Wahyu 18:4).
Yesus Kristus saat ini berada di Bait Suci SurgawiNya (Ibrani 8:1,2). Tempat kediaman kita adalah Yerusalem Baru (Yohanes 14:1-3; Wahyu 21:2-5). Umat Kristen yang sungguh-sungguh adalah bagian dari Israel milik Allah (Galatia 3:29: 6:14-16) Kita harus menaklukkan dosa dan penipuan dari Misteri Babilon (Wahyu 2:7, 11,17,26; 3:5,12,21; 18;1-4). Melalui kasih dan anugrah Yesus sang Mesias, biarlah kita bersedia untuk Harmagedon (Wahyu 16:15,16).