Sejarawan berpendapat bahwa kedatangan suku Olmec di Amerika Selatan diawal ataupun sekitar tahun 3000 SM, diperkirakan waktunya bertepatan dengan masa kekuasaan Raja Nimrod.
Suku Olmec yang kita kenal dianggap sebagai suku misterius, tetapi dalam sebuah analisis mitologi menyatakan bahwa mereka berasal dari Afrika yang pernah ikut membangun menara Babel (mungkin) pada masa kekuasaan Raja Nimrod. Pandangan ini tergambar dari patung-patung yang mengenakan topi, keterkaitan budaya & bahasa Amerika Selatan dan Afrika, sebagai bangsa yang kuat dalam bekerja. Pada akhirnya, mereka meninggalkan Raja Nimrod dan berpindah ke daratan Amerika Selatan.
Misteri Asal Usul Suku Olmec
Banyak yang tidak menyadari adanya sejarah suku Olmec di Amerika Selatan, akan tetap menjadi misteri yang membuat tanda tanya besar dan abadi. Arkeolog dan sejarawan menganggap peradaban suku Olmec sebagai salah satu etnis yang tidak diketahui, mereka sepertinya berasal dari Afrika yang meninggalkan jejak dalam budaya kuno Mesoamerika Selatan dan peradaban mereka diterima sebagai budaya yang mempengaruhi, yang kemudian diiukuti suku Aztec, suku Maya, suku Inca dan masyarakat Amerindian lainnya.
Bagaiman mungkin sekelompok orang Afrika sudah berada di sana bahkan diawal sejarah? Perkiraan konvensional munculnya kebudayaan suku Olmec pertama di Amerika sekitar tahun 1500 SM. Bagaimana mereka menyeberangi jarak yang cukup jauh dari Samudera Atlantik? Seperti bukti-bukti yang lebih baru menunjukkan bahwa Viking Skandinavia mungkin telah mencapai Amerika Utara sebelum Columbus, tapi tidak ada sejarawan konvensional pernah memperhitungkan adanya orang-orang Afrika.
Seperti dalam kasus kokain mumi yang dicetus Dr Michelle Lescot dari Natural History Museum, juga sebagai salah satu ilmuwan yang diminta untuk menganalisis tubuh mumi Ramses II (Raja Firaun Mesir yang meninggal pada tahun 1213 SM). Lescot menggunakan mikroskop elektron yang kuat ketika memeriksa potongan perban pada mumi, dan kebetulan menemukan jejak tembakau pada perban. Pada awalnya analisis ini dihentikan karena kemungkinan besar tembakau disebabkan oleh ilmuwan modern yang mungkin merokok disekitar mumi, tetapi usia tembakau itu lebih tua dari dan setara dengan usia mumi.
Isu selanjutnya muncul yang mengaitkan Mesir Kuno dan peradaban Amerika. Tembakau asli diperkirakan berasal dari Amerika Selatan dan awalnya dianggap telah dibawa ke Eropa setelah masa Columbus. Rekan Lescot berpendapat bahwa tanaman ini pasti dari tanaman lain, jenis tanaman yang berbeda dari tembakau.
Pada tahun 1992 Dr Svetlana Balabanova, seorang ilmuwan forensik terkemuka dari Institut Kedokteran Forensik, dia menemukan suatu fakta yang lebih kontroversial, tidak hanya menemukan bukti adanya nikotin tetapi juga kokain, dan kenyataannya bahwa kokain asli berasal daerah pegunungan Andes di pantai barat Amerika Selatan.
Kesimpulan logis, bahwa orang-orang Mesir kuno telah melintasi samudera Atlantik untuk mencapai pantai timur Amerika Selatan, dan kemungkinan besar ke pantai barat.
Suku Olmec Meninggalkan Raja Nimrod Bersama Para Dewa
Beberapa sejarawan berpendapat bahwa kedatangan suku Olmec diawal ataupun sebelum tahun 3000 SM, yang diperkirakan waktunya bertepatan dengan masa kekuasaan Raja Nimrod.
Dalam sejarah Raja Nimrod, disebutkan bahwa ketika itu dia memiliki sekelompok insinyur yang meninggalkan Mesir sekitar tahun 3110 SM. Mitos Nimrod diketahui menentang para Dewa dan mengusirnya, ahli tehnis yang membangun menara Babel meninggalkan Mesir beserta Dewa menuju daratan Amerika. Sementara di Amerika Selatan, kalender baru suku Maya juga dimulai yang memperingati peristiwa besar pada tahun 3113 SM.
Peristiwa ini menandai tragedi besar apa yang dianggap sebagai bencana besar dalam kalender suku maya, begitu pula yang terjadi di daratan Mesir bersamaan dengan hancurnya pemerintahan Raja Nimrod.
Thoth dikenal sebagai dewa Mesir, sementara Sumeria kuno mengenalnya dengan Ningishzidda, di Yunani dikenal dengan Dewa Hermes, di Amerika Selatan dikenal sebagai Quetzalcoatl, suku Maya menyebutnya Kukulkan, bahasa Sotho-Tswana menyebutnya Noga (Sotho-Tswana adalah bahasa suku Bantu di Afrika selatan, berhubungan kuat dengan bahasa proto yang pernah dituturkan bangsa Mesir, Sumeria dan bahkan India). Dan semua sebutan itu mengarah pada satu arti dengan makna yang sama, yaitu 'Ular'.
Salah satu faktor yang menghubungkan dewa Thoth dan dewa Quetzalcoatl adalah simbol klan yang kini menjadi simbol universal pengobatan dan penyembuhan. Hal ini menggabungkan kedua ular dan menunjukkan bahwa keduanya bukan makhluk mitos, tapi makhluk sejarah yang nyata berdaging dan berdarah.
Hubungan Budaya, Bahasa Suku Amerika Selatan Dan Afrika
Dalam buku They Came From the Sky, disebutkan bahwa orang Mesir menyebut Afrika dengan nama Khmer-Roggo, yang artinya 'Tanah Hitam dan Merah'. Khemet juga berarti 'kelimpahan' mengacu pada tanah hitam yang kaya tersimpan setiap tahun di Sungai Nil. Dan 'Roggo' mengacu pada tanah tandus kemerahan di gurun Mesir. Sementara dalam buku The Mystery of Atlantis karya Charles Berlitz tahun 1976, dewa Quetzalcoatl disebutkan telah datang dari 'Tanah Hitam dan Merah'. Dan secara kebetulan, warna ini merupakan warna yang disukai oleh suku Aztec dan suku Maasai di Afrika.
Dalam bahasa Sotho-Tswana, kata 'O' berarti menyatakan 'Dia' dan lomeha, atau lomega, yang artinya 'disatukan'. Nama ini sangat kohesif, sangat jelas dan sesuai dengan orang-orang yang selalu digambarkan menggunakan helm pada situs suku Olmec. Mereka dikatakan telah bekerja di poros tambang dan membangun banyak bangunan kuno yang megah. Dan mereka juga menyempatkan waktu untuk mengukir kepala ber-helm besar.
Nahuatl atau suku pribumi Meksiko mengambil nama Olmec, menurut mereka artinya 'Keturunan karet'. Kata 'Ma-ya' pada bahasa Sotho-Tswana berarti menyebutkan 'Orang-orang yang pergi' dan tutur bahasa berkaitang dengan kata ini adalah Maasai (Ma-sa-ye). Meskipun memang lebih spekulatif, perlu membandingkan gaun dan gerakan tarian suku Maya yang memberi penghormatan kepada dewa Kukulkan, gerakan naik-turun mirip dengan suku Maasai dari Afrika Timur.
Yang menarik dari nama Dewa Quetzalcoatl adalah Tlahuizcalpantechuhtli, yang berkaitan dengan suku Tswana. Dalam tradisi suku Tswana sebutan 'Tlahuizcalpantechuhtli' diartikan sebagai 'Yang datang untuk mengetahui keseluruhan Bumi'. Persis sebagaimana catatan Quetzalcoatl juga menjelaskan tentang nama Te-Huti (Thoth) yang merupakan akar sama seperti mo-Huti (guru) pada bahasa Sotho-Tswana.
Quechua (nama suku Inca) juga mempunyai arti sangat menarik, kata 'Khwetsoa' berarti 'didorong', jadi…. kalimat 'Vira-Quechua' juga berarti 'Yang didorong untuk bekerja', jelas merujuk pada suku Olmec.
Perang Antara Para Dewa, Terukir Di Nazca Line
Setelah meninggalkan Raja Nimrod, suku Olmec menyeberang kedaratan Amerika Selatan dan membentuk peradaban tersendiri. Kisah ini berkaitan dengan Nazca Line, dan persaingan para Dewa diatas kekuasaan wilayah Mesir dan Amerika Selatan. Sementara suku Olmec diperkirakan sebagai orang-orang yang pintar dalam bidang tehnis, bahkan Nazca Line menggambarkan kesombongan mereka yang dijelaskan dalam ukiran landasan, kesombongan yang berujung menentang para Dewa.
Istilah yang paling sensitif adalah 'Nazca' dan 'Tezcatilpoca Huitzilpochtli', beberapa sejarawan telah menentukan bahwa hal ini merujuk pada dewa Ishkur Sumeria, dikenal sebagai 'Teshub' atau 'Hadad'. Lambang khusus yang digunakannya adalah trisula, semacam garpu berbentuk petir.
Dewa Ishkur menjadi musuh Thoth dan Quetzalcoatl, cerita ini melibatkan banyak pergeseran paradigma, salah satunya adalah mengartikan secara lengkap tentang 'Legenda Minotaur' yang sangat terselubung dan telah disalahpahami sebagai warisan bangsa Minoan.
Kehadiran Dewa Ishkur di Amerika Selatan untuk menegaskan kekuasaannya dalam Pantheon (Dewan Dewa yang memerintah bumi). Salah satu cara untuk melakukan hal ini, dengan terbang ke langit dan mengukir berbagai lambang ke tanah (seperti laser). Gambar ini dan gambar lainnya dapat ditemukan di Nazca (Amerika Selatan). 'Nazca' berasal dari Na-sicca yang artinya 'seolah-olah dipotong', bahasa Sotho-Tswana disebut Sega yang berarti 'memotong'.
Dan analisis yang patut diperhitungkan, bahwa trisula menjadi tanda dari peradaban pendahulu tentang adanya perang habis-habisan antara para Dewa di Amerika Selatan, dan menyebabkan suku Olmec terdampar dan hancur di pulau Paskah.
No comments:
Post a Comment