Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Jan 22, 2013

Bagaimana AlQuran memandang Al Kitab

"Alkitab" adalah nama yang Al Qur'an berikan untuk Kitab Suci Kristen yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. "Alkitab" bukanlah istilah Alkitab. Sebab istilah tersebut tidak ada di dalam Alkitab.

Alkitab, penulisannya harus dipisahkan: Al Kitab. Al = sebuah, Kitab = buku.

Kenapa Alkitab tidak mempunyai sebutan untuk gabungan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru? Sebab ketika kitab-kitab Perjanjian Baru dituliskan masih belum di-kanon-kan. Belum dipersatukan.

Kita harus membagi Alkitab ke dalam 5 zaman:

1. Zaman Musa

Nabi Musa-lah yang pertama-tama menuliskan Kitab Suci. Kitab Musa ini disebut dengan kitab Taurat, terdiri dari 5 buku: Kejadian, Keluaran, Bilangan, Imamat dan Keluaran. Nabi Musa menyebut kitab yang dituliskannya sebagai "kitab perjanjian" selain dari "kitab Taurat."

Keluaran24:7 Diambilnyalah kitab perjanjian itu, lalu dibacakannya dengan didengar oleh bangsa itu dan mereka berkata: "Segala firman TUHAN akan kami lakukan dan akan kami dengarkan."

Ulangan28:61 Juga berbagai-bagai penyakit dan pukulan, yang tidak tertulis dalam kitab Taurat ini, akan ditimbulkan TUHAN menimpa engkau, sampai engkau punah.

2. Zaman para nabi

Adalah zaman selewat Musa sampai pada kelahiran Yesus KRISTUS. Orang-orang di zaman ini baru mengenal kitab Musa dengan kitab nabi-nabi secara satu demi satu berdasarkan kemunculan nabi tersebut. Mereka membuat pemisahan antara kitab Musa dengan kitab nabi-nabi. Sebab kitab Musa adalah kitab dasarannya, sedangkan kitab para nabi didirikan berdasarkan pedoman kitab Musa. Sehingga kalau dirumuskan kedua kitab tersebut seperti pasangan suami dengan istri.
Suami-istri antara kitab Musa dengan kitab para nabi inilah yang dijadikan sebagai kitab Perjanjian Lama, yang terdiri dari 39 kitab.

3. Zaman Yesus

Di zaman Yesus dan para rasul, kitab Injil masih belum dituliskan. Disini Injil masih dilakonkan – dijalankan oleh Yesus dan murid-muridNYA. Kelak kisah perjalanan Yesus dengan para murid inilah yang dituliskan sebagai kitab Injil. Kitab Injil ini selengkapnya terdiri dari 5 kitab. 4 kitab memuat secara khusus perjalanan hidup Yesus, yaitu: Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Sedangkan yang sebuah adalah kitab Kisah Para Rasul, yang memuat secara khusus perjalanan hidup 12 murid inti Yesus. Yesus mengetahui bahwa kisah hidupNYA akan dituliskan dan disebut Injil; 

Matius24:14 Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."

Yesus menyebut kitab Musa dan kitab para nabi secara tersendiri, atau secara keseluruhannya sebagai "Kitab Suci."

Lukas24:44 Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."

Yohanes10:35 Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut Allah--sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan

4. Zaman para rasul

Adalah zaman selewat Yesus. Para rasul menuliskan ajaran-ajaran Kristen yang berdasarkan ajaran Yesus, yaitu Injil. Antara kitab Injil dengan kitab para rasul ini juga merupakan pasangan seperti suami-istri yang saling melengkapi, yang disebut: Perjanjian Baru. Rasul Paulus menyebut kitab-kitab Perjanjian Lama sebagai: perkamen; karena dituliskan di atas kulit binatang. alat tulis pengganti kertas yg dibuat dr kulit binatang (spt biri-biri, kambing, keledai)

2Timotius4:13 Jika engkau ke mari bawa juga jubah yang kutinggalkan di Troas di rumah Karpus dan juga kitab-kitabku, terutama perkamen itu.

5. Zaman selewat para rasul

Ini adalah zaman peng-kanon-an Alkitab. Orang-orang di zaman ini berusaha menetapkan kitab-kitab mana saja yang dimasukkan Perjanjian Lama dan kitab-kitab mana saja yang dimasukkan sebagai Perjanjian Baru. Akhirnya ter-kanon-lah 39 kitab di Perjanjian Lama dan 27 kitab di Perjanjian Baru sebagaimana Alkitab kita sekarang ini.
Bangsa Arab sebelum Muhammad menyebutnya: "Al-Kitab Al-Muqaddas", artinya: sebuah kitab yang suci. Tapi Muhammad telah menghilangkan kesucian Alkitab, sehingga hanya disebut sebagai sebuah buku – Al Kitab.

Sekarang mari kita lihat seperti apakah Alkitab menurut Al Qur'an?

Al Qur'an secara terpisah menyebutkan Alkitab terdiri dari Taurat, Zabur dan Injil. Taurat untuk Musa, Zabur – Mazmur untuk Daud dan Injil untuk Yesus. Kelihatannya Muhammad tidak memahami Alkitab dengan baik. Muhammad tak pernah menyebut-nyebut keberadaan "Perjanjian Lama" dan "Perjanjian Baru." Padahal Alkitab sudah sejak tahun 185 TM diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, juga sudah dalam bentuk Perjanjian Lama dan Baru. Mengapa sifat "Perjanjian"-nya tidak disebut-sebut?

Sebab kita tahu bahwa suatu "perjanjian" itu bersifat mengikat. Jika terjadi perjanjian Allah dengan bangsa Yahudi, maka Allah terikat dengan bangsa Yahudi. Dan bukan perkara yang mudah untuk membatalkan sebuah perjanjian, bukan?! Orang yang membatalkan perjanjian bisa disebut: ingkar. Mungkinkah Allah ingkar sehingga berpindah ke bangsa Arab?

QS.2:176 Yang demikian itu adalah karena Allah telah menurunkan Al Kitab dengan membawa kebenaran; dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang (kebenaran) Al Kitab itu, benar-benar dalam penyimpangan yang jauh (dari kebenaran).

Alkitab adalah kitab kebenaran. Muhammad telah memberikan kesaksian bahwa Alkitab adalah benar. Tidak ada yang salah dan tidak ada yang mengubah-ubah Alkitab. Maka siapa saja yang mempersoalkan dan meragukan Alkitab, dia itu sesat.

QS.3:3Dia menurunkan Al Kitab kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, nazzala 'alayka lkitaaba bilhaqqi mushaddiqan limaa bayna yadayhi wa-anzala ttawraata wal-injiil

Alkitab itu dari Allah untuk bangsa Arab juga.

QS. 2:97 Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. Jibril menanamkan rasa percaya kepada bangsa Arab untuk mempercayai kebenaran Alkitab yang merupakan petunjuk dan berita gembira bagi orang beriman. Berita gembira adalah Injil. Dan Injil itu untuk orang yang beriman. Kalau Alkitab salah tidak mungkin bisa dijadikan petunjuk dan tidak mungkin diberikan kepada orang-orang yang beriman.

QS.5:44 Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.

Alkitab adalah petunjuk dan terang yang dipelihara dengan baik oleh para nabi dan para pendeta. "Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang kafir." Barangsiapa yang hidupnya tidak menurut Alkitab, dia itu adalah orang kafir.

QS.6:91 Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya, di kala mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia". Katakanlah: "Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebahagiannya) dan kamu sembunyikan sebahagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahui(nya) ?" Katakanlah: "Allah-lah (yang menurunkannya)", kemudian (sesudah kamu menyampaikan AlQuraan kepada mereka), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya

Alkitab adalah petunjuk bagi manusia. Tentu saja untuk manusia bangsa Arab juga. Dan kalau ada orang yang menyembunyikan ayat-ayat Alkitab, maka itu tandanya ayat-ayat itu tidak hilang dan bukannya dirubah, melainkan disembunyikan.

Disembunyikan artinya masih ada. Bukan hilang dan bukan berubah. Para nabi dan para pendeta yang bertugas memelihara Alkitab pasti mengetahui penyembunyian itu. Karena itu mereka disebut: pemelihara. Pemelihara adalah orang yang keahliannya memelihara. Sama seperti polisi adalah penjaga keamanan. Polisi  bisa menggagalkan setiap gangguan keamanan.

Nabi Allah dan pendeta Allah tidak mungkin mendiamkan saja ayat-ayat Alkitab disembunyikan. Mereka pasti akan mencari dan menemukannya kembali.

1 comment:

Ramadhan said...

Maaf pak , yang dimaksud QS.2:176 dan QS.3:3 al kitab adalah kitab itu sendiri ( Al. Quran) sedangkan pada Al. Quran al kitab disebut dengan injil ('membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil' QS. 3:3)
dimohon untuk tidak menafsirkan secara sepotong. Terima kasih.