Inti Bumi relatif teroksidasi dan semakin berkurang melalui transfer oksigen pada pembentuk inti logam yang mampu menyatukan kebutuhan dalam elemen cahaya pada inti, dan konsentrasi elemen Sederophile di dalam mantel silikat. Hal ini menunjukkan bahwa oksigen adalah konstituen penting dalam inti Bumi.
Adakah kemungkinan bahwa inti bumi mampu mengkontribusi kebutuhan oksigen didalamnya? Dalam beberapa penelitian membuktikan bahwa inti Bumi memiliki oksigen yang sangat berperan penting dalam pembentukan inti logam dan elemen cahaya.
Oksigen, Unsur Penting Inti Bumi
Komposisi inti bumi masih menjadi misteri, para ilmuwan mengetahui bahwa inti luar cair sebagian besar terdiri dari besi, namun diyakini adanya sebagian kecil elemen lain. Oksigen merupakan unsur paling melimpah di planet ini, sehingga tidak masuk akal mengharapkan unsur oksigen yang mungkin menjadi salah satu unsur-unsur cahaya dominan dalam inti Bumi. Implikasi ini sangat besar dalam pemahaman tentang periode ketika Bumi terbentuk melalui pertambahan debu dan gumpalan materi.
Di samping sebagian besar zat besi, inti cair luar juga mengandung sebagian kecil yang disebut unsur cahaya, mungkin belerang, oksigen, silikon, karbon, atau hidrogen. Dalam penelitian Fei tahun 2011, (Laboratorium Geofisika Carnegie dan China Wuhan University of Technology) mengemukakan data eksperimen yang mempersempit identitas elemen cahaya muncul dalam inti luar bumi.
Semakin kedalaman bumi, tekanan dan panas juga meningkat. Akibatnya, materi berperilaku berbeda daripada materi yang bereaksi di permukaan. Di pusat bumi merupakan inti luar cair dan solid, sementara unsur-unsur ringan diperkirakan memainkan peran penting dalam mendorong konveksi inti luar cair, yang tentunya menghasilkan medan magnet bumi.
Dampak kecepatan tinggi dapat menghasilkan gelombang kejut yang meningkatkan temperatur dan tekanan bahan secara bersamaan. Hal ini menyebabkan mencairnya materi pada tekanan yang sesuai dengan yang ada pada inti luar.
Oksigen tidak dapat menjadi elemen komponen utama cahaya pada inti luar Bumi, karena percobaan pada materi kaya oksigen tidak sejajar dengan pengamatan geofisika yang mendukung diferensiasi inti bumi awal di bawah lingkungan yang kurang teroksidasi, yang mengarah pada inti yang miskin oksigen.
Oksigen Sebagai Oksidator Inti Bumi
Penelitian yang dilakukan ilmuwan dari Lawrence Livermore National Laboratory akhir tahun ini telah menemukan bahwa inti bumi terbentuk dalam kondisi oksidasi lebih dari yang diperkirakan sebelumnya.
Melalui serangkaian percobaan laser yang dipanaskan pada sel berlian dengan tekanan tinggi (350,000 hingga 700,000 tekanan atmosfer) dan suhu 5,120 hingga 7.460 derajat Fahrenheit. Tim ini menemukan bahwa penipisan Sederophile yang juga dikenal sebagai elemen Iron Loving dapat diproduksi melalui pembentukan inti di bawah kondisi oksidasi lebih dari prediksi yang diperkirakan sebelumnya.
Akresi Planet (pertumbuhan planet) di bawah kondisi pengoksidasian mirip dengan temuan meteorit yang paling umum. Ilmuwan tahu bahwa bumi bertambah massa dari beberapa campuran bahan meteor, tidak ada cara sederhana untuk mengukur secara tepat proporsi dari berbagai bahan. Hal ini mendefinisikan bagaimana berbagai materi mungkin telah didistribusikan dan disebarkan dalam tata surya awal.
Pembentukan inti dan akresi terkait erat, menghambat proses pembentukan inti yang memungkinkan peneliti menempatkan batasan pada berbagai bahan yang membentuk planet Bumi. Dan menentukan apakah komposisi bahan-bahan berubah seiring waktu, dengan kata lain 'Adakah kemungkinan pertambahan heterogen atau homogen?'
Beberapa percobaan menunjukkan bahwa pengurangan sedikit elemen Siderphile (seperti vanadium, kromium, moderat nikel, dan kobalt) dapat dihasilkan selama pembentukan inti Bumi, yang memungkinkan oksigen memainkan peran lebih menonjol.
Pembentukan inti planet merupakan salah satu tahap akhir dari rangkaian pembentukan debu menjadi meteorit planet. Meteorit adalah bahan baku dalam pembentukan planet dan formasi inti merupakan sebuah proses yang mengarah pada diferensiasi unsur kimia pada planet Bumi. Tapi pembentukan meteorit dan pembentukan inti Bumi merupakan proses yang sangat berbeda. Semua ini didorong sumber panas yang berbeda dan terjadi tekanan yang sangat berbeda dan rentang temperatur.
Medan magnet bumi dihasilkan dalam inti dan melindungi bumi dari angin matahari dan erosi atmosfer. Sedangkan pada inti bumi yang padat, terdapat inti luar yang masih cair. Kemampuan untuk mempertahankan inti luar yang cair dan medan magnet tergantung pada komposisi inti bumi dan konsentrasi unsur cahaya yang dapat mengurangi suhu pelelehan.
No comments:
Post a Comment