Ilmuwan akhirnya memecahkan misteri di balik Manusia Piltdown salah satu hoax paling terkenal dalam paleontologi, sisa fosil yang kemudian dikenal sebagai manusia Piltdown telah ditemukan di sebuah lubang batu Sussex pada tahun 1912.
Manusia Piltdown
Seperti yang dilansir Telegraph pada 16 Desember 2012, penemuan Manusia Piltdown sempat dikabarkan sebagai missing link evolusi antara kera dan manusia, bukti adanya nenek moyang manusia kuno yang hidup 500,000 tahun yang lalu. Hal ini memakan waktu lebih dari 50 tahun untuk menunjukkan bahwa Manusia Piltdown bukan tipuan, tetapi semua itu masih tetap menjadi misteri.
Sekelompok arkeolog, paleontolog dan antropolog akan mengadakan pertemuan untuk membahas hasil penyelidikan baru manusia Piltdown yang bertujuan memecahkan misteri. Di antaranya adalah arkeolog Charles Dawson yang menemukan tulang Sherlock Holmes dan penulis Arthur Conan Doyle.
Penemuan Manusia Piltdown pertama kali diumumkan kepada dunia pada pertemuan Geological Society tanggal 18 Desember 1912. Penemuan ini diklaim sebagai missing link evolusi antara kera dan manusia modern, semua itu diduga hanya untuk sensasi.
Dawson, dari Lewes, East Sussex, mengklaim bahwa mereka telah menemukan sebuah tengkorak manusia yang tebal. Mereka menggali serangkaian fragmen tengkorak, tulang rahang dengan dua gigi, fosil hewan dan beberapa alat batu primitif.
Pasangan ini baru bernama manusia spesies Eoanthropus dawsoni, meskipun beberapa ilmuwan mempertanyakan penemuan itu tetapi banyak orang lain yang mendukung. Dawson meninggal pada tahun 1916 disebabkan Septikemia dan fosil itu tidak pernah diteliti secara independen.
Pada tahun 1949, dua ilmuwan Oxford University melaksanakan tes yang lebih ketat pada fosil Manusia Piltdown. Mereka menemukan bahwa tengkorak kepala Manusia Piltdown bukan berasal dari seorang manusia yang mungkin hidup disekitar 50,000 tahun lalu, rahang tersebut berasal dari orang utan.
No comments:
Post a Comment