Imhotep merupakan salah satu tokoh paling menarik dalam budaya Mesir kuno. Imhotep berarti "orang yang datang dalam damai". Dia menjabat sebagai wazir (perdana menteri) untuk Djoser yang merupakan salah satu raja dinasti ketiga.
Semasa hidupnya, Imhotep dipercaya menjadi imam besar untuk dewa matahari Ra. Dia juga diklaim memiliki berbagai keahlian lain seperti dokter, arsitek, penyair, dan filsuf. Setelah kematiannya, Imhotep diberi status dewa dan menjadi segelintir dari orang biasa yang mencapai status tersebut. Imhotep juga seorang penemu yang dianggap menemukan gulungan papirus, meskipun tidak ada bukti langsung yang mengarah kesana.
Menjadi salah satu orang terdekat raja, Imhotep mungkin terlibat dalam perancangan makam firaun, Piramida Djoser, yang juga dikenal sebagai Piramida Langkah yang terletak di Saqqara dan dibangun sekitar tahun 2630-2611 SM.
Namun, yang membuat dia terkenal dan mencapai status dewa setelah kematiannya adalah keahlian dalam bidang obat-obatan. Imhotep dikenal sebagai pendiri kedokteran Mesir dan tidak memasukkan unsur sihir dalam perawatan medis. Imhotep berhasil mendiagnosis dan menemukan obat untuk dua ratus penyakit. Obat-obatan diekstraknya dari berbagai tanaman. Dia juga dikenal mahir melakukan pembedahan dan perawatan gigi.
Imhotep dipercaya telah memahami sistem peredaran darah manusia, organ vital, beserta kegunaannya. Orang Mesir kuno percaya bahwa ibu Imhotep adalah setengah dewi, santo pelindung Mesir, hal yang membantunya mencapai status dewa setelah kematiannya. Saat Yunani menyerbu Mesir, mereka ikut menyembah dan membangun kuil untuk Imhotep. Orang Yunani seakan melihat Imhotep sebagai manisfestasi dewa penyembuhan mereka sendiri yang bernama Asclepius.
Imhotep adalah Yusuf?
Hal lain yang menarik tentang Imhotep adalah kepercayaan sebagian orang bahwa dia sebenarnya merupakan figur Yusuf seperti yang dikisahkan dalam alkitab. Kepercayaan ini dikaitkan dengan ramalan akan datangnya kelaparan tujuh tahun. Ramalan ini sebenarnya berasal dari mimpi Firaun Djoser. Dalam mimpi ini dewa sungai Nil berbicara kepada firaun dan hanya Imhotep yang bisa menafsirkan mimpi tersebut. Cerita Imhotep amat mirip kisah Yusuf di alkitab yang mengisahkan seorang anak gembala bernama Yusuf yang dijual sebagai budak oleh kakak-kakaknya.
Setelah melalui berbagai cobaan, Yusuf akhirnya tiba di Mesir tempat dia memprediksi sekaligus mencegah kelaparan selama tujuh tahun. Selanjutnya, dia menjadi wazir dan mendapatkan status sebagai satu-satunya orang yang berada tepat setelah firaun.
No comments:
Post a Comment