Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Aug 12, 2013

Babel

I. Menara Babel

* Kejadian 10:8-1010:8 LAI TB, Kush memperanakkan Nimrod; dialah yang mula-mula sekali orang yang berkuasa di bumi;KJV, And Cush begat Nimrod: he began to be a mighty one in the earth. Hebrew,
וְכוּשׁ יָלַד אֶת־נִמְרֹד הוּא הֵחֵל לִהְיֹות גִּבֹּר בָּאָרֶץ׃ Translit, VEKHUSY YALAD 'ET-NIMROD HU HEKHEL LIHYOT GIBOR BA'ARETS
10:9 LAI TB, ia seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN, sebab itu dikatakan orang: "Seperti Nimrod, seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN."KJV, He was a mighty hunter before the LORD: wherefore it is said, Even as Nimrod the mighty hunter before the LORD. Hebrew,
הוּא־הָיָה גִבֹּר־צַיִד לִפְנֵי יְהוָה עַל־כֵּן יֵאָמַר כְּנִמְרֹד גִּבֹּור צַיִד לִפְנֵי יְהוָה׃ Translit, HU-HAYAH GIBOR-TSAYID LIFNEY YEHOVAH (baca 'Adonay) 'AL-KEN YE'AMAR KENIMROD GIBOR TSAYID LIFNEY YEHOVAH (baca 'Adonay)
10:10 LAI TB, Mula-mula kerajaannya terdiri dari Babel, Erekh, dan Akad, semuanya di tanah Sinear.KJV, And the beginning of his kingdom was Babel, and Erech, and Accad, and Calneh, in the land of Shinar. Hebrew,
וַתְּהִי רֵאשִׁית מַמְלַכְתֹּו בָּבֶל וְאֶרֶךְ וְאַכַּד וְכַלְנֵה בְּאֶרֶץ שִׁנְעָר׃ Translit,VATEHI RESYIT MAMLAKHTO BAVEL VE'EREKH VE'AKAD VEKHALNEH BE'ERETS SYINAR

'Babel' (Ibrani בָּבֶל - BABEL) adalah nama dari salah satu kota penting yang didirikan oleh Nimrod di tanah Sinar (Sumer), Babilonia kuno. Babel disebut bersama Erekh dari Akad (Kejadian 10:10). Menurut tradisi Babilonia kota itu didirikan oleh dewa Marduk, dan dihancurkan oleh Sargon ± 2350 sM sewaktu ia mengambil tanah dari situ untuk mendirikan ibukotanya yang baru, Agade.

Sejarah pembangunan kota itu dengan menaranya yang tinggi, diceritakan dalam Kejadian 11:1-11. Di sana nama Babel (Ibrani בָּבֶל - BABEL) diterangkan secara etimologi populer, berdasarkan atas akar kata yang mirip bahasa Ibrani בָּלַל - BALAL, sebagai 'kekacauan' atau 'pencampuran'. Dengan demikian Babel menjadi sinonim dengan kekacauan yang disebabkan oleh perbedaan-perbedaan bahasa yang merupakan bagian hukuman Tuhan atas kecongkakan manusia yang nyata pada pembangunan itu.

Sampai sekarang belum ada bukti arkeologi yang membenarkan adanya kota di Babel sebelum dinasti pertama (± 1800 sM). Tapi tradisi Babilonia dan suatu naskah dari Sharkalisharri, menceritakan bahwa raja dari Agade kr 2250 sM membangun kembali menara kuil (ziggurat) di Babel. Informasi itu menyarankan bahwa sebelumnya telah ada kota suci di tempat tsb. Tindakan Sargon mungkin menguatkan ini. Penggunaan tanah liat yang dibakar untuk bata dan penggunaan aspal sebagai lepa (Kejadian 11:3) telah diceritakan sejak waktu sebelumnya. Mungkin aspal itu diapungkan di Sungai Efrat dari Het.

* Kejadian 11:4-5
11:4 LAI TB, Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."KJV, And they said, Go to, let us build us a city and a tower, whose top may reach unto heaven; and let us make us a name, lest we be scattered abroad upon the face of the whole earth. Hebrew,
וַיֹּאמְרוּ הָבָה ׀ נִבְנֶה־לָּנוּ עִיר וּמִגְדָּל וְרֹאשֹׁו בַשָּׁמַיִם וְנַעֲשֶׂה־לָּנוּ שֵׁם פֶּן־נָפוּץ עַל־פְּנֵי כָל־הָאָרֶץ׃ Translit, VAYOMRU HAVAH NIVNEH-LANU 'IR UMIGDAL VEROSYO VASYAMAYIM VENA'ASEH-LANU SYEM PEN-NAFUTS 'AL-PENEY KHOL-HA'ARETS
11:5 LAI TB, Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu,KJV, And the LORD came down to see the city and the tower, which the children of men builded. Hebrew,
וַיֵּרֶד יְהוָה לִרְאֹת אֶת־הָעִיר וְאֶת־הַמִּגְדָּל אֲשֶׁר בָּנוּ בְּנֵי הָאָדָם׃Translit, VAYERED YEHOVAH (baca 'Adonay) LIROT 'ET-HA'IR VE'ET-HAMIGDAL 'ASYER BANU BENEY HA'ADAM

'Menara Babel', istilah yang tidak terdapat dalam PL, biasa-nya menunjuk kepada menara (מִגְדָּל - MIGDAL / MOGDOL) yang dibangun menjadi tanda tertinggi yang berhubungan dengan kota itu dan pemuja-pemujanya. Pada umumnya dianggap, bahwa sama seperti kota itu, menara tersebut juga belum selesai dibangun (ayat 8), dan bahwa itulah menara kuil bertingkat atau ziggurat dengan banyak tingkatan. Bentuk ini dikembangkan di Babel pada ± 3000 sM mulai dari temenos atau panggung yg menyangga suatu kuil yg dekat dengan kuil-kuil kota (seperti di Erekh dan 'Ukair). Setelah singgungan naskah Sharkalisharri ziggurat di Babel, yang dikemukakan kemudian adalah yang berhubungan dengan pemugarannya oleh Esarhadon thn 681-665 sM. Hal ini disebut Etemenanki dalam bahasa Sumer (pembangunan dasar panggung langit dan bumi) dan dihubungkan dengan kuil Marduk Esagila, 'bangunan yang puncaknya adalah langit'.

Sangat mungkin bahwa bangunan yang dianggap keramat itu meniru suatu bangunan yg lebih tua. Menara ini mengalami kerusakan besar dalam perang tahun 652-648 sM, tapi diperbaiki lagi olehNebukadnezar II (605-562 sM). Bangunan inilah yang sebagian ditemukan oleh Koldewey pada tahun 1899. Herodotus, sewaktu perkunjungannya ± 460 sM, menceritakan tentang bangunan ini, yang juga dibicarakannya dalam suatu papan (tablet) dengan tulisan Mesir kuno dari tahun 229 sM (Louvre, AO 6555). Dengan demikian dimungkinkanlah membuat gambar menara berikutnya.

Lantai dasar menara itu berukuran 90 X 90 m dan tingginya 30 m. Di atas lantai dasar itu dibangun lima lantai, tiap lantai tingginya 6-18 m. Makin ke atas makin kecil ukuran lantai-lantai itu. Sebagai mahkota dari bangunan itu, pada tingkat yang paling atas adalah bangunan kuil. yang dalam anggapan zaman itu menjadi tempat kehadiran sang dewa bila berurusan dengan manusia. Sarana penghubung adalah tangga atau jalan landai. Bagan paling akhir dari suatu ziggurat bertingkat tujuh menunjukkan bahwa tingginya adalah sama dengan lebar dasarnya, dengan suatu kuil berbentuk kubus terletak di puncaknya. Ziggurat-ziggurat yang serupa terdapat di Asyur, Ur, Calah, Erekh dan di Niniwe.

Ziggurat Babel dirusak oleh Xerxes pada thn 472 sM.
Aleksander membersihkan puing-puingnya dengan maksud membangunnya kembali, tapi urung karena ia meninggal. Patok-patok batasnya kemudian dibuang oleh penduduk setempat, dan kini tempat dari apa yang disebut Etemenanki itu adalah suatu lubang (Es-Sahn) yang dalamnya sarna dengan tinggi bangunan asli.

Para pelancong pada segala abad selalu berusaha menemukan tempat menara Babel yang telah menjadi puing itu. Ada yang menyamakannya dengan Es-Sahn tadi, yang lain menyamakannya dengan sisa-sisa yang telah menjadi seperti kasa, yakni sisa-sisa dari ziggurat yang masih ada di Borsippa (mod Birs Nimrud), 11 km di sebelah tenggara Babel, kemungkinan dari zaman Neo-Babilonia.

Dugaan lain berkata bahwa tempat menara seperti yang disinggung dalam Alkitab, adalah di Dur-Kurigalzu (Aqar Quf), di sebelah barat Bagdad. Tapi kota ini dibangun kr 1400 sM. Yang dapat dikatakan dengan pasti adalah, bahwa cerita Kitab Kejadian tentang menara adalah bersifat sejarah yg dapat dipercaya mengenai bangunan-bangunan yang tidak bisa ditemui lagi.

Beberapa ahli menghubungkan penglihatan Yakub tentang tangga dan 'pintu gerbang ke sorga' (Kejadian 28:11-18) dengan suatu ziggurar scperti pernah dibangun di Babel.

Menurut Kejadian 11:9 campur tangan Allah dalam pembangunan Babel mengakibatkan kekacauan bahasa-bahasa dan kemudian penyebaran manusia, mungkin pada zaman Peleg (Kejadian 10:25).

Babel telah menjadi lambang kecongkakan manusia dan kejatuhannya yang tidak dapat dihindari.

Kota Babel di tepi S Efrat (80 km di sebelah selatan Bagdad sekarang, negeri Irak) yang menjadi ibukota negeri Babel dalam hal politik dan agama, juga menjadi ibukota dari kerajaan dan kebudayaan di wilayah itu.

a. Nama

Kata Ibrani בָּבֶל - BABEL atau BAVEL menerjemahkan kata Babilonia bab-ili. jamak bah-ilani, yang menerjemahkan kata Sumer yang lebih kuno ka-dingir-ra, 'pintu gerbang Allah'. Dalam bahasa Mesir b-bi-r' (= bbr atau bbl), bahasa Persia kuno babirus. Nama-nama lain sebagai padanan kata ini dalam naskah-naskah Babilo-nia adalah tin-tir (ki), 'hidup pohon-pohon ', mereka artikan sebagai 'tempat kehidupan ': e-ki, 'tempat terusan-terusan '. שֵׁשַׁךְ - SESAKH dari Yeremia 25:26; 51:40 biasanya diartikan sebagai teka-teki yang menunjuk ke Babel; ada yang menganggapnya seski, kata yang mungkin jarang dipakai dan sangat tua.

b. Pendirian

Menurut Kejadian 10:10 Nimrod meletakkan dasar kota ini sebagai ibukota. Tapi tradisi agamawi Babilonia percaya, bahwa yang meletakkan dasar itu adalah dewa Marduk. Tak ada catatan lain tentang pendirian dan pembangunan kota itu.

c. Sejarah

Sargon I dari Agacle (kr 2350 sM) dan penerusnya. Shar-kalisharri, mendirikan kuil-kuil baai dewa-dewa Anunitum clan Amal dan menurut tradisi juga memperbaiki panggung kuil. Mungkin kola mereka, Agade, telah elibangun eli atas puing-puing kota Babel yg sebelumnya. Pada zamanShulgi dari Ur (± 2000 sM) Babel diserang dan kemudian diperintah oleh gubernur-gubernur (patesi) yang diangkat dari Ur.

Dengan kedatangan dinasti Amari pcrtama di Babel di bawah Sumu-abum. tembok-ternbok kota diperbaiki dan Hammurabi serta para penerusnya memperluas kota itu, yang berkembang sehagai ibukota daerah mereka sampai dika-lahkan oleh orang-orang Het ± 1595 sM. Setelah beberapa lama diperintah oleh bangsa Kasit, kota itu memberontak dan diserang pada beberapa peristiwa, teristimewa oleh Tiglat-Pileser I dari Asyur ± 1100 sM.

Babel berkali-kali berjuang untuk kernerdekaannya, dan suatu kali seorang pemegang pemerintahan dari bangsa Kasdim, Marduk-Apla-Iddina II (722-710, 703-702 sM), mengutus duta-duta untuk meminta pertolongan dari Yudea (2 Raja 20:12-18). Ucapan Yesaya tentang nasib kota itu (Yesaya 13) mirip dengan cerita Sargon II dari Asyur tentang serangannya terhadap kota tersebut. Dalam usaha untuk meniadakan pernimpin-pemirnpin pemberontakan itu, beberapa penduduk kota dipindahkan ke Samaria, dan di sana mereka memasukkan pemujaan kepada dewa-dewa kota dari Babel (2 Raja 17:24-30). Sanherib melantik anaknya menjadi raja Babel tapi ia dibunuh oleh Elam yg pro-Babel, 694 sM. Sanherib mengharap dapat menghapus semangat kebangsaan Babel dengan meruntuhkan kota Babel pada thn 689, dan memindahkan tugu-tugunya yg suci.

Putranya, Esarhadon, berusaha memperbaiki kota suci itu: ia memindahkan Manasye ke Babel sebagai tawanan (2 Tawarikh 33:11). Ia menjadikan Babel kota taklukan di bawah seorang dari anak-anaknya, Samas-sum-ukin. Tapi orang ini bertengkar dengan saudaranya, Asyurbanipal dari Asyur. Dalam perang yang kemudian tahun 652-648 sM Babel rusak berat karena api, dan sekali lagi orang-orang Asyur mengangkat seorang pribumi, Kandalanu, menjadi gubernur.

Kemunduran kerajaan Asyur rnemungkinkan Nabopo-lasar, orang Kasdim, membangun kembali kota itu dan mendirikan dinasti baru pada 626 sM. Pekerjaannya membangun kota itu kembali dilanjutkan dengan baik oleh para penerusnya. teristimewa oleh putranya, Nebukadnezar II, raja Babel (2 Raja 24:1), yang membanggakan diri atas kota besar yang telah dibangunnya kembali itu (Daniel 4:30). Di Babel-lah orang Yahudi ditempatkan sebagai tawanan, setelah tentara Babel beberapa kali menang perang atas Yehuda. Di antara tawanan itu adalah Yoyakim. Penjara tempat dia ditawan ditandai oleh tulisan-tulisan yang terdapat di puing-puing Babel. Barang rampasan dari Bait Suci Yerusalern, yang dibawa bersama raja Zedekia yang telah dibutakan (2 Raja 25:7-13) disimpan di kuil utama kota itu, mungkin kuil dewa Marduk (2 Tawarikh 3:7). Kota Babel kemudian diperintah oleh Arnel-Marduk (Ewil Merodakh) di mana Daniel melayani pemegang pemerintahan Kasdim yang terakhir, Belsyazar, yang memerintah bersama dengan Nabonidus.

Yesaya telah menubuatkan (Yesaya 14:1-23; 46:1,2: 47:1-5) begitu juga Yeremia (50-51) bahwa Babel akan jatuh pada waktunya, dan yang akan tinggal hanyalah puing-puing. Pada Oktober 539 orang Persia di bawah pimpinan Koresy memasuki Babel dan membunuh Belsyazar (Daniel 5:30). Bangunan-bangunan utama tidak dirusak. dan kuil-kuil dengan arca-arcanya diperbaiki at as perintah raja. Di luar Alkitab tidak ada sumber informasi tentang pernerintahan kota ini, yang kemudian menjadi ibukota tambahan dari Persia.

Bejana-bejana kuil diserahkan kepada Sesbazar untuk membangun kembali [url=http://www.sarapanpagi.org/yerusalem-sion-vt243.html#p528Yerusalem[/url], dan penemuan laporan tentang ini. mungkin di dalam gedung arsip di Babel, menjadi sebab dari kelanjutan kembalinya Yahudi buangan yang terbuang di Babel di bawah pimpinan Ezra (Ezra 8:1). Seperti dulu, Babel adalah pusat beberapa pemberontakan antara lain oleh Nidintu-Bel (522 sM); Araka(521 sM); Belsyimanni dan Syamasy-eriba (482 sM).

Waktu Xerxes menindas yg terakhir, ia merusak kota itu (478 sM); Aleksander berencana memperbaikinya, tapi baru sebagian kecil perbaikan itu selesai ia meninggal. Dengan pembangunan Selcukia di pantai Sungai Tigris, sebagai ibukota pemegang-pemegang pemerintahan Seleukid setelah pendudukan Babel pada tahun 312 sM, sekali lagi Babel jatuh kepada kerusakan dan puing-puing. Tapi, menurut tulisan-tulisan berbentuk baji di atas papan, kuil Bel di sana tetap ada sampai paling sedikit tahun 75 sM.

d. Penyelidikan

Sejak Herodes dari Halikarnasus kr 460 sM (History, 1. 178-188) meninggalkan cerita-cerita tentang kunjungannya ke Babel. banyak orang yang tertarik dengan kota itu, antara lain Benyamin dari Tudela (abad 12), Rauwolf (1574), Niebuhr (1764), C.J Rich (1811-1821) dan Ker Porter (1818) kemudian diikuti oleh penyelidik-penyelidik yang lebih ilmiah, membuat penelitian dan rcncana atas puing-puing itu. Usaha pertama oleh Layard (1850) dan Fresnel (1852), kemudian diikuti penggalian yang sistematis di bagian dalam kota itu oleh Deutsche Orient Gesellschaft di bawahKoldewey (1899-1917). dan lebih kemudian lagi oleh Lenzen pada tahun 1956-1958. Sejak 1962 orang Irak telah memperbaiki kuil Ninmah.

Hasil penclitian tadi digabungkan dengan bukti-bukti lebih dari 10.000 ayat-ayat tertulis, yang ditemukan di tempat itu oleh orang-orang pribumi yang mencangkul tanah untuk membuat bata, memungkinkan untuk membuat gambar yang tepat dari kota zaman Nebukadnezar itu. Gundukan reruntuhan, bebe-rapa kali perusakan dan pembangunannya kernbali. bersama dengan perubahan arah Sungai Efrat dan bcrtambah dalarnnya pcrmukaan air di bawah tanah berarti, bahwa baru sebagian kecil dari kota itu yang sudah digali, sedangkan bagian terbesar bel urn digali sampai sekarang.

Kini tempat itu ditutupi oleh bukit-bukit yg terpisah-pisah. Yang paling besar, Qasr, menutupi baluwarti - benteng pertahanan kota: Merkas, suatu bagian kota. Di scbelah utara Bawil, istana utara atau istana musim panas Nebukadnezar: Amran ibn 'Ali kuil Marduk, dan Sahn tempatziggurat atau panggung kuil.

Babel dikelilingi tembok ganda, tersusun berbelit-belit.
Tembok luar panjangnya 27 km, kuat dan cukup lebar bagi kereta-kereta jalan di atasnya, dilengkapi dengan panggung-panggung pertahanan, dan mempunyai 8 pintu. Di sebelah utara pintu-pintu gerbang yg besar dari Isytar menuju ke jalan arak-arakan terus ke tembok ke Esagila. kuil Marduk, dan ziggurat Etemenanki di dekatnya. Jalan besar yg dialasi batu ini panjangnya 920 m, tembok-temboknya dihiasi dengan batu yang diemail dengan gambar 120 ekor singa (lambangIsytar), 575 musrussu - naga-naga (Marduk), dan lembu-lembujantan (Bel) disusun silih berganti deretannya.

Jalan itu membelok ke barat dan menyeberangi Sungai Efrat melalui suatu jembatan yang menghubungkan Kota Baru di pantai barat dengan ibukota yang lama. Istana-istana yang utama yang begitu diperhatikan raja-raja. kini merupakan komplek bangunan-hangunan dalam bcntcng. dan di antaranya berada ruang takhta (52 X 17 m) yang mungkin dipakai pada zaman Daniel. Pada pojok timur laut dari israna, ada sisa-sisa dari tiang-tiang yang oleh Koldewey dianggap penyangga dari 'taman-taman ganrung' yang dibangun oleh Nebukadnezar bagi Amitis, istrinya. sebagai kenang-kenangan kepada tanah kelahirannya.

Banyak bagian dari wilayah kota dan kuil-kuilnya, 53 kini dikenal, telah ditcmukan. Bcbcrapa nama dari bagian-bagian kota kadang-kadang dipakai untuk menghunjuk segenap kola itu (Shuanna, [JCS 23, 1970, him 63] Susan, Tuba, Tintir, Kullab). Perusakan yang berulang kali mengakibatkan hanya sedikit barang kuil yang tersisa pada tempatnya. Pemilikan atas area Marduk yang tempatnya di Esagila, merupakan puncak kemenangan dan dibawa ke ibukota negara pemenang. Tentang agama dan kebudayaan Babel,lihat bagian III di bawah.

No comments: