Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Aug 14, 2013

Aqueduct Romawi: Saluran Air Kuno yang Masih Berfungsi

Peradaban Romawi kuno didirikan di pantai barat semenanjung Italia pada abad ke-9 SM. Awalnya, peradaban Romawi adalah sebuah komunitas pertanian kecil di tepi Sungai Tiber. Lambat laun, komunitas tersebut tumbuh menjadi salah satu kerajaan paling kuat di dunia, mengangkangi wilayah sampai sekitar Laut Mediterania. Secara bertahap, peradaban Romawi berubah dari sebuah monarki ke bentuk republik hingga akhirnya menjadi kekaisaran otokratis.

Saluran Air (Aqueduct) Romawi Kuno

Saluran air yang dibangun untuk menyalurkan air dari satu tempat ke tempat lain dikenal sebagai aqueduct. Kekaisaran Romawi kuno memiliki sistem saluran air canggih yang dianggap sebagai salah satu peninggalan kebesaran Romawi.



Aqueduct Romawi kuno merupakan bukti keunggulan teknik Romawi. Banyak diantara saluran air tersebut masih digunakan hingga saat ini. Material seperti batu, batu bata, dan semen yang terbuat dari bahan-bahan vulkanik (dikenal sebagai "pozzuolana") digunakan bersama-sama untuk membangun aqueduct. Lebih hebatnya lagi, banyak diantara saluran air ini berada di bawah tanah. Saluran air tersebut digali melalui batuan. Bukti sejarah mengungkapkan dari 260 mil struktur saluran air hanya 30 mil yang berada diatas permukaan tanah. Saluran air dibuat terutama di daerah yang memiliki keterbatasan cadangan air. Aqueduct tidak hanya digunakan untuk mengalirkan air minum melainkan juga air untuk mandi, untuk pemandian umum, serta untuk menyuplai air mancur di berbagai kota di Kekaisaran Romawi. Saluran air ini juga dilengkapi dengan fasilitas untuk membuang air kotor ke selokan. Aqueduct Romawi kuno bergantung pada berbagai aspek seperti gravitasi untuk membuat air mengalir secara kontinu. Saluran air kuno dapat dilihat di seluruh Kekaisaran Romawi. Ukuran kota dapat diprediksi dari rumit tidaknya sistem saluran air yang dibangun. Vitruvius, seorang cendekiawan Romawi menuliskan metode pembangunan aqueduct di bukunya yang berjudul De Architectura. Buku tersebut ditulis pada abad-1 SM dan itu digunakan oleh seorang jenderal Romawi, Frontinus, untuk mengatur pengelolaan air di Roma.

No comments: