Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Aug 5, 2013

Antisemitisme

Antisemitisme adalah bentuk kebencian dan prasangka yang ditujukan pada orang yang beragama Yahudi atau orang-orang keturunan Yahudi. Sejarah antisemitisme sudah dimulai sejak jaman kuno, dengan banyak contoh mengenai penganiayaan terhadap orang-orang Yahudi bertebaran dalam sejarah. Terjadinya ketegangan di Timur Tengah sejak akhir abad ke-20 akibat pendirian negara Israel, membuat antisemitisme masih berlangsung hingga kini di mana prasangka dan diskriminasi secara luas diakui sebagai tidak dapat diterima.

Terdapat berbagai bentuk antisemitisme. Dalam konteks antisemitisme agama -juga dikenal sebagai Anti-Yahudi-, orang-orang yang beragama Yahudi diserang karena keyakinan agama mereka. Orang Yahudi memiliki posisi kurang menguntungkan di banyak komunitas karena cenderung menjadi minoritas disertai dengan keyakinan agama yang dianggap asing oleh mayoritas. Hal ini terutama berlaku bagi komunitas Yahudi Ortodoks yang taat, di mana banyak ekspresi keagamaan begitu terlihat jelas dan termanifestasi dalam cara berpakaian hingga perilaku yang memicu kecurigaan dan prasangka.

Antisemitisme juga memiliki asal yang bersifat budaya dengan serangan ditujukan pada warisan budaya bangsa Yahudi, meskipun mereka sebenarnya juga terdiri dari beragam etnis berbeda. Secara historis, perilaku antisemitisme mewujud dalam berbagai cara. Di sebagian komunitas, orang-orang Yahudi diisolasi, dipaksa tinggal di daerah-daerah tertentu, dan dilarang bekerja di bidang-bidang tertentu.

Orang Yahudi juga dianiaya dan diusir secara massal dengan yang paling terkenal adalah peristiwa Holocaust pada saat PD II. Bahkan di daerah dimana diskriminasi terhadap orang-orang Yahudi secara teoritis dilarang, orang Yahudi menghadapi prasangka yang membuatnya sulit menemukan pekerjaan, rumah, dan posisi di masyarakat. Sejumlah alasan dilontarkan sebagai landasan kebencian mendalam terhadap orang Yahudi.

Penjelasan yang paling sering adalah bahwa orang Yahudi cenderung dianggap sebagai "orang lain". Pengaruh retorika juga memainkan peran, dengan para pemimpin politik menggunakan orang-orang Yahudi sebagai sasaran empuk target kebencian untuk mengalihkan perhatian dari masalah lain yang lebih mendesak. Dalam konteks keagamaan juga berkembang keyakinan bahwa orang Yahudi bertanggung jawab atas kematian Kristus atau orang-orang Yahudi yang menggunakan darah anak-anak Kristen dalam ritual keagamaan. Kenyataannya, Kristus wafat karena merupakan musuh politik negara Romawi dan orang-orang Yahudi juga sama seperti manusia lain yang tidak akan menggunakan darah anak-anak untuk ritual agama.

No comments: