Baru-baru ini, ilmuwan telah menemukan mineral baru yang disebut mineral Kuratite berasal dari batuan meteorit D'Orbigny. Meteorit D'Orbigny memiliki berat 16,55 kilogram tertutup kulit fusi berwarna abu-abu gelap yang ditemukan seorang petani ketika menggarap ladang jagung pada bulan Juli 1979, di Buenos Aires - Argentina.
Awalnya, batu meteor dianggap artefak India dan dibiarkan berada di lahan pertanian selama hampir dua dekade sebelum dugaan bahwa batu itu merupakan meteorit. Mineral Kuratite diambil dari nama seorang peneliti meteor terkenal di dunia sekaligus untuk menghormati Dr Gero Kurat (1938 - 2009). Hasil analisis minaral Kuratite dipublikasi dalam 45th Lunar and Planetary Conference, tim ilmuwan dipimpin oleh Dr Shyh - Lung Hwang dari National Dong Hwa University, Taiwan.
Mineral Kuratite Dari Meteor D'Orbigny
Angrites merupakan kelompok meteorit Achondritic, Petrogenesis, dimana saat ini ilmuwan masih memperdebatkan komposisi kimia tersebut. Komposisi kimia Angrites dianggap aneh dengan unsur Lithopile Refraktori tinggi dan kelimpahan HSE rendah, serta unsur-unsur yang mudah menguap.
Pada tahun 2000, Dr Kurat dan rekan-rekannya mengkonfirmasi jenis meteorit, dimana dalam penelitian tersebut batuan dianggap Achondrite yang sangat langka dan dikenal sebagai Angrite. Hal ini ditandai dengan vesikel yang menonjol dan jarang terlihat pada meteorit umumnya.
Sebelum penetapan mineral Kuratite, ditahun 2004 Dr Kurat dan rekan-rekannya menerbitkan makalah dalam jurnal Geochimica et Cosmochimica Acta, mereka menguraikan keberadaan besi, alumunium, titanium, silikat tak dikenal dalam batu meteor D'Orbigny. Studi mineral langka Fe, Al, Ti, Si dari batuan meteor D'Orbigny telah disetujui sebagai mineral Kuratite oleh CNMNC.
Fase mineral dalam batuan tidak diketahui terdiri dari kristal yang sangat kecil dengan diameter rata-rata sekitar 0.01 milimieter. Ukuran mineral itu sangat kecil sehingga sangat suliy menentukan bentuk sifat fisik kimia, padahal penentuan ini dianggap sebagai fase penentuan mineral Kuratite.
Awalnya, batu meteor dianggap artefak India dan dibiarkan berada di lahan pertanian selama hampir dua dekade sebelum dugaan bahwa batu itu merupakan meteorit. Mineral Kuratite diambil dari nama seorang peneliti meteor terkenal di dunia sekaligus untuk menghormati Dr Gero Kurat (1938 - 2009). Hasil analisis minaral Kuratite dipublikasi dalam 45th Lunar and Planetary Conference, tim ilmuwan dipimpin oleh Dr Shyh - Lung Hwang dari National Dong Hwa University, Taiwan.
Mineral Kuratite Dari Meteor D'Orbigny
Angrites merupakan kelompok meteorit Achondritic, Petrogenesis, dimana saat ini ilmuwan masih memperdebatkan komposisi kimia tersebut. Komposisi kimia Angrites dianggap aneh dengan unsur Lithopile Refraktori tinggi dan kelimpahan HSE rendah, serta unsur-unsur yang mudah menguap.
Sebelum penetapan mineral Kuratite, ditahun 2004 Dr Kurat dan rekan-rekannya menerbitkan makalah dalam jurnal Geochimica et Cosmochimica Acta, mereka menguraikan keberadaan besi, alumunium, titanium, silikat tak dikenal dalam batu meteor D'Orbigny. Studi mineral langka Fe, Al, Ti, Si dari batuan meteor D'Orbigny telah disetujui sebagai mineral Kuratite oleh CNMNC.
Fase mineral dalam batuan tidak diketahui terdiri dari kristal yang sangat kecil dengan diameter rata-rata sekitar 0.01 milimieter. Ukuran mineral itu sangat kecil sehingga sangat suliy menentukan bentuk sifat fisik kimia, padahal penentuan ini dianggap sebagai fase penentuan mineral Kuratite.
No comments:
Post a Comment