Ilmuwan akhirnya berhasil mengambil gambar galaksi tertua dan jauh di alam semesta, galaksi mature (masa dewasa) dan besar ditemukan pada jarak 12 miliar tahun cahaya. Galaksi ini diperkirakan telah tercipta ketika alam semesta berusia 1,6 miliar tahun dan keberadaannya menimbulkan pertanyaan baru, bagaimana galaksi itu berkembang cepat.
Penelitian ini didukung ilmuwan internasional, termasuk Profesor Karl Glazebrook dari Swinburne university of Technology. Dalam penelitian tersebut, galaksi tertua dan jauh ditemukan setelah melewati 40 malam mengamati angkasa dengan kamera Fourstar yang diletakkan pada Baade Telescope Magellan di Chile, kemudian dikombinasian dengan data Extragalactic Legacy Survey Hubble. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal The Astrophysical Journal Letters, bulan Maret 2014.
Galaksi Tertua Alam Semesta
Dalam penelitian tersebut, ilmuwan menggunakan filter khusus untuk menghasilkan gambar sensitif terhadap irisan kecil dari spektrum inframerah. Tim ilmuwan mengukur jarak secara akurat untuk menentukan ribuan galaksi pada suatu waktu, juga menyediakan peta 3 Dimensi alam semesta awal.
Sekitar 15 tahun yang lalu, galaksi tertua diperkirakan tidak terlihat bahkan termasuk dalam model kosmologi pada saat itu. Ditahun 2004, Glazebrook menulis makalah tentang penemuan galaksi yang hanya berjarak 3 miliar tahun setelah Big Bang. Tetapi saat ini dukungan teknologi telah mendorong perkembangan lebih jauh hingga mampu menjangkau usia alam 1,6 miliar tahun.
Astronom menggunakan gambar panjang gelombang inframerah, mencari galaksi di alam semesta awal dengan karakteristik berwarna merah. Warna merah menunjukkan adanya bintang tertua dan kurangnya pembentukan bintang aktif. Mereka menemukan 15 galaksi dengan jarak rata-rata 12 miliar tahun cahaya, atau hanya 1,6 miliar tahun terbentuk setelah ledakan Big Bang.
Galaksi tertua di alam semesta yang berhasil ditemukan, hampir tidak terdeteksi panjang gelombang visual dan mudah diabaikan. Tetapi dalam gambar cahaya baru inframerah, galaksi ini bisa diukur, dapat disimpulkan bahwa disana sudah tercipta rata-rata 100 miliar bintang per galaksi.
Para peneliti berpendapat, galaksi dewasa diperkirakan memiliki massa yang mirip dengan Bima Sakti, tetapi bintang sudah banyak yang mati. Sementara galaksi Bima sakti masih terus membentuk bintang baru walaupun pada tingkat yang lambat. Bima Sakti diperkiran terbentuk sangat cepat dalam waktu yang relatif pendek, kira-kira 1 miliar tahun lalu.
Penemuan ini justru menimbulkan pertanyaan baru tentang bagaimana galaksi tertua bisa terbentuk begitu pesat dan mengapa berhenti membentuk bintang? Pertanyaan ini masih terus digali, begitupula dengan penelitian yang terus dilanjutkan untuk mengungkap proses terbentuknya galaksi misterius sekaligus terawal di alam semesta.
No comments:
Post a Comment