Kapan terjadinya Big Bang? Sepanjang penelitian, Big Bang diperkirakan terjadi hampir 14 miliar tahun yang lalu, dimana ledakan kemudian mengembang membentuk alam semesta secara ekspansial. Alam semesta membentang jauh melampaui pandangan teleskop yang pernah ada di Bumi, bahkan tak ada satu peralatan yang mempu menembus ujung alam semesta.
Ilmuwan dari BICEP2 mengumumkan bahwa mereka telah menemukan bukti pertama inflasi kosmik, merupakan gambar pertama gelombang gravitasi atau riak ruang waktu. Gelombang ini digambarkan sebagai getaran pertama Big Bang, menghubungkan mekanika kuantum dan relativitas umum.
BICEP2 didanai oleh Keck Foundation dan National Science Foundation (NSF) yang juga menjalankan stasiun Kutub Selatan. BICEP2 merupakan tahap kedua dari program terkoordinasi, beberapa lembaga pendidikan juga ikut berkontribusi dalam penelitian tersebut diantaranya University of California at San Diego, University of British Columbia, National Institute of Standards and Technology, University of Toronto, Cardiff University, dan Commissariat A l'Energie Atomique.
Penemuan Pertama Getaran Big Bang
Menurut John Kovac, sinyal yang ditemukan merupakan salah satu tujuan penting dalam kosmologi. Hasil pengamatan berasal dari teleskop BICEP2 yang menangkap latar belakang gelombang mikro kosmik, atau cahaya samar yang tersisa dari Big Bang. Fluktuasi kecil dalam pijar memberi petunjuk kondisi alam semesta awal.
Perbedaan kecil dalam suhu angkasa memberi indikasi tertentu, dimana bagian alam semesta yang lebih padat dan akhirnya bercampur menjadi galaksi pertama dan cluster galaksi. latar belakang gelombang mikro kosmik meruapakan suatu bentuk cahaya yang menunjukkan semua sifat, termasuk polarisasi. Di luar angkasa, latar belakang gelombang mikro kosmik disebarkan oleh atom dan elektron sehingga terpolarisasi.
Polarisasi ini disebut B-Mode, berputar atau pola Curl dalam orientasi sisa-sisa polarisasi cahaya kuno Big Bang. Gelombang gravitasi menekan ruang angkasa dan menghasilkan pola berbeda pada latar belakang gelombang mikro kosmik. B-Mode berputar merupakan bukti unik adanya gelombang gravitasi dan gambaran langsung tentang keadaan luar angkasa terdahulu.
Dalam penelitian ini, ilmuwan menganalisa skala spasial sekitar 1 hingga 5 derajat, berkisar 2-10 kali lebar bulan purnama. Mereka menguji di Kutub Selatan untuk mengambil keuntungan dari cuaca dingin, kering dan stabil. Sinyal B-Mode terdeteksi jauh lebih kuat daripada yang diharapkan, mereka menganalisa selama lebih dari tiga tahun untuk mendapatkan hasil maksimal.
Anlaisis ini akan memberikan wawasan baru tentang getaran Big Bang sebenarnya, bagaimana alam semesta tercipta dan seberapa besar inflasi terjadi di luar angkasa. Ilmuwan juga mempertimbangkan polarisasi yang diamati, apakah pola tersebut berasal dari debu angkasa tetapi data analisis menunjukkan hal ini tidak mungkin terjadi, dengan kata lain bahwa pola getaran Big Bang tersebut murni.
1 comment:
JOKOWI
Post a Comment