Kota ini dulunya merupakan bagian dari kerajaan Babilonia, yang bertahan selama ribuan tahun dari peperangan dan bencana alam.
Di pusat kota ini terletak makam Nabi Yehezkiel, yang sering diidentifikasi sebagai Nabi Zulkifli dalam tradisi Islam. Makam ini sedang dalam proses pemugaran. Namun, proses itu sendiri terancam macet.
Proses pemugaran makam Nabi Yehezkiel dimulai tahun lalu oleh Badan Kepurbakalaan Irak, dipimpin oleh Qais Hussein Rashid.
Rashid memimpin pemugaran pusat sejarah di kota itu, termasuk makam Nabi Yehezkiel, sinagoge-sinagoge yang ada di sekitar makam itu, sebuah menara masjid dari abad ke-14, serta sebuah pusat perbelanjaan di zaman Ottoman yang diperkirakan berasal dari tahun 1800-an.
Pelaksana proyek pemugaran berharap agar proses pemugaran dapat memasukkan Kifl ke dalam daftar Warisan Dunia UNESCO, bersama-sama dengan tiga kota lainnya di Irak, yaitu Hatra, Samarra dan Ashur.
"Kami bisa buktikan pada dunia bahwa tempat ini adalah salah satu tempat budaya yang mempromosikan koeksistensi yang beradab dan damai di antara manusia," kata Rashid.
Sejak proses pemugaran dimulai, banyak keberatan yang diajukan antara lain dari dewan Shi'a dan Salman ar-Zargany (gubernur setempat). Keberatan-keberatan tersebut membuat proses pemugaran sering tertunda.
Dua minggu lalu, Rashid telah membatalkan pengajuan anggaran sisa sebesar US$ 500.000. Dana itu telah dialihkan untuk proyek-proyek lain
No comments:
Post a Comment