Dua benda arkeologis tersebut adalah sebuah pedang prajurit Romawi dan sebuah batu berukiran Menora (kaki dian) yang diduga berasal dari tahun 66 M.
Menurut Profesor Ronny Reich, pedang tersebut kemungkinan adalah milik dari prajurit infantri Romawi yang ditempatkan di Yerusalem pada masa Revolusi Besar pada tahun 66 M. Pada tahun itu, terdapat empat legiun Romawi di Yerusalem.
Pedang itu sendiri merupakan pedang ketiga milik tentara Romawi yang ditemukan di Yerusalem, tetapi pedang yang ketiga ini berbeda dengan dua pedang lainnya, sebab pedang ini ditemukan dalam keadaan baik dan terawat. Panjangnya sekitar 60 cm, masih berada di dalam sarung kulit serta memiliki dekorasi yang tetap terjaga.
Sementara, batu yang berukiran Menora ditemukan di tanah dekat saluran drainase. Ukiran pada batu tersebut kemungkinan dibuat dengan paku yang tajam. Ukiran Menora itu menggambarkan Menora berkaki empat.
Lokasi penemuan batu berukir Menora itu yang dekat dengan Temple Mount juga sangat penting sebagai petunjuk bahwa kemungkinan ukiran itu dibuat oleh seorang pejalan kaki yang melihat dengan matanya sendiri bagaimana bentuk Menora di dalam Bait Suci Kedua. Menora merupakan salah satu perangkat suci dalam Bait Suci.
Penggalian di terowongan drainase itu sudah mencapai separuh dari panjang yang diperkirakan mencapai 600 meter. Dalam penggalian sebelumnya, para arkeolog menemukan jejak orang-orang yang bersembunyi di terowongan tersebut ketika tentara Romawi menghancurkan Bait Suci Kedua. Terowongan itu juga digunakan oleh orang-orang untuk melarikan ketika Yerusalem terkepung.
Pedang dan batu berukir Menora ditemukan pada malam Tisha B'Av dimana orang-orang Yahudi berpuasa untuk mengenang hancurnya Bait Suci Pertama dan Kedua di Yerusalem
No comments:
Post a Comment