Rasul Filipus datang ke Hierapolis--sekarang dikenal dengan nama Pamukkale--hampir 2.000 tahun silam untuk menyebarkan Injil. Di sana, ia disalibkan terbalik oleh orang-orang Romawi.
Penemuan makam ini akan menarik perhatian besar seluruh dunia, kata Francesco D'Andria, anggota tim penggalian yang juga direktur Intitut Warisan, Monumen-monumen dan Situs-Situs Arkeologis Dewan Riset Nasional Italia di Lecce.
Makam Filipus secara tradisi dihubungkan dengan gereja syahid yang dibangun di situs bersejarah tersebut. Namun, belum pernah ditemukan makam kuno di sana. Pada bulan Juli, D'Andria dan timnya menemukan sebuah gereja kecil yang terletak sekitar 40 meter dari gereja syahid, dimana terdapat makam sang rasul.
"Ketika kami membersihkan gereja yang baru kami temukan sebulan lalu, kami akhirnya menemukan makam itu," kata D'Andria. "Dengan pemeriksaan lebih jauh, kami memutuskan bahwa makam itu telah dipindahkan dari lokasi sebelumnya di St. Philip Church ke gereja baru ini pada abad kelima, selama era Byzantium."
D'Andria telah memimpin penggalian arkeologis di kota kuno tersebut selama 32 tahun. Hierapolis didirikan pada sekitar tahun 190 SM oleh Eumenes II, Raja Pergamus (197-159 SM).
Kota bernuansa Yunani itu kemudian diberikan kepada Roma pada tahun 133 SM dan berkembang menjadi sebuah kota metropolis ala Romawi, dengan kuil-kuil, teater dan air panas suci yang terkenal, yang diyakini sebagai tempat penyembuhan.
"Sampai kini kami berpikir bahwa makam Filipus ada di Bukit Martir, tetapi kami tidak menemukan jejaknya dalam penelitian geofisika di lokasi itu. Sebulan lalu, kami menemukan sisa-sia sebuah gereja yang tidak dikenal, 40 meter dari St. Philip Church di Bukit Martir. Dan di gereja itu, kami menemukan makam Filipus," kata D'Andria.
"Kami sangat senang dan bangga telah menemukan makam orang suci yang namanya muncul dalam Alkitab. Ini pastilah merupakan sebuah penemuan penting bagi wisata keagamaan, arkeologi dan bagi kekristenan."
No comments:
Post a Comment