Astronom dan lima ilmuwan asal Carnegie Institution menemukan planet baru mirip Bumi yang mengorbit pada bintang yang sangat tua, dan jaraknya dekat dengan matahari. Dua planet mengorbit bintang diperkirakan memiliki deposit air di permukaannya, salah satunya mendukung kehidupan.
Para astronom menggunakan data baru dari tiga spektrometer HARPS di observator European Southern Observatory's La Silla, Magellan/Las Campanas Observatory, dan Keck Observatory di Hawaii. Ketiga data spektrometer digunakan untuk mengukur perubahan periodik kecil dalam gerakan bintang Kapteyn. Penggunaan efek Doppler memungkinkan ilmuwan dalam menyimpulkan beberapa sifat planet, termasuk massa dan periode orbit planet. Penemuan ini diterbitkan pada Royal Astronomical Society edisi Juni 2014.
Kapteyn b, Planet Baru Mirip Bumi
Bintang Kapteyn Star ditemukan oleh astronom Belanda (Jacobus Kapteyn) pada akhir abad ke-19. Bintang ini gerakannya tercepat kedua dan merupakan bagian dari Galaksi Halo, kelompok bintang yang mengorbit galaksi Bima Sakti. Bintang Kapteyn beratnya diperkirakan sepertiga dari massa Matahari, dan bentuknya merah kerdil dapat dilihat dengan teleskop amatir di konstelasi selatan Pictor.
Dr Guillem Anglada mengatakan, astronom tak menduga ketika mereka menemukan planet baru mirip Bumi yang mengorbit bintang Kapteyn. Data sebelumnya menunjukkan beberapa gerakan tidak teratur sehingga memaksa astronom mencari planet dalam waktu yang sangat singkat ketika sinyal baru muncul dengan sangat jelas.
Planet baru mirip Bumi disebut Kapteyn b mungkin mendukung air, setidaknya lima kali massa Bumi dan mengorbit bintang Kapteyn setiap 48 hari. Ilmuwan menduga bahwa planet Kapteyn b permukaannya cukup hangat dan berpotensi air.
Sementara planet kedua disebut Kapteyn c ukurannya lebih besar (Super- Earth), peredarannya berlangsung selama 121 hari dan mungkin permukaannya terlalu dingin. Pada saat ini ilmuwan hanya memiliki data beberapa sifat planet baru diantaranya perkiraan massa, periode orbit planet, dan jarak dari bintang induknya (bintang Kapteyn). Pengukuran atmosfer menggunakan instrumen yang saat ini sedang dikembangkan, astronom akan memverifikasi kemungkinan ada atau tidaknya air.
Sistem planet baru mirip Bumi yang terdeteksi Kepler NASA biasanya berjarak ratusan tahun cahaya. Sebaliknya, Bintang Kapteyn termasuk 25 bintang terdekat dengan Matahari yang jaraknya 13 tahun cahaya dari Bumi. Bintang Kapteyn diperkirakan lahir di Galaksi kurcaci yang orbitnya terganggu dan tertarik oleh Bima Sakti. Galaksi ini kemudian mengatur orbit baru bintangnya, sehingga akhirnya menjadi bagian dari Halo Bima Sakti.
Bintang inti mungkin berasal dari galaksi kerdil Omega Centauri, kelompok bintang misterius jaraknya 16000 tahun cahaya dari Bumi yang berisi ratusan ribu bintang tua. Mungkin bintang Kapteyn yang paling tua diantara ribuan bintang, usianya sekitar 11,5 miliar tahun atau 2,5 kali lebih tua dari Bumi dan 2 miliar tahun lebih muda dari alam semesta (13,7 miliar tahun).
No comments:
Post a Comment