Al-Quran dan Alkitab mempunyai pandangan berbeda tentang dosa. Al-Quran membedakan dosa dalam dua hal. Dosa kecil dan dosa besar.
Berzinah, membunuh, dan perbuatan keji lainnya dikategori dosa besar. "Janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar" (Qs 6:151) Alkitab tidak mengenal dosa kecil ataupun besar. Alkitab menjelaskan dosa adalah sebuah pelanggaran terhadap hukum Allah, "Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah" (Injil, Surat 1 Yohanes 3:4).
Masuknya Dosa dalam Dunia
Sebagaimana kita ketahui makhluk hidup tidak berasal dari jenis yang berbeda. Anjing tidak berasal dari kucing. Mangga tidak berasal dari pohon rambutan. Hukum ini juga berlaku bagi manusia. Adam, bapa umat manusia telah kehilangan kebenaran karena ketidak-taatannya. Dia dikeluarkan dari Taman Firdaus yang kudus ke tanah terkutuk, karena dosanya. Di tempat ini Adam beranak cucu. Keturunannya tidak lagi memahami kekudusan Taman yang semula ditempati Adam.
Kitab Suci Allah menyatakan, "Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang [Adam], dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa" (Injil, Surat Roma 5:12). Anak cucu Adam dilahirkan dalam hukuman. Dosa yang diwariskan Adam membuat tidak seorangpun benar di hadapan Allah. Sehingga, pada hakekatnya manusia dilahirkan dalam dosa, dan lingkungan menunjang pertumbuhan dosa tersebut. Benarlah apa yang dikatakan oleh Nabi Daud, "Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku" (Kitab Mazmur 51:7).
Amal Ibadah Dapatkah Mengampuni Dosa Saya?
Bagaimana dosa saya dapat diampuni? Ini adalah pertanyaan penting bagi setiap umat beragama! Karena Allah tidak mentolerir dosa masuk dalam sorga-Nya.
Menurut Al-Quran, dosa dapat ditebus melalui tiga hal, yaitu: Sedekah, puasa, dan sholat. "Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan" (Qs 2:271). Sayangnya, ayat tersebut bertentangan dengan hadist yang disampaikan oleh Nabi Muhammad, "Bukan amal seseorang yang memasukannya ke Surga atau melepaskannya dari neraka, termasuk juga aku, tetapi ialah semata-mata rahmat Allah belaka" (HSM 2412-2414).
Isa Al-Masih Menyediakan Pengampunan
Semua manusia hidup di bawah penghukuman. Tidak seorangpun yang dapat menebus nyawanya sendiri. Pertobatan tidak dapat menghilangkan dosa masa lalu.
Cara lain untuk mendapat pengampunan adalah melalui penebusan. Inilah yang dilakukan Kalimat Allah - Isa Al-Masih - ketika Dia datang ke dunia dalam wujud manusia. Dikatakan, "Dan sama seperti Musa meninggikan ular dipadang gurun demikian juga Anak Manusia [Isa Al-Masih] harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal" (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:14-15). Agar dapat datang ke hadirat Allah, manusia membutuhkan kekudusan. Tanpa kekudusan tidak seorangpun dapat melihat Allah. Amal baik adalah satu kewajiban yang harus dilakukan. Namun tidak dapat menghasilkan pengampunan untuk dosa masa lalu. Juga tidak menjadikan kita kudus. Kekudusan diberikan kepada orang beriman yang sudah dilahirkan oleh Roh Allah. Al-Masih berkata: "Jika seorang tidak dilahirkan dengan air dan Roh, ia tidak dapat masuk dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh adalah roh" (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:5-6).
No comments:
Post a Comment