Lapisan es Greenland jauh lebih rentan terhadap perubahan iklim yang mengakibatkan kenaikan permukaan air laut lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Perairan subtropis Atlantik telah menghantam bagian depan ratusan gletser Greenland sehingga diasumsikan melepas volume air terbesar ke lautan dunia.
Menurut penelitian terbaru dari University of California - Irvine dan NAA Glaciologist, mereka telah memetakan ketebalan lapisan es sepanjang puluhan kilometer dibawah Greenland sebagai penyumbang terbesar kenaikan permukaan air laut. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Nature Geoscience edisi May 2014.
Greenland, Penyumbang Terbesar Kenaikan Permukaan Air Laut Dunia
Pencairan es di benua itu telah dipercepat akibat arus laut yang hangat bermigrasi ke utara. Tetapi model perkiraan sebelumnya telah meramalkan bahwa kenaikan permukaan air laut akan mencapai daratan dalam beberapa puluh tahun mendatang, dimana massa lapisan es Greenland diperkirakan akan berhenti menyusut dan efeknya tidak akan menambah kenaikan permukaan air laut.
Menurut Mathieu Morlighem bahwa model perkiraan tersebut salah besar, dimana gletser Greenland cenderung bergeser mundur lebih cepat dan jauh kepedalaman daripada prediksi yang diantisipasi. Hal ini akan terjadi lebih lama dengan temuan topografi bawah es yang sama sekali berbeda. Peristiwa ini akan berdampak besar karena pencairan gletser Greenland akan menjadi penyumbang volume terbesar kenaikan permukaan air laut diseluruh dunia.
Dalam menelusuri penyebab pencairan lapisan es dan gletser Greenland, tim ilmuwan mengembangkan metode dengan terobosan yang menawarkan pandangan komprehensif di seluruh pinggiran Greenland. Hal ini sebenarnya hampir mustahil untuk melakukan survey secara akurat permukaan tanah dibawah benua yang berlapis batu, setidaknya permukaan tanah tertutup lapisan es mencapai ketebalan 3 mil.
Tetapi sejak tahun 1970-an, data ketebalan es telah berhasil dikumpulkan melalui radar 'Ping' yang diambil dari batas antara es dan batuan dasar. Sepanjang garis pantai yang tertutup lapisan es terdeteksi radar, kedalaman permukaan tanah bisa diperkirakan. Pengukuran topografi telah ditingkatkan tiga kali lipat sejak tahun 2009 yang dibantu oleh NASA Operation IceBridge.
Ilmuwan menyadari bahwa data mereka menyediakan gambaran lebih lengkap daripada data yang diperoleh radar, masih ada kesenjangan antara garis yang memisahkan tanah dan lapisan es Greenland. Untuk mengungkap lanskap bawah tanah, ilmuwan menciptakan algoritma konservasi massa yang menggabungkan pengukuran ketebalan es sebelumnya dengan informasi kecepatan dan arah gerakan yang mengakibatkan lapisan es meleleh.
Hasil yang diperoleh ternyata gletser Greenland paling tepi sebenarnya lebih dalam, diperkirakan jari-jari ketebalan gletser lebih dari 100 kilometer. Hasil ini berdampak keras pada perubahan iklim global, model komputer lapisan es Greenland menunjukkan bahwa pencairan es Greenland sebagai penyumbang terbesar kenaikan permukaan air laut diseluruh dunia.
No comments:
Post a Comment