Menurut ilmuwan, pencairan lapisan es Antartika Barat bisa memberi kontribusi air yang bisa saja menyebabkan ketinggian permukaan laut beberapa meter. Saat ini lapisan es Antartika Barat sedang mengalami penipisan atau pencairan, ilmuwan dunia memperingatkan runtuhnya lapisan es yang berdampak besar dan memberi beberapa prediksi.
Para peneliti dari University of Washington menggunakan peta topografi dan pemodelan komputer untuk menunjukkan runtuhnya lapisan es Antartika Barat sedang berlangsung. Reruntuhan lapisan es bergerak cepat dan kemungkinan akan menghilang dalam hitungan abad. Hal ini akan menambah ketinggian permukaan air laut hampir 2 meter, sementara gletser juga akan menyumbang ketinggian air laut sekitar 3 sampai 4 meter secara global. Hasil studi ini dipublikasi dalam jurnal Science edisi 16 Mei 2014.
Lapisan Es Antartika Barat Mencair Cepat
Ian Joughin seorang ahli glasiologi University of Washington mengatakan, ada banyak spekulasi tentang stabilitas lapisan es dan banyak ilmuwan menduga bahwa prilaku seperti ini sedang berlangsung. Tetapi studi ini memberi ide yang lebih kuantitatif dimana tingkat keruntuhan es sedang berlangsung.
Pencairan menyiratkan perubahan mendadak, dampak peningkatan air laut akan terjadi paling cepat selama kurun waktu 200 tahun dan paling lama 1000 tahun, secara normal akan terjadi antara 200 hingga 500 tahun mendatang.
Dalam simulasi model komputer cenderung mengarah bahwa dampak peningkatan air laut dipercepat seiring waktu, tidak ada mekanisme stabilitas sama sekali. Awal kehancuran didasarkan pada model disederhanakan pada laboratorium, topografi sekitar Antartika sangat kompleks. Studi baru menggunakan radar udara yang langsung dikembangkan University of Kansas dengan bantuan dana dari National Science Foundation.
Pemetaan juga dilakukan sebagai bagian dari NASA Operation IceBridge dan termasuk mengukur ketinggian permukaan lapisan es Antartika Barat yang menipis tersebut. Sementara itu dibeberapa wilayah Thwaites Glacier, ketebalan lapisan es dan gletser telah menghilang beberapa meter pertahun.
Ilmuwan menggabungkan data pengukuran satelit dengan kecepatan pencairan permukaan es. Model komputer menampilkan hilangnya gletser selama 18 tahun terakhir yang berada dibawah laut, tempat dimana dipenuhi gletser kedalaman 600 meter. Lapisan es Antartika yang berada ditepi bergerak kelapisan yang yang lebih dalam, sehingga es menjadi lebih curam, gletser menjadi kurang stabil dan mencari ke arah laut lepas.
Par ilmuwan menegaskan, runtuhnya lapisan es Antartika dan gletser diperkirakan akan terus terjadi dalam beberapa dekade mendatang. Penipisan lapisan es terkait perubahan iklim, emisi menyebabkan es dan gletser lebih cepat mencair. Skenario ini paling mungkin terjadi antara 200 dan 500 tahun kedepan.
Para peneliti dari University of Washington menggunakan peta topografi dan pemodelan komputer untuk menunjukkan runtuhnya lapisan es Antartika Barat sedang berlangsung. Reruntuhan lapisan es bergerak cepat dan kemungkinan akan menghilang dalam hitungan abad. Hal ini akan menambah ketinggian permukaan air laut hampir 2 meter, sementara gletser juga akan menyumbang ketinggian air laut sekitar 3 sampai 4 meter secara global. Hasil studi ini dipublikasi dalam jurnal Science edisi 16 Mei 2014.
Lapisan Es Antartika Barat Mencair Cepat
Ian Joughin seorang ahli glasiologi University of Washington mengatakan, ada banyak spekulasi tentang stabilitas lapisan es dan banyak ilmuwan menduga bahwa prilaku seperti ini sedang berlangsung. Tetapi studi ini memberi ide yang lebih kuantitatif dimana tingkat keruntuhan es sedang berlangsung.
Pencairan menyiratkan perubahan mendadak, dampak peningkatan air laut akan terjadi paling cepat selama kurun waktu 200 tahun dan paling lama 1000 tahun, secara normal akan terjadi antara 200 hingga 500 tahun mendatang.
Dalam simulasi model komputer cenderung mengarah bahwa dampak peningkatan air laut dipercepat seiring waktu, tidak ada mekanisme stabilitas sama sekali. Awal kehancuran didasarkan pada model disederhanakan pada laboratorium, topografi sekitar Antartika sangat kompleks. Studi baru menggunakan radar udara yang langsung dikembangkan University of Kansas dengan bantuan dana dari National Science Foundation.
Pemetaan juga dilakukan sebagai bagian dari NASA Operation IceBridge dan termasuk mengukur ketinggian permukaan lapisan es Antartika Barat yang menipis tersebut. Sementara itu dibeberapa wilayah Thwaites Glacier, ketebalan lapisan es dan gletser telah menghilang beberapa meter pertahun.
Ilmuwan menggabungkan data pengukuran satelit dengan kecepatan pencairan permukaan es. Model komputer menampilkan hilangnya gletser selama 18 tahun terakhir yang berada dibawah laut, tempat dimana dipenuhi gletser kedalaman 600 meter. Lapisan es Antartika yang berada ditepi bergerak kelapisan yang yang lebih dalam, sehingga es menjadi lebih curam, gletser menjadi kurang stabil dan mencari ke arah laut lepas.
Par ilmuwan menegaskan, runtuhnya lapisan es Antartika dan gletser diperkirakan akan terus terjadi dalam beberapa dekade mendatang. Penipisan lapisan es terkait perubahan iklim, emisi menyebabkan es dan gletser lebih cepat mencair. Skenario ini paling mungkin terjadi antara 200 dan 500 tahun kedepan.
No comments:
Post a Comment