Setidaknya tim astronom internasional yang dipimpin oleh Imperial College London telah menemukan potensi adanya ribuan galaksi pada empat cluster galaksi asing yang berada pada jarak 10 miliar tahun cahaya dari Bumi. Ilmuwan masa mendatang tidak akan pernah menduga sejauh mana eksplorasi selanjutnya, terlebih dalam pencarian exoplanet dan exomoon di luar sistem tata surya kita.
Saat ini, tim astronom menggunakan cara baru untuk menggabungkan data dari dua satelit European Space Agency, Planck dan Herschel untuk mengidentifikasi cluster (kelompok galaksi) yang lebih jauh daripada penelitian sebelumnya. Mereka meyakini akan menemukan lebih dari 2000 cluster galaksi asing dengan tehnik ini dan membantu untuk membangun jadwal terperinci tentang cluster galaksi tersebut dibentuk. Tim peneliti terdiri dari ilmuwan Inggris, Spanyol, Amerika Serikat, Kanada, Italia dan Afrika Selatan. Analisis temuan empat cluster galaksi baru diterbitkan pada Royal Astronomical Society, sebagian didanai oleh Science And Technology Facilities Research Council dan the UK Space Agency.
Temuan Empat Cluster Galaksi Mengandung Ribuan Galaksi
Seperti yang diketahui secara umum, cluster galaksi merupakan objek paling masif di alam semesta yang bisa saja berisi ratusan hingga ribuan galaksi dan terikat gravitasi satu sama lain. Astronom mengidentifikasi berbagai kelompok dekatnya, mereka harus mencari lebih jauh untuk memahami bagaimana struktur tersebut terbentuk. Dengan kata lain harus mencari cluster pada jarak paling jauh dari Bumi.
Sejauh ini, tim astronomi hanya mampu menganalisa jarak paling jauh 10 miliar tahun, sehingga peneliti melihat kemungkinan adanya cluster yang bentuknya seperti alam semesta baru berusia 4,5 miliar tahun. Cluster galaksi dapat diidentifikasi pada jarak tersebut karena mengandung galaksi dimana sebagian besar debu dan gas sedang dibentuk menjadi bintang, proses ini tentunya memancarkan cahaya dan tertangkap citra satelit.
Tim astronom ternyata menemukan pembentukan galaksi elips raksasa, dimana menurut teori galaksi elips memiliki banyak bintang dan sedikit debu gas. Sebagian cluster galaksi di alam semesta saat ini didominasi oleh galaksi elips raksasa dimana abu dan gas telah membentuk bintang. Mereka menggabungkan data dari satelit Planck yang diperoleh akhir tahun lalu dan satelit Herschel yang mensurvei bagian tertentu secara terperinci.
Dari enam belas sumber yang diteliti, sebagian dikonformasi sebagai galaksi tunggal dan empat sumber menandakan keredupan cahaya yang menunjukkan adanya cluster galaksi yang sebelumnya tidak diketahui.
Melanjuti penelitian tersebut, astronom menggunakan data tambahan dan pengamatan baru untuk memperkirakan jarak cluster dari Bumi dan menentukan galaksi yang membentuk bintang di dalamnya. Sekarang, astronom mulai mencari cluster galaksi lainnya dengan menggunakan tehnik ini dengan tujuan untuk melihat lebih jauh tahap awal pembentukan cluster.
Saat ini, tim astronom menggunakan cara baru untuk menggabungkan data dari dua satelit European Space Agency, Planck dan Herschel untuk mengidentifikasi cluster (kelompok galaksi) yang lebih jauh daripada penelitian sebelumnya. Mereka meyakini akan menemukan lebih dari 2000 cluster galaksi asing dengan tehnik ini dan membantu untuk membangun jadwal terperinci tentang cluster galaksi tersebut dibentuk. Tim peneliti terdiri dari ilmuwan Inggris, Spanyol, Amerika Serikat, Kanada, Italia dan Afrika Selatan. Analisis temuan empat cluster galaksi baru diterbitkan pada Royal Astronomical Society, sebagian didanai oleh Science And Technology Facilities Research Council dan the UK Space Agency.
Temuan Empat Cluster Galaksi Mengandung Ribuan Galaksi
Seperti yang diketahui secara umum, cluster galaksi merupakan objek paling masif di alam semesta yang bisa saja berisi ratusan hingga ribuan galaksi dan terikat gravitasi satu sama lain. Astronom mengidentifikasi berbagai kelompok dekatnya, mereka harus mencari lebih jauh untuk memahami bagaimana struktur tersebut terbentuk. Dengan kata lain harus mencari cluster pada jarak paling jauh dari Bumi.
Sejauh ini, tim astronomi hanya mampu menganalisa jarak paling jauh 10 miliar tahun, sehingga peneliti melihat kemungkinan adanya cluster yang bentuknya seperti alam semesta baru berusia 4,5 miliar tahun. Cluster galaksi dapat diidentifikasi pada jarak tersebut karena mengandung galaksi dimana sebagian besar debu dan gas sedang dibentuk menjadi bintang, proses ini tentunya memancarkan cahaya dan tertangkap citra satelit.
Tim astronom ternyata menemukan pembentukan galaksi elips raksasa, dimana menurut teori galaksi elips memiliki banyak bintang dan sedikit debu gas. Sebagian cluster galaksi di alam semesta saat ini didominasi oleh galaksi elips raksasa dimana abu dan gas telah membentuk bintang. Mereka menggabungkan data dari satelit Planck yang diperoleh akhir tahun lalu dan satelit Herschel yang mensurvei bagian tertentu secara terperinci.
Dari enam belas sumber yang diteliti, sebagian dikonformasi sebagai galaksi tunggal dan empat sumber menandakan keredupan cahaya yang menunjukkan adanya cluster galaksi yang sebelumnya tidak diketahui.
Melanjuti penelitian tersebut, astronom menggunakan data tambahan dan pengamatan baru untuk memperkirakan jarak cluster dari Bumi dan menentukan galaksi yang membentuk bintang di dalamnya. Sekarang, astronom mulai mencari cluster galaksi lainnya dengan menggunakan tehnik ini dengan tujuan untuk melihat lebih jauh tahap awal pembentukan cluster.
No comments:
Post a Comment