Tim arkeologi AS dan Israel menemukan gudang anggur yang diduga kuat sebagai gudang anggur tertua yang pernah ada di dunia. Gudang kuno itu ditemukan di antara rerentuhan sebuah istana di Tel Kabri, Israel, yang berusia hampir 4.000 tahun.
Dalam gudang itu, peneliti menemukan 40 guci yang masing-masing berisi 50 liter anggur manis. Secara total, anggur yang ditemukan di dalam gudang adalah 2.000 liter anggur. Pada guci itu tertinggal jejak petunjuk penggunaan anggur pada saat itu.
Tim peneliti meyakini, sekitar 2.000 liter anggur itu dibuat oleh nenek moyang orang Canaan pada tahun 1.700 SM. Saat itu, masyarakat mencampur anggur dengan kayu manis, mint, madu dan bahan lainnya. Hal ini dibuktikan dengan jejak bahan-bahan itu dalam guci. Professor Eric Cline, Ketua Departemen Bahasa Timur Klasik dan Peradaban di Brandeis University AS mengatakan, awalnya tim pertama menemukan secara kebetulan guci sepanjang hampir satu meter, yang kemudian dinamakan Bessie. "Kami menggali dan menggali dan tiba-tiba muncul lima Bessie, kemudian 10, 15, dan akhirnya 40 guci dikemas dalam ruang penyimpanan 15 hingga 25 kaki (4,5-7,6 meter)," ujar Cline.
Ditambahkan Dr Andrew Koh, Asisten Profesor Studi Klasik Brandeis University menganalisis sisa dalam guci untuk mengidentifikasi untuk apa anggur yang digunakan kala itu. Koh menemukan jejak senyawa tartarat dan syringic. Keduanya merupakan komponen kunci dalam anggur. Resep anggur itu disebutkan sama dengan racikan anggur yang digunakan pada Mesir kuno selama dua ribu tahun. "Ini bukan moonshine minuman keras gelap, yang dibuat di ruang bawah tanah. Resep anggur ini secara ketat diikuti dalam setiap guci," kata dia.
Rerentuhan istana di Tel Kabri, Israel, yang berusia hampir 4.000 tahun. Sedangkan Dr Assaf Yasur, ketua departemen peradaban maritim di Universitas Haifa, Israel, mengatakan pada masa lalu anggur telah diminum oleh pejabat dan tamu penting. Pasalnya, tempat menyimpanan anggur itu berada tak jauh dari lingkungan istana. "Mungkin tamu asing ketika itu mengonsumsi daging kambing dan anggur," kata Yasur-Landau. Ia juga memperkirakan gudang anggur itu terkubur bersama dengan rerentuhan istana akibat gempa bumi. Akhirnya tertimbun oleh reruntuhan bangunan. Temuan ini akan dipaparkan pada pertemuan tahunan American Schools of Oriental Research.
Dalam gudang itu, peneliti menemukan 40 guci yang masing-masing berisi 50 liter anggur manis. Secara total, anggur yang ditemukan di dalam gudang adalah 2.000 liter anggur. Pada guci itu tertinggal jejak petunjuk penggunaan anggur pada saat itu.
Tim peneliti meyakini, sekitar 2.000 liter anggur itu dibuat oleh nenek moyang orang Canaan pada tahun 1.700 SM. Saat itu, masyarakat mencampur anggur dengan kayu manis, mint, madu dan bahan lainnya. Hal ini dibuktikan dengan jejak bahan-bahan itu dalam guci. Professor Eric Cline, Ketua Departemen Bahasa Timur Klasik dan Peradaban di Brandeis University AS mengatakan, awalnya tim pertama menemukan secara kebetulan guci sepanjang hampir satu meter, yang kemudian dinamakan Bessie. "Kami menggali dan menggali dan tiba-tiba muncul lima Bessie, kemudian 10, 15, dan akhirnya 40 guci dikemas dalam ruang penyimpanan 15 hingga 25 kaki (4,5-7,6 meter)," ujar Cline.
Ditambahkan Dr Andrew Koh, Asisten Profesor Studi Klasik Brandeis University menganalisis sisa dalam guci untuk mengidentifikasi untuk apa anggur yang digunakan kala itu. Koh menemukan jejak senyawa tartarat dan syringic. Keduanya merupakan komponen kunci dalam anggur. Resep anggur itu disebutkan sama dengan racikan anggur yang digunakan pada Mesir kuno selama dua ribu tahun. "Ini bukan moonshine minuman keras gelap, yang dibuat di ruang bawah tanah. Resep anggur ini secara ketat diikuti dalam setiap guci," kata dia.
Rerentuhan istana di Tel Kabri, Israel, yang berusia hampir 4.000 tahun. Sedangkan Dr Assaf Yasur, ketua departemen peradaban maritim di Universitas Haifa, Israel, mengatakan pada masa lalu anggur telah diminum oleh pejabat dan tamu penting. Pasalnya, tempat menyimpanan anggur itu berada tak jauh dari lingkungan istana. "Mungkin tamu asing ketika itu mengonsumsi daging kambing dan anggur," kata Yasur-Landau. Ia juga memperkirakan gudang anggur itu terkubur bersama dengan rerentuhan istana akibat gempa bumi. Akhirnya tertimbun oleh reruntuhan bangunan. Temuan ini akan dipaparkan pada pertemuan tahunan American Schools of Oriental Research.
No comments:
Post a Comment