Setelah Pemberontakan Ionia, Persia sangat ingin menaklukan Yunani karena inging lebih punya lebih banyak wilayah. Selaini tu Yunani telah membantu Ionia memberontak terhadap Persia, dan telah membakar kota Sardis. Persia menganggap Yunani sebagai teroris penyerbu
Persia pernah berusaha menyerang Skythia lewat darat tahun 514 SM, tapi mereka kalah. Jadi kali ini mereka memutuskan untuk menyerang lewat laut. Mereka memulai dari Ionia dan berusaha menaklukan Athena. Persia marah pada Athena terutama karena Athena menyerbu Anatolia dalam pemberontakan Ionia. Selain itu, Athena tampak lemah, dengan demokrasi baru mereka. Ditambah lagi, jika Persia bisa menguasai Athena, mereka bisa memanfaatkannya sebagai basis untuk menyerang daerah lainnya di Yunani.
Persia tahu banyak tentang Athena dan cara terbaik untuk menyerang Athena dari tiran Athena yang terusir, Hippias, yang mengungsi ke istana Darius. Hippias marah karena rakyat Athena mengsurinya, dan dia berharap biasa berkuasa lagi di Athena dengan bantuan Persia.
Pada musim gugur 490 SM, Persia sudah siap. Kapal-kapal Persia, yang membawa kavaleri, berlayar ke Yunani, menjarah pulau-pulau di sepanjang jalan. Perhentian pertama mereka adalah untuk merebut Eretria, pulau di Euboia. Ketika Persia tiba di sana, semua penduduknya sudah berlindung di balik dinding dan menutup gerbang kota. Persia tidak punya senjata yang bisa menembus dinding batu yang kuat, tapi beberapa orang Eretria tetap takut pada Persia, dan membuka gerbang bagi Persia pada tengah malam, sehingga pasukan Persia bisa masuk dan menaklukan Eretria.
Setelah Persia punya basis yang bagus di Eretria, mereka berlayar ke Attika (kawasan Athena). Hippias menyarankan mereka untuk berlabuh di Marathon, 25 mil dari Athena. Di sinilah ayahnya Peisistratos berlabuh pada 546 SM. Hippias mungkin berharapn bahwa rakyat yang tinggal di sekitar Marathon akan membantunya berkuasa kembali. Tapi selain itu Marathon adalah satu dari sedikit tempat di Attika di mana terdapat padang rumput unuk kuda-kuda Persia pada musim gugur.
Persia pernah berusaha menyerang Skythia lewat darat tahun 514 SM, tapi mereka kalah. Jadi kali ini mereka memutuskan untuk menyerang lewat laut. Mereka memulai dari Ionia dan berusaha menaklukan Athena. Persia marah pada Athena terutama karena Athena menyerbu Anatolia dalam pemberontakan Ionia. Selain itu, Athena tampak lemah, dengan demokrasi baru mereka. Ditambah lagi, jika Persia bisa menguasai Athena, mereka bisa memanfaatkannya sebagai basis untuk menyerang daerah lainnya di Yunani.
Persia tahu banyak tentang Athena dan cara terbaik untuk menyerang Athena dari tiran Athena yang terusir, Hippias, yang mengungsi ke istana Darius. Hippias marah karena rakyat Athena mengsurinya, dan dia berharap biasa berkuasa lagi di Athena dengan bantuan Persia.
Pada musim gugur 490 SM, Persia sudah siap. Kapal-kapal Persia, yang membawa kavaleri, berlayar ke Yunani, menjarah pulau-pulau di sepanjang jalan. Perhentian pertama mereka adalah untuk merebut Eretria, pulau di Euboia. Ketika Persia tiba di sana, semua penduduknya sudah berlindung di balik dinding dan menutup gerbang kota. Persia tidak punya senjata yang bisa menembus dinding batu yang kuat, tapi beberapa orang Eretria tetap takut pada Persia, dan membuka gerbang bagi Persia pada tengah malam, sehingga pasukan Persia bisa masuk dan menaklukan Eretria.
Setelah Persia punya basis yang bagus di Eretria, mereka berlayar ke Attika (kawasan Athena). Hippias menyarankan mereka untuk berlabuh di Marathon, 25 mil dari Athena. Di sinilah ayahnya Peisistratos berlabuh pada 546 SM. Hippias mungkin berharapn bahwa rakyat yang tinggal di sekitar Marathon akan membantunya berkuasa kembali. Tapi selain itu Marathon adalah satu dari sedikit tempat di Attika di mana terdapat padang rumput unuk kuda-kuda Persia pada musim gugur.
No comments:
Post a Comment