Salah satu susunan batu asli yang diteliti Frederic Slater dan rekannya pada tahun 1939 dianggap sebagai Stonehenge dari Australia. Susunan batu itu diasumsikan telah menghilang selama 63 tahun terakhir, sebuah susunan batu pasir yang mengesankan dan kompleks lebih dari sekedar kumpulan batu dengan tanda dan simbol disekitarnya.
Menurut Slater, situs gundukan Stonehenge Australia salah satu yang tertua, salah satu candi didunia dan mungkin bisa mengungkap munculnya manusia pertama. Slater telah menyusun sebuah buku berjudul 'Australia, the Land of Seven Elements' yang ditujukan sepenuhnya untuk menjelaskan tata bahasa, penggabungan antar angka, 38 tanda tangan, 21 bagian tubuh, 16 surat dan berbagai komponen lain yang mendukung Bahasa Sakral. Tetapi semua itu terhenti disebabkan ego dan campur tangan pihak ketiga.
Stonehenge Australia Ungkap Bahasa Pertama Manusia
Stonehenge Australia tidak hanya sebagai candi pertama di Australia, narasi dan kebijaksanaan mendalam ditujukan kepada luhur begitu banyak ditemukan, hingga Slater mengklaim bahwa semua ini membentuk dasar ilmu pengetahuan, semua sejarah dan semua bentuk tulisan. Dugaan ini menunjukkan bahwa bahasa pertama diucapkan dan dicatat pada batu di Australia. Manusia modern diasumsikan berasal dari Afrika, jejak sejarah mencatat orang-orang Afrika migrasi dari Afrika sekitar 60,000 tahun yang lalu dan menyebarkan budaya serta gen mereka. Teori ini justru membuat Australia hanya sebuah daratan persinggahan imigran, koloni pelaut Afrika pastinya sudah mengetahui seluk beluk sebelum berlayar ke Australia.
Tetapi pada tahun 1940, pemerintah Australia mendekati petani dan mengancam akan menyita tanah karena situs batu tersebut. Petani dibawah ancaman secara terbuka bersimpati pada temuan arkeologi, dan dalam beberapa hari batu-batu itu dibuldoser dan tanah itu ditinggalkan begitu saja. Slater kehilangan bukti sejarah, akhirnya Stonehenge Australia menghilang dan sisa-sisa reruntuhan banyak yang hancur.
Sekitar tiga bulan yang lalu, Richard Patterson menemukan file yang pernah ditulis Slater, diantaranya akumulasi dokumen tentang penelitiannya dilapangan. Bahasa sakral yang dimaksud Slater dalam catatan itu diuraikan sangat kompleks, berlapis-lapis dan pada hitungan terakhir berjumlah sekitar 28,000 kata. Jumlah ini jauh lebih beragam dan rumit daripada yang diasumsikan dengan bahasa pertama yang pernah diucapkan disepanjang peradaban.
Dalam konteks catatan sejarah dan linguistik disebutkan bahwa bahasa pertama pertama kali sulit dimengerti dan terbatas pada emosi yang paling dasar serta terkait benda. Kemudian bahasa itu perlahan-lahan meningkat dalam jumlah tertentu diikuti perbaikan penyampaian, dari sini simbol memiliki empat arti yang berbeda. Metode formal komunikasi terdiri dari angka, tanda tangan, pengaturan batu, elemen, pohon, suara, bentuk hewan, dan lainnya. Kombinasi rumit segala macam tema tampaknya tidak berhubungan dan disiplin ilmu justru mencampurnya kedalam satu naskah formal, dan hal ini bertentangan dengan 'dasar titik awal linguistik' yang diharapkan, malahan menimbulkan pertanyaan berbagai asumsi yang berkaitan dengan manusia dan pembangunan peradaban.
Bahasa Pertama Manusia Terukir Di Stonehenge Australia
Menurut catatan Slater dan rekan kerjanya, deposit terdekat situs batu pasir lebih dari 20 kilometer. Yang menjadi masalah adalah ketika kedatangan pemukim Inggris di Australia, tak seorang pun di negeri ini memiliki roda, katrol, gerobak atau pahat logam untuk memotong dan memindahkan batu Stonehenge Australia sepanjang 20 kilometer, dan juga tidak ada contoh lain susunan batu di Australia seberat lebih dari satu ton.
Slater tidak hanya bersikeras bahwa orang Mesir kuno tidak hanya datang ke Australia, mungkin mereka membantu transportasi batu pasir dan menyusunnya, tapi mereka datang dengan sangat dihormati. Tidak ada kesalahan fakta bahwa Aborigin telah mewariskan kepada orang Mesir pengetahuan dan dasar pengetahuan hiroglif serta filsafat, mereka juga merumuskan dasar semua pengetahuan, sekarang dan yang akan datang. Catatan ini mengisyaratkan bahwa... Aborigin lebih maju dari peradaban Mesir.
Dalam eksplorasi Stonehenge Australia yang dilakukan selama tiga bulan terakhir, interpretasi menjelaskan fakta yang didukung oleh geologi dan arkeologi dimana referensi keberadaan teras mulai dikerjakan para akademisi. Keberadaan huruf atau simbol terlihat pada batu-batu yang tampak jelas dipahat. Akademisi dan petani mengakui melihat banyak prasasti di bebatuan, dimana Slater pernah menyebutkan sering pergi ketempat itu guna mengidentifikasi Bahasa Sakral dan menulis definisi yang beresonansi dengan tema esoteris berulang.
Klaim terakhir dikaitkan dengan kompleks ini menyatakan bahwa situs batu Stonehenge Australia adalah yang pertama dan bahasa paling Sakral yang dibuat oleh manusia modern. Slater mampu menerjemahkan naskah mistis kuno, hal ini merupakan tugas yang jauh lebih sulit. Beberapa peneliti saat ini menemukan tulisan disitus yang divalidasi hipotesis Slater, tapi cerita yang tertulis justru berbeda.
Paling menarik adalah temuan dua situs yang disebutkan Slater mengacu pada tulisan Aborigin. Slater sering diminta oleh pemerintah otoritas untuk menyelidiki penemuan-penemuan baru, dan kadang-kadang berusia sangat tua. Dia fasih dalam bahasa kuno asli dan skrip, penyelidikannya yang singkat dan padat. Maroota, tanah seremonial dimana antropolog telah berusaha untuk memecahkan selama 25 tahun, Slater mampu menguraikannya dalam 25 menit.
Dalam menyimpulkan Bahasa Sakral, arkeolog yang tergabung menyelesaikan dengan menyesuaikan beberapa hieroglif di Kariong dan susunan batu Stonehenge Australia, dimana kemungkinan terdapat cerita yang sama tetapi melalui skrip yang berbeda. Hal yang terbaik yang bisa dilakukan adalah membandingkan kontras antara dua narasi dan melanjutkan penelitian melalui empat tema umum yang tertulis disitus kariong.
- Tema pertama diterjemahkan; "Napas Tuhan adalah Penerang Jiwa. Cahaya kebenaran mengalir seperti sungai api dari Tuhan kepada jiwa pria dan wanita yang bersatu. Masuk dan belajar kebenaran Cahaya Ilahi. Jiwa manusia berasal dari Immortal Cahaya untuk minum air kehidupan dari Tuhan. Hidup ini datang dan hidup terus berjalan dalam kegelapan menuju cahaya yang memegangnya selamanya."
- Tema kedua diterjemahkan; "Dari kegelapan menuju cahaya. Awan di langit. Kegelapan. Pria... tidak diberi kuasa untuk memberkati jiwa manusia."
- Tema ketiga diterjemahkan; "Hidup dibawa dalam tas. Tuhan datang dengan Cahaya dari Kegelapan dan memberikan manusia jiwa dan anak-anak laki-laki dibawa dengan Cahaya menjadi Pilar Surga. Dia yang datang dari kehidupan dibawa tinggi ke dalam dunia."
- Tema keempat diterjahkan; "Cahaya Tuhan berasal dari 'Batang' yang bercerita tentang api membawa kehidupan dari titik jauh timur ke barat. Dipandu kebenaran pria datang ke Bumi melalui kegelapan dari Cahaya Kehidupan yang bersinar jauh. Kebenaran dibawa keluar pada sayap ke Bumi dari Allah kepada manusia.
Cahaya Tuhan memberikan jiwa dan api yang membawa kehidupan dari jauh. Yang benar dibawa dari api yang membawa kehidupan dari jauh. Pria datang ke bumi sebagai manusia dengan segala akal sehatnya dan mendirikan dalam kebenaran. Api yang membawa kehidupan dari jauh datang melalui kegelapan awan yang bersembunyi dalam cahaya Ilahi diarahkan oleh Tuhan kepada manusia untuk terus berjalan."
Dari keempat tema diatas, ada tujuh deklarasi dengan frase 'datang ke Bumi, hidup dari jauh, datang melalui kegelapan, sayap ke bumi, bersinar jauh, dimana semuanya sangat terkait dengan alam diluar Bumi. Penafsiran ini tidak terlepas dari ekstra-terestrial, atau lebih mungkin menceritakan kisah dan rahasia Adam.
Dimana sebenarnya Adam Hawa diturunkan, situs batu Stonehenge Australia semakin menambah misteri. Jika sebelumnya Adam diduga turun di wilayah daratan yang tenggelam di Samudera Hindia, bagaimana dengan Australia yang juga pernah diduga sebagai daratan Lemuria? Bagaimana hubungannya dengan situs batu bersusun di Afrika Selatan yang diduga sebagai penanggalan pertama dunia? Arkeolog berharap situs Stonehenge Australia akan menjawabnya dimasa mendatang.
No comments:
Post a Comment