Sejarah Dunia Kuno

2021 a year of miracles and 'unlocking' millions

Jul 10, 2014

Nabi Tidak Membutuhkan Doa Shalawat

Beberapa agama dan tradisi budaya di Indonesia, ketika ada anggota keluarga meninggal dunia, akan diadakan doa bersama. Doa bersama ini biasanya dilaksanakan pada hari ketujuh, hari ke empat belas, dan seratus hari setelah orang tersebut meninggal dunia. Mereka berdoa agar dosa-dosa almarhum diampuni. Supaya dia mendapatkan tempat yang layak di sisi Tuhan.

Pertanyaanya: Bukankah setelah seseorang meninggal dunia, maka tidak ada kesempatan mendapatkan pengampunan dari Allah?

Doa Shalawat dan Keselamatan

Berhubungan dengan orang yang sudah meninggal, kita tahu bahwa salah satu doa yang sangat populer di kalangan umat Muslim adalah doa "Shalawat Nabi." Doa ini ditujukan bagi Nabi Muhammad yang sudah meninggal dunia.

Bershalawat artinya memohon supaya Allah memberi rahmat, kemuliaan dan keselamatan bagi seseorang (Catatan Kaki No. 1230-31, Qs. 33:56, "Al-Quran Departemen Agama RI," tahun 1978). Merujuk pada definisi shalawat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa shalawat hanya dibutuhkan oleh orang yang memerlukan keselamatan, bukan?

Nabi-Nabi Dalam Kitab Allah Tidak Membutuhkan Shalawat

Para nabi Allah, seperti Musa, Ibrahim, Daud, dll tidak pernah memerintahkan pengikutnya untuk mendoakan mereka. Bahkan Isa Al-Masih, sebagai Pribadi yang dihargai oleh umat Kristen dan Muslim, tidak membutuhkan doa "shalawat nabi".

Mengapa Isa Al-Masih tidak membutuhkan doa "shalawat nabi"? Berikut ini beberapa alasannya:
  • Tidak Ada Perintah Untuk Mendoakan-Nya
    Dalam semua wahyu Isa Al-Masih kepada pengikut-Nya, tidak ada satupun perintah untuk bershalawat. Sehingga pengikut-Nya tidak perlu bershalawat bagi-Nya.
  • Isa Al-Masih Sudah Berada di Sorga
    Al-Quran dan Injil memberi kesaksian yang sama, yaitu Isa Al-Masih berada di sorga. Qs 19:33 menulis, "Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa Al-Masih), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku [Isa Al-Masih] meninggal dan pada hari aku [Isa Al-Masih] dibangkitkan hidup kembali."

    Demikian pula dalam Injil, "Sesudah Ia [Isa Al-Masih] mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka" (Injil, Kisah Para Rasul 1:9). Isa Al-Masih saat ini telah berada di sorga. Dia tidak memerlukan doa "shalawat nabi" untuk keselamatan-Nya.
  • Doa Shalawat Akan Meragukan Ke-Nabian-Nya
    Bershalawat artinya memohon keselamatan bagi seseorang. Bila seorang nabi memerlukan doa shalawat, bukankah hal ini dapat meragukan kenabiannya? Setiap umat beragama tidak perlu meragukan pengajaran keselamatan Isa Al-Masih. Saat ini Dia berada di sorga.
  • Isa Al-Masih Adalah Juruselamat
    Jelas, seseorang yang memerlukan doa tidak dapat disebut sebagai Juruselamat. Sebab, bagaimana mungkin seseorang yang keselamatannya saja belum pasti, dapat menyelamatkan pengikutnya? Isa Al-Masih adalah Juruselamat. Dia tidak memerlukan doa pengikut-Nya agar selamat.
  • Isa Al-Masih Mendoakan Umat-Nya, Bukan Sebaliknya
    Isa Al-Masih mendoakan umat-Nya. Lihatlah Injil, Rasul Besar Yohanes 17:1-26. Selain mendoakan, Isa Al-Masih juga memberikan keselamatan sorgawi (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:24, 5:28 14:1-3, 14:6; Injil Rasul Lukas 23:43). Orang yang sungguh menerima Isa Al-Masih sebagai Penyelamat, tidak merasa ragu akan keselamatannya. Orang tersebut pasti masuk sorga.

Isa berkata: "Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya ." (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:29)
Bagaimana Dengan Keselamatan Pembaca?

Dalam Qs 3:85 dikatakan bahwa agama di luar agama Islam akan masuk neraka. Dengan kata lain, hanya mereka yang memeluk agama Islam yang berhak masuk sorga. Tetapi ayat ini bertolak-belakang dengan Qs 18:17. Dikatakan "Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah mendapat petunjuk; barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya" (Qs 18:17).

Allah dalam Al-Quran tidak menjamin bahwa setiap orang yang memeluk agama Islam akan masuk sorga sebagaimana yang dituliskan dalam Qs 3:88. Sebab Allah dengan hak preogratif-Nya dapat menyesatkan siapapun.

Berbeda dengan apa yang tertulis dalam Kitab Suci Injil. Isa Al-Masih memberi keselamatan dengan jaminan indah ini kepada murid-murid-Nya: "Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Aku pergi ke situ [sorga] untuk menyediakan tempat bagimu. Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada" (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:2-3).

2 comments:

Anonymous said...

Kiranya komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut ini:

1. Setujukah saudara dengan penjelasan kami di atas bahwa tujuan doa shalawat adalah untuk mendoakan seseorang yang keselamatannya belum pasti? Kalau tidak setuju, mengapa?

2. Isa Al-Masih dan Muhammad sama-sama diimani umat Muslim sebagai pembawa wahyu Allah. Menurut saudara, mengapa Muhammad harus didoakan sedangkan Isa Al-Masih tidak?

3. Apakah mendoakan orang yang sudah meninggal bermanfaat? Mengapa?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk komentar atau pertanyaan yang berbeda, silakan kirim lewat email ke staf kami di: masukan@idionline.info.

Demikian, kami harap diskusi kita akan menjadi semakin terarah dan tidak keluar dari topik artikel

Anonymous said...

Pembaruan budi berlangsung dalam ibadah yang sejati: meninggalkan jalan dunia dan belajar mengikuti jalan Allah.