Astronom yang tergabung dalam penelitian ini menggunakan teknologi energi tinggi observatorium ESA dan NASA, mereka telah menemukan petunjuk yang mengisyaratkan materi yang sulit dipahami alam semesta, yaitu materi gelap. Meskipun dianggap tidak terlihat, materi gelap tidak memancarkan atau menyerap cahaya, materi gelap dapat terdeteksi melalui pengaruh gravitasi pada gerakan dan penampilan fisik benda lain di alam semesta, seperti bintang atau galaksi.
Norbert Schartel dari XMM ESA -Newton Project Scientist mengatakan, temuan sinar-X ini berkat penggunaan arsip XMM-Newton dan kemampuan observatorium mengumpulkan beberapa sinar-X dengan panjang gelombang yang berbeda. Semuanya mengarah ke jalur yang sebelumnya belum ditemukan.
Misteri Sinar-X Terpancar Dari Materi Gelap
Berdasarkan bukti tidak langsung, astronom meyakini bahwa materi gelap merupakan jenis materi dominan di alam semesta, namun materi ini tetap tidak jelas. Saat ini beberapa petunjuk mungkin telah ditemukan dengan mempelajari gugus galaksi, materi kosmik terbesar terikat bersama gravitasi. Gugus galaksi tidak hanya berisi ratusan galaksi, tetapi juga sejumlah gas panas mengisi ruang diantara galaksi. Namun, dalam pengukuran pengaruh gravitasi di gugus tersebut menunjukkan bahwa galaksi dan gas telah menciptakan sekitar seperlima total massa, dam sisanya dianggap materi gelap.
Sinar-X Misterius, Materi Gelap
Kumpulan gas, terutama hidrogen diperkirakan lebih dari 10 juta derajat Celsius, cukup panas memancarkan sinar-X. Jejak elemen lainnya memberikan kontribusi tambahan garis X-ray pada panjang gelombang tertentu.
Pengamatan menggunakan ESA XMM-Newton dan teleskop ruang angkasa Chandra-NASA terlihat garis-garis karakteristik pada 73 gugus galaksi. Astronom juga menemukan garis samar aneh pada panjang gelombang dimana tidak pernah terlihat sebelumnya.
Menurut Dr Esra Bulbul dari Pusat Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics in Cambridge, Massachusetts-USA, jika sinyal aneh tersebut disebabkan oleh unsur yang dikenal dalam gas, seharusnya meninggalkan jejak sinar-X lain dan panjang gelombang berbeda, tapi tidak satupun tercatat. Ilmuwan mencari penjelasan di luar data yang diketahui, yaitu materi biasa.
Para astronom menunjukkan bahwa emisi dapat diciptakan oleh peluruhan dari jenis eksotis partikel subatomik yang dikenal sebagai Neutrino Steril yang telah diperkirakan tetapi belum terdeteksi. Neutrino biasa adalah partikel yang sangat rendah-massa yang jarang berinteraksi dengan materi melalui gaya nuklir lemah dan gravitasi. Neutrino steril diperkirakan berinteraksi dengan materi biasa melalui gravitasi.
Jika penafsiran pengamatan ini dianggap benar, sebagian materi gelap di gugus galaksi bisa terdiri dari neutrino steril. Gugus galaksi yang disurvei terletak diberbagai jarak, lebih dari seratus juta tahun cahaya. Sinyal lemah ditemukan dengan menggabungkan beberapa pengamatan gugus galaksi serta gambaran gugus Perseus, salah satu struktur besar di kosmik.
No comments:
Post a Comment